Ruang Lingkup Penelitian Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Pendapatan Usahatani Padi yang Hilang dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Studi Kasus: Kecamatan Bogor Selatan)
Penawaran terbatas sedangkan permintaan tak terbatas. Penggunaan sumberdaya lahan mengarah kepada penggunaan yang secara ekonomis lebih menguntungkan
seandainya tidak ada hambatan kelembagaan dan tujuan yang bertentangan. Lahan cendrung akan berpindah kepada pihak yang akan memberikan pendapatan yang
tertinggi. Menurut Barlowe 1978 secara umum sewa lahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1 sewa kontrak Contract Rent, yaitu pembayaran dari
penyewa kepada pemilik melakukan kontrak sewa dalam jangka waktu tertentu; 2 sewa ekonomi Economic Rent, yaitu pendapatan di atas minimum harga
penawaran yang memungkinkan faktor produksi lahan dapat dimanfaatkan dalam proses produksi. Sewa ekonomi bisa disebut juga sewa lahan.
Gambar 3 menjelaskan bahwa nilai total produk dihasilkan adalah ABEC dengan biaya produksi sebesar ADFB, dengan demikian land rent adalah ABEC
– ADFB = CDFE. Ada dua gejala yang muncul jika mekanisme pasar diterapkan
Barlowe, 1978 : 1 semakin besar land rent maka daya saing penggunaan lahan untuk menduduki prime location semakin besar. 2 penggunaan lahan yang
mempunyai land rent yang lebih besar akan menggeser penggunaan lahan dengan land rent lebih kecil.
MC
Biaya Produksi
C E
AC
Land Rent D
F
A B
Jumlah Output
Keterangan : MC = Marginal Cost
AC = Average Cost Sumber : Barlowe 1978
Gambar 3 Ilustrasi Land Rent sebagai sisa Surplus Ekonomi setelah Biaya Produksi dikeluarkan
Ilustrasi hubungan land rent dengan jarak ke pusat kegiatan menurut Barlowe dapat dilihat pada gambar 4.
Sewa Ekonomi
Industri dan Perdagangan Pemukiman
Pertanian Hutan
Lahan Tandus
Jarak Ke Pusat Kegiatan
Sumber: Barlowe 1978
Gambar 4 Ilustrasi Hubungan antara Land Rent dengan Jarak ke Pusat Kegiatan Menurut Barlowe 1978, pengaruh besarnya sewa ekonomi lahan terletak
pada perbedaan lokasi lahan. Semakin dekat lokasi lahan dari pusat kegiatan pasar atau aksesibilitas maka lahan memiliki sewa ekonomi lahan yang semakin
besar. Semakin jauh lahan dari pusat kegiatan maka semakin kecil sewa lahan yang dimiliki. Dikarenakan semakin jauh jarak lahan dari pusat kegiatan maka
biaya transportasi yang dikeluarkan akan semakin besar. Perubahan penerimaan sewa sebanding dengan perubahan biaya transportasi antara kedua lokasi ke pusat
pasar.