Warna Asam Lemak Bebas sebagai Asam Palmitat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KARAKTERISASI MINYAK SAWIT KASAR

Bahan baku pada penelitian ini adalah minyak sawit kasar Crude Palm Oil yang diperoleh dari PT Sinar Meadow Internasional, Jakarta. Minyak sawit yang digunakan adalah minyak sawit kasar yang belum mengalami proses pemurnian sehingga diharapkan kandungan karotenoidnya tinggi. Karakterisasi bahan baku dilakukan untuk mengetahui kualitas minyak sawit kasar yang digunakan sesuai dengan syarat mutu yang telah ditetapkan dalam SNI 01-2901-1992 tentang minyak kelapa sawit dan sumber lain yang menetapkan mutu minyak sawit kasar. Karakteristik minyak sawit kasar yang dianalisis antara lain asam lemak bebas ALB, kadar air, dan total karoten. Tabel 8. Spesifikasi mutu minyak sawit dan hasil analisis bahan baku minyak sawit kasar Karakteristik Satuan Persyaratan Hasil Uji sampel Warna a - Kuning jingga- jingga kemerahan Kuning jingga- jingga kemerahan ALB palmitat a maks 5.0 3.84 Kadar air bb a maks 0.45 0.15 Total Karoten b ppm 500 - 700 614 sumber a SNI 01-2901-1992 b Choo et al., 1989

1. Warna

Minyak sawit mempunyai warna yang khas, yaitu berwarna kuning jingga hingga jingga kemerahan. Warna minyak sawit yang kekuning-kuningan menunjukkan bahwa kandungan karotennya lebih sedikit. Warna minyak sawit kasar yang digunakan sebagai bahan baku penelitian, diuji secara visual setelah minyak sawit kasar dikocok terlebih dahulu. Berdasarkan pengamatan, minyak sawit kasar berwarna jingga kemerahan dengan bentuk cair agak mengental. Hal ini sesuai dengan syarat mutu SNI 01-2901-1992 tentang minyak kelapa sawit yang menyatakan bahwa warna minyak sawit kasar adalah kuning jingga sampai kemerah-merahan. Ini menunjukkan bahwa kandungan karotennya masih cukup tinggi. Warna jingga kemerahan pada minyak sawit berasal dari pigmen karotenoid yang terkandung cukup tinggi dalam minyak sawit yaitu 500 -700 ppm Choo et al., 1989 .

2. Asam Lemak Bebas sebagai Asam Palmitat

Bilangan asam menunjukkan jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak yang berasal dari proses hidrolisis minyak atau karena proses pengolahan yang kurang baik. Menurut Ketaren 2005 bilangan asam adalah ukuran dari jumlah asam lemak bebas, serta dihitung berdasarkan berat molekul dari asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam yang tinggi menunjukkan kandungan asam lemak bebas dalam minyak pun tinggi. Semakin tinggi bilangan asam semakin rendah kualitas minyak. Pengukuran bilangan asam lemak pada minyak sawit kasar dihitung dalam bentuk asam palmitat karena merupakan asam lemak yang paling dominan pada minyak sawit kasar. Bilangan asam dinyatakan sebagai jumlah milligram KOH 0.1 N atau NaOH 0.1 N yang digunakan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak Ketaren, 2005. Hasil pengukuran kadar ALB minyak sawit kasar yang diperoleh pada penelitian adalah 3.18 sedangkan berdasarkan SNI 01-2901-1992 tentang minyak kelapa sawit kadar ALB maksimal 5. Dengan demikian, kualitas sampel minyak sawit kasar yang digunakan masih memenuhi persyaratan karena asam lemak bebasnya rendah.

3. Kadar Air