Pengertian belajar Pembelajaran Landasan Teori

9 peserta didik berkembang secara optimal. Untuk mengembangkan kemampuannya, peserta didik harus melewati sebuah proses yang disebut dengan belajar.

2.1.2 Pengertian belajar

Istilah belajar telah dikemukakan oleh banyak ahli dalam bidang pendidikan. Menurut Slameto 2013: 2, belajar ialah “suatu proses usaha yang dila kukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Bell-Gredler dalam Winataputra 2008: 1.5 menyatakan bahwa “belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude”. Gagne dalam Rifa’i dan Anni 2011: 82 menyebutkan “bahwa belajar merupakan perubahan dispossisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan”. Rifa’i dan Anni 2011: 82-83 menyatakan bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu: 1 Belajar berkaitan dengan perilaku yang mengacu pada suatu tindakan seperti berbicara, menulis, mengerjakan sesuatu yang dapat memberi pemahaman tentang perubahan perilaku seseorang; 2 Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman yang dapat berupa pengalaman fisik, psikis, dan sosial; 3 Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sulit untuk diukur, perubahan yang terjadi pada diri seseorang tidak bisa lepas dari pengalaman masa lalunya. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai belajar, dapat disimpulkan 10 bahwa belajar merupakan proses pembentukan suatu makna baru melalui serangkaian kegiatan untuk menghasilkan perubahan perilaku. Proses perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dan dari paham bisa mengembangkannya yang harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan dan perkembangan siswa.

2.1.3 Pembelajaran

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar, proses belajar mengajar atau kehiatan belajar mengajar. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager dalam Winataputra 2008: 1.19 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang dan bertujuan agar terjadi suatu proses belajar pada peserta didik. Menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003, “pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan s umber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Susanto 2014: 19 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik agar memperolehan ilmu pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Menurut Brunner dan Ausubel dalam Winataputra 2008: 3.4 ada empat aspek utama yang harus menjadi perhatian dalam pembelajaran yaitu: 1 struktur mata pelajaran harus berisi ide-ide, konsep-konsep dasar, hubungan antar konsep, atau contoh-contoh dari bidang tersebut yang dianggap penting; 2 kesiapan untuk belajar, disini guru harus memperhatikan kesiapan siswa untuk mempelajari materi baru atau yang bersifat lanjutan; 3 intuisi merupakan teknik-teknik 11 intelektual analitis untuk mengetahui apakah formulasi-formulasi itu merupakan kesimpulan yang sahih atau tidak; 4 motivasi merupakan kondisi khusus yang dapat mempengaruhi seorang individu untuk belajar. Dari pengertian pembelajaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka diperlukan aktivitas belajar.

2.1.4 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGJATI 01 KABUPATEN TEGAL MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE

0 5 273

Peningkatan Pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui Model Tari Bambu pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 5 Kota Tegal

0 24 280

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI STRATEGI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here Kelas V SD Negeri 2 Gedaren

0 1 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJ

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) KELAS V SD NEGERI 2 LESMANA

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLIKEN

0 0 16

PENINGKATAN PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DI KELAS V A SD NEGERI 1 BROBOT

0 0 15

PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA KELAS V DI SD NEGERI 2 PIASA - repository perpustakaan

0 1 15