Aktivitas Belajar Hasil Belajar

11 intelektual analitis untuk mengetahui apakah formulasi-formulasi itu merupakan kesimpulan yang sahih atau tidak; 4 motivasi merupakan kondisi khusus yang dapat mempengaruhi seorang individu untuk belajar. Dari pengertian pembelajaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka diperlukan aktivitas belajar.

2.1.4 Aktivitas Belajar

Dalam belajar diperlukan adanya sebuah aktivitas, karena pada prinsipnya belajar merupakan berbuat. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas, itulah sebabnya aktivitas merupakan prisip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Laguador 2014: 46 menyatakan bahwa “The active participation of the students in the classroom discussion is always being encouraged to strengthen not only the cognitive ability of the learners but also the affective and psychomotor domains”. Artinya, partisipasi aktif dari siswa dalam diskusi kelas selalu menjadi didorong untuk memperkuat tidak hanya kemampuan kognitif peserta didik tetapi juga afektif dan domain psikomotorik. Montes dalam Sardiman 2011: 96 menegaskan bahwa “anak-anak memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri”. Hal ini diperkuat oleh pendapat Rousseau dalam Sardiman 2011: 96 yang menyatakan bahwa “segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis”. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik dan mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu 12 berkaitan. Berdasarkan pandangan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pembelajaran siswalah yang banyak melakukan aktivitas, sedangkan guru hanya memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan dipelajari oleh siswa. Aktivitas belajar akan menghasilkan sebuah hasil, ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa itulah yang disebut dengan hasil belajar

2.1.5 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Nawawi dalam susanto 2014: 5 menyatakan bahwa hasil belajar dapat didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang dinyatakan dalam sebuah skor dan nilai yang diperoleh dari hasil tes pada materi tertentu. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar yang ingin dicapai. Anak dikatakan berhasil dalam belajar apabila anak berhasil mencapai tujuan belajar yang ditetapkan oleh guru. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan belajar dapat diketahui melalui evaluasi. Rifa’i dan Anni 2011: 86 menyatakan bahwa “tujuan yang harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peranan penting, yaitu, memberikan arah pada peserta didikan [peserta didik], untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian peserta didik pembinaan bagi peserta didik, dan sebagai bahan komunikasi”. Bloom dalam Rifa’i dan Anni 2011: 86 menyatakan bahwa hasil belajar mencakup tiga ranah yang disebut dengan ranah belajar salah satunya yaitu ranah 13 kognitif yang meliputi knowledge pengetahuan, ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application menerapkan, analysis menguraikan, menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk hubungan baru, dan evaluation menilai. Dari beberapa paparan para ahli tersebut tentang hasil belajar, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran setelah melalui serangkaian kegiatan belajar yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar diperoleh melalui kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat peran serta seorang guru.

2.1.6 Performansi Guru

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGJATI 01 KABUPATEN TEGAL MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE

0 5 273

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI STRATEGI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here Kelas V SD Negeri 2 Gedaren

0 1 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJ

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) KELAS V SD NEGERI 2 LESMANA

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLIKEN

0 0 16

PENINGKATAN PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DI KELAS V A SD NEGERI 1 BROBOT

0 0 15

PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA KELAS V DI SD NEGERI 2 PIASA - repository perpustakaan

0 1 15