48
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Daya Pembeda Soal
No. Nomor Soal Daya Beda
Keterangan Nomor Soal Daya Beda
Keterangan
1 1
0,23 Cukup
23 0,21
Cukup 2
2 0,54
Baik 24
0,54 Baik
3 3
0,38 Cukup
26 0,54
Baik 4
5 0,46
Baik 27
0,44 Baik
5 6
0,61 Baik
29 0,46
Baik 6
7 0,54
Baik 32
0,23 Cukup
7 8
0,59 Baik
33 0,31
Cukup 8
10 0,46
Baik 34
0,23 Cukup
9 11
0,44 Baik
38 0,46
Baik 10
12 0,54
Baik 40
0,46 Baik
11 13
0,52 Baik
45 0,31
Cukup 12
14 0,23
Cukup 46
0,29 Cukup
13 15
0,31 Cukup
48 0,29
Cukup 14
16 0,37
Cukup 49
0,46 Baik
15 17
0,29 Cukup
50 0,3
Cukup 16
18 0,62
Baik 51
0,21 Cukup
17 19
0,46 Baik
53 0,31
Cukup 18
20 0,23
Cukup 54
0,23 Cukup
19 21
0,35 Cukup
56 0,48
Baik 20
22 0,46
Baik 60
0,54 Baik
Berdasarkan serangkaian pengujian pada soal, diperoleh 25 butir soal yang dijadikan sebagai soal tes formatif yang dilakukan pada setiap akhir siklus.
3.6.3.2 Teknik Non Tes
Dalam penelitian ini teknik non tes yang digunakan, adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.
49
1 Observasi
“Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek p
engukuran” Widoyoko 2014: 64. Teknik observasi digunakan untuk menggambarkan
aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menggunakan model Artikulasi. Observasi dilakukan oleh observer
dalam hal ini guru kelas V dan rekan peneliti dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, dan lembar pengamatan performansi guru
menggunakan APKG I untuk menilai rencana pembelajaran dan APKG II digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran.
2 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan. Dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur.
Sugiono 2014: 191 menyatakan bahwa” wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”. Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi awal dan permasalahan yang
terjadi. 3
Angket Angket atau kuesioner menurut Widoyoko 2012: 33 merupakan “metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna”. Jenis angket yang dipilih dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Hal ini dikarenakan baik jumlah soal angket,
50 alternatif jawaban maupun responsnya sudah ditentukan, responden tinggal
memilihnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Angket digunakan untuk menilai sikap siswa ranah afektif terhadap
materi proklamasi kemerdekaan Indonesia sesuai dengan kebutuhan yang terdiri dari 4 pendapat atau pilihan jawaban. Angket dalam penelitian ini menggunakan
skala Likert dengan 4 alternatif jawaban atau pendapat, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Selanjutnya, skor untuk setiap item soal
dapat dibaca pada tabel berikut: Tabel 3.5 Skor Butir Soal pada Skala Likert
Jawaban Skor Pernyataan Positif
Skor Pernyataan Negatif Sangat Setuju
4 1
Setuju 3
2 Tidak Setuju
2 3
Sangat Tidak Setuju 1
4
4 Dokumentasi
Sugiono 2014: 326 menyatakan bahwa “dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumentasi dalam penelitian ini untuk
mengumpulkan data tentang : daftar nama siswa, hasil belajar siswa yang diperoleh sebelum dan sesudah pembelajaran IPS menggunakan model Artikulasi.
Selain itu, dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh observer.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis digunakan untuk mengolah dan menganalisis data performansi guru, aktivitas belajar, dan hasil belajar.