Metafora Personifikasi Istilah Lain dalam Cerita Pendek

sebenarnya hanya dimiliki oleh manusia dan tidak untuk benda-benda atau makhluk nonhuman yang tidak bernyawa dan tidak berakal Nurgiyantoro, 2014:235. Majas Pertautan a. Sinekdoki Majas sinekdoki adalah sebuah ungkapan dengan cara menyebut bagian tertentu yang penting dari sesuatu untuk sesuatu itu sendiri Nurgiyantoro, 2014: 244. Terdapat dua jenis majas sinekdoki, yaitu pars pro toto dan totum pro parte. Majas pars pro toto merupakan pernyataaan yang hanya menyebut sebagian atau bagian tertentu, tetapi yang dimaksud untuk menyatakan keseluruhan sesuatu tersebut. Majas totum pro parte merupakan pernyataan yang menyebut sesuatu secara keseluruhan, namun sebenarnya itu untruk sebagian dari sesuatu tersebut Nurgiyantoro, 2014:244. Majas Pengontrasan a. Hiperbola Gaya ini biasanya dipakai jika seseorang bermaksud melebihkan sesuatu yang dimaksudkan dibandingkan keadaan yang sebenarnya dengan maksud untuk menekankan penuturannya Nurgiyantoro, 2014:261.

b. Litotes

Jika gaya hiperbola menekankan penuturan dengan cara melebih- lebihkannya, gaya litotes justru dengan cara mengecilkan fakta dari sesungguhnya ada Nurgiyantoro, 2014:265.

c. Ironi dan Sarkasme

Kedua gaya ini menampilkan sesuatu yang bersifat menyindir. Jika sindiran itu rendah intensitasnya, gaya yang dipakai adalah ironi. Jika sindiran itu tajam atau tingi intensitasnya, gaya yang dipakai adalah sarkasme Nurgiyantoro, 2014:270. Susunan Lain

a. Pertanyaan Retoris

Pertanyaan retoris menekankan pengungkapan tentang gagasan atau sesuatu dengan menampilkan semacam pertanyaan yang sebenarnya tidak menghendaki jawaban. Pertanyaan yang dikemukakan telah dilandasi oleh asumsi bahwa hanya terdapat satu jawaban yang mungkin, di samping penutur juga mengasumsikan pembaca telah mengetahui jawabannya. Dimaksudkan untuk membangkitkan efek retoris yang mengena sekaligus untuk melibatkan pembaca atau pendengar baik secara rasional maupun emosional Nurgiyantoro, 2014:271.