cara menangani perilaku pasien di rumah Northouse, 1998. Pasien dengan diagnosa skizofrenia diperkirakan akan kambuh 50 pada tahun pertama, 70 pada tahun
kedua dan 100 pada tahun kelima setelah pulang dari rumah sakit karena perlakuan yang salah selama di rumah atau di masyarakat.
2.2. Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis
semua makhluk hidup berperilaku karena mereka semua mempunyai aktivitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai kegiatan yang sangat luas sepanjang kegiatan yang dilakukannya, yaitu antara lain: berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan seterusnya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati dari luar Notoatmodjo, 1993.
2.2.1. Determinan Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respons sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun
Universitas Sumatera Utara
respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan
perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat emosional,
jenis kelamin, dan sebagainya. 2. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
2.2.2. Bentuk Perilaku
Ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu ke dalam tiga domain yaitu kognitif cognitive, afektif affective, dan psikomotor pshycomotor
Notoatmodjo, 2007. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:
1. Pengetahuan knowledge 2. Sikap attitude
3. Praktek atau tindakan practice.
2.2.3. Faktor yang Memengaruhi Perilaku
Menurut Lawrence Green yang dikutip Notoatmodjo 2005, ada 3 faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan :
1. Faktor predisposisi predisposing factors, yaitu factor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor pemungkin enabling factors, yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang menfasilitasi perilaku atau tindakan seperti sarana dan prasarana atau
fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan, misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat pembuangan sampah, makanan bergizi, dan sebagainya.
3. Faktor penguat reinforcing factors, yaitu faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Faktor penguat mencakup : dukungan social dari
tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan keluarga.
2.3. Keluarga