saja, tidak mengeksplitasi secara serampangan habitat laut. Bagi nelayan Melayu kesalahan memanfaatkan sumber daya alam seperti menangkap ikan secara semena-
mena oleh pukat harimau, dapat menimbulkan bencana kepada keidupan manusia. Demikian pula jika manusia mengeksploitasi kehidupan di darat dengan cara menebang
hutan dan memanfaatkannya untuk nemenuhi keserakahan, maka tunggu saja alam itu akan marah kepada manusia.
Selain itu, sebagaimana diketahui bahwa orang Melayu adalah orang yang beragama Islam, maka Islam memberikan dasar-dasar filsafat dalam memandang alam,
yang terdiri darti alam dunia dan akhirat Suwardi, 1991:37. Alam dunia ini tempat manusia hidup dan alam akhirat yang abadi adalah tempat manusia setelah meninggal
dunia. Oleh karena itu, masyarakat Melayu selalu melakukan kenduri jamu sukut arwah tujuh hari setelah seseorang meninggal dunia, sambil berdoa dan membacakan
ayat suci Al-Quran khususnya Surah Yasin.
4.4 Jenis-jenis Mantra Melayu Aras Kabu
Dalam kebudayaan masyarakat Melayu Serdang di Aras Kabu, mantra melaut bukanlah satu-satunya mantra yang tetap diamalkan. Ada berbagai jenis mantra lagi
yang terdapat dalam masyarakat Melayu ini, seperti mantra merawat tulang patah, mantra ritual tolak bala, mantra puja pantai dan tolak bala, mantra senam Melayu,
mantra jamu laut, dan lain-lainnya. Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh mantra seperti disebutkan itu.
Mantra dikenal sebagai jampi, serapah, puja, cuca, tangkal, dan sebagainya. Mantra dituturkan oleh seorang pawang atau bomohh atau dukun dan dipercayai dapat
menimbulkan kesan ghaib untuk menyembuhkan penyakit atau memohon perlindungan Harun Mat Piah, 1989. Isi mantra mengandung kata-kata pujian yang mengandungi
Universitas Sumatera Utara
irama dan nada tertentu. Mantra juga berfungsi menyembuhkan penyakit atau mengghalau makhluk halus, mencari pemanis, pengasih, dan turut digunakan pada
upacara-upacara adat istiadat Mutiara Sastera Melayu, 2003:361. Di bawah ini dimuat mantra Merawat Tulang Patah yang dijadikan media komunikasi untuk memohon
kepada Allah supaya disembuhkan penyakitnya.
Mantra Merawat Tulang Patah
Bismillahirahmanirrahim, Jong sengkang kemudi sengkang,
Tarik layar kembang sena, Urat yang kendur sudah ku tegang,
Urat yang putus sudah ku sambung, Teguh Allah, tegang Muhammad,
Sendi anggota Baginda Ali, Tulang gajah, tulang mina,
Ketiga dengan tulang angsa, Patah tulang berganti sendi,
Badan jangan rosak binasa, Berkat sidi kepada guru,
Sidi menjadi kepada aku, Lailahaillallah, Muhammadar Rasulullah.
Selain itu, mantra dalam budaya Melayu dapat juga digunakan untuk tujuan utama memperkuat fisik manusia. Kedudukan ketahanan dan kekuatan fisik masing-
masing tokoh itu dalam kehidupan anggota masyarakat dianggap mampu menguasai
Universitas Sumatera Utara
penjaga dan penguasa di laut, separti Laksamana Mambang Tali Arus, Mambang Jeruju, Katimah Panglima Merah, Datuk Panglima Babu Rahman, dan Babu Rahim
Syaifuddin 2006. Teks mantra yang dinyatakan itu, seperti berikut;
Mantra Ritual Tolak Bala
...jangan engkau masuk tapak guru aku jikalau engkau masuk tapak guru aku
aku sumpah engkau dengan perkataaan nabi Allah Sulaiman.
Aku sumpah engkau dengan perkataan Laailaahaillallah,
Muhammadarrasuuulullaah. Bismillahirrahmanirrahim
Hai ... Mambang Bumi Hai ... mambang tanah
Hai ... Mambang laut yang menjaga Pusak Tasek Pauh Jenggi.
Hai ... Datu’ mambang kuning Hai ... Datu’ Mambang merah
Hai ... Datu’ Mambang hitam...” ... Hai ... Datok ketam
Hai... Datok sontok Hai... Nini kencong
Hai... nini menti ... Di kiri datu Gamad
Universitas Sumatera Utara
Di kanan datu Saeh Di muka datu Sai
Di belakang datu Cong. Wala tak wala tam
Tubuhku tubuh mulia Tak mempan di tetak
Tak mempan ditikam Berkat Laillahaillallah
Berkat Muhammadarasullullah. Bismi’llahi’l-Rahmani’l-Rahim
Jibril Mikail
Israfil Izrail
minta aku turun engkau menurunkan Syehk Abbdul Kadir Jaelani
tawar Syehk Lukman Hakim. Bukan aku mempunyai tawar
nur hak nur Baginda Bismi’llahi’l-Rahmani’l-Rahim
berkat Muhammad s.a.w. Aku memahami sabuk besi sanukani
Pemberian nabi Allah Khaidir. ...
Universitas Sumatera Utara
Mantra juga digunakan untuk tujuan komunikasi antara manusia dengan alam. Kesadaran dalam membentuk perilaku menjaga alam sekitar tidak hanya dalam masa-
masa tertentu, melainkan untuk selamanya. Kesadaran itu dalam teks mantra ritual puja pantai dan tolak bala dikemukakan seperti berikut:
Mantra Puja Pantai dan Tolak Bala
... bukan aku melepas bala mustaka jin taru melepas bala mustaka
bukan aku melepas bala mustaka jin yang tua melapas bala mustaka.
... Nenek air jembalang air yang duduk di atas air di tepi air
nenek yang alus bahasa alus anak cucu yang kasar bahasa kasar
maaf beribu maaf ampun beribu ampun.... Datuk Mat Kuis
jangan dihalangi lagi anak cucu jangan diulangi ...
... terimalah jamuan kami ini inilah pemberian kami.
Jagalah semua anak cucumu yang berada disini dari semua marabaya
berilah anak cucumu rezeki yang banyak ... sumber: Tok Sokbi di Aras Kabu, 20 Januari 2011.
Universitas Sumatera Utara
Mantra senam Melayu adalah mantra yang diucapkan bomoh ketika hendak melakukan senam kekuatan seks. Adapun selengkapnya mantra sebelum melakukan
gerak senam Melayu itu adalah seperti yang diperturunkan berikut ini. Diperoleh dari apa yang diturunkan oleh Tok Sokbi kepada peneliti yang juga bertindak sebagai
peneliti terlibat, paticipant observer.
Mantra Senam Melayu
Bismillahirrahmanirrahiim Ya Ali, Fatimah Ali, Abu Bakar bangkitkan tunggul yang tunggal
Uratku kerabat tulangku, urat Muhammad di dalam tubuhku Pan besi aku membaca doa si putar Ali
Berkat Laa ilaaha ilaallah
Mantra di atas terdiri dari lima ayat yang saling kait-berkait makna dan susunan ayatnya. Ayat Bismillahirrahmanirrahiim, artinya adalah Dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ayat ini umum digunakan dalam semua doa di galam kegiatan mengikut ajaran Islam. Dalam ayat ini terkandung bahwa apa yang akan
diperbuat dan dilakukan adalah atas nama Allah. Apa saja yang manusia lakukan wajib menyerahkannya karena Allah, bukan kepada yang lain. Kata arrahmanirrahiim pula
merupakan dua sifat Allah kepada makhluknya. Ia Maha Pengasih dan Allah Maha Penyayang terhadap semua makhluknya tidak terkecuali bagi pelaksana mantra melaut
Melayu ini. Ayat berikut yaitu Ya Ali, Fatimah Ali, Abu Bakar bangkitkan tunggul yang
tunggal, maknanya bahwa apa yang dilakukan menerusi mantra Melayu ini adalah agar si pesenam menjadi kuat jasmani dan rohani sebagaimana kekuatan dan kesehatan Ali
Universitas Sumatera Utara
bin Abi Thalib, kemenakan Nabi, yang kawin dengan anak Nabi, yaitu Fatimah Ali. Begitu juga ucapan kepada Khalifah pertama di era khulagaurrasyiddin, yaitu Abu
Bakar ibnu Khattab. Ketika pimpinan Islam ini menjadi simbol akan kekuatan, kebenaran, dan keadilan. Si pesenam memohon kepada Allah seperti halnya Ali,
Fatimah, dan Abu Bakar tolong dikuatkan tunggul yang tunggal. Secara semiotika, tunggul yang tunggal maknanya adalah sebagai simbol zakar lelaki. Tunggul adalah
bekas pohon yang telah tumbang dan tinggal sisa-sisa saja. Bahwa zakar yang akan disenamkan adalah seperti tunggul itu perlu dibela dan dibina. Tunggul yang tunggal
maknanya adalah bahwa kalau lelaki haruslah bersifat tulen dan tunggal sebagai lelaki bukan bersifat mendua, sedikit kewanita-wanitaan. Ini yang dimaksudkan oleh ayat
kedua. Ayat ketiga yaitu Uratku kerabat tulangku, urat Muhammad di dalam tubuhku.
Maknanya adalah bahwa urat si pesenam adalah bahagian yang tidak terpisahkan dari tulang manusia itu. Kemudian dipertegas bahwa urat Muhammad di dalam tubuhku.
Maksud ayat ini adalah bahwa si pesenam adalah seorang Islam, umat Nabi Muhammad, jadi ia bermohon kepada Allah bangkitkanlah kesedia kala agar kuat fisik
si pesenam, terutamanya di bahagian tulang dan urat otot. Ayar ini adalah indeks bahwa si pesenam telah mengislamkan dirinya sebagai umat Muhammad. Bahwa urat
Muhammad juga telah ada di dalam tubuh si pesenam. Ayat keempat yaitu Pan besi aku membaca doa si putar Ali. Maknanya adalah
si pesenam memohon atau membaca doa agar dirinya dikuatkan seperti halnya benda Allah besi yang kuat. Kekuatan ini kembali lagi seperti kuatnya Saidina Ali. Kata pan
dalam bahasa Melayu Sumatera tara maknanya adalah sebagai partikel yang menguatkan, sebagaimana halnya pada bahasa Melayu Betawi. Misalnya kata pan aku
yang mengajarinya. Artinya sama dengan Tentu saja aku yang mengajarinya. Makna
Universitas Sumatera Utara
partikel pan ini adalah menguatkan. Pan besi yang dimaksud adalah tentu kuat seperti besi. Doa si utar Ali maknanya adalah doa yang berkaitan dengan Saidina Ali, biasanya
dalam Islam adalah doa untuk kekuatan fisik. Ali adalah ikon dari keperkasaan, baik untuk perang jihad maupun untuk berbagai keperluan hidup di dunia yang memerlukan
kekuatan seperti mengangkat benda berat, memikul beban, mengangkat air, melakukan olah raga gulat, dan lain-lainnya.
Ayat kelima Berkat Laa ilaaha ilaallah, maknanya adalah semua aktivitas tersebut akan dikabulkan oleh Sang Khalik jika Ia meredai apa yang kita lakukan.
Dalam hal ini, mantra melaut untuk memperbaiki urat dan tulang agat kuat, dan akhirnya kuat untuk melakukan hubungan suami isteri. Ini boleh terwujud kalau Allah
memberikan izin. Laa ilaaha ilaallah itu sendiri merupakan bahagian dari ayat syahadatain, yang menandakan atau indeks kepada masuknya seseorang menjadi
muslim. Pengakuan atau syahadat umat Islam adalah Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ini adalah
bahagian dari rukun Islam yang pertama. Yang kemudian selepas itu harus disertai dengan empat rukun lainnya, yaitu mengerajkan shalat, melakukan puasa, menunaikan
zakat, dan pergi haji bagi yang mampu. Itulah inti dari mantra senam Melayu yang diwarisi dalam sistem tradisi lisan di atas.
Mantra jamu laut adalah mantra yang diucapkan oleh bomoh dukun Melayu ketika mengadakan ritual jamu laut. Adapun ritual jamu laut ini adalah berupa
penyembelihan kerbau dan kepalanya dihanyutkan ke laut sebagai upaya menjaga keseimbangan alam dengan penguasa gaib di laut, agar para nelayan memperoleh ikan
yang banyak dan direstui segala aktvitasnya di laut. Adapun mantra jamu laut yang penulis peroleh dari informan kunci di Desa Aras Kabu adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Mantra jamu laut Hai Mambang laut yang menguasai empat penjuru angin
Engkau pula yang menguasai lautan Jikalau engkau mengakui persahabatan dengan kami manusia
Datanglah engkau wahai Mambang laut ke mari Kami persembahkan seekor kerbau, terimalah sajian ini
Bismillahirrahmanirrahim Mambang Laut hai Jin Tanah Jembalang Tanah
Kami persembahkan seekor kerbau Terimalah dan peliharalah kami
Hai… Panglima Hitam kemarilah engkau Panggillah kawan-kawanmu
Semua bala tentaramu datanglah Kami datang memenuhi janji
Kami membuat jamuan laut Hai… Panglima Hitam terimalah jamuan ini
Ini dia pembahagian kami setahun ni Jagalah semua anak cucumuyang ada di sini
Jauhlah mara bahaya, selamatkan kami Hai… Panglima Merah terimalah jamuan ini
Jagalah semua anak cucumu yang berada di sini Jauhkan semua marabahaya selamatkan kami
Semuanya berkat Laailahailallah …
Universitas Sumatera Utara
Selain mantra-mantra di atas masih banyak mantra-mantra lain yang dijumpai di dalam kebudayaan Melayu Aras Kabu. Di antaranya adalah mantra jamu sampan, jamu
perahu, mantra pengasih, mantra membuat pintar, mantra pemanis, mantra kekuatan, dan lain-lain. dengan demikian, mantra merupakan bahagian kebudayaan yang penting
di dalam kehidupan suku Melayu.
4.5 Nelayan di Aras Kabu