Stabilitas mikroenkapsulat pada penyimpanan RH 93 Pendugaan umur simpan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mikroenkapsulat minyak sawit merah adalah maltodekstrin, gelatin, CMC, minyak sawit merah dan air. Pertama-tama dilakukan pencampuran maltodekstrin, gelatin, CMC dan air yang ditempatkan pada gelas ukur, kemudian dipanaskan menggunakan hot plate hingga meleleh pada suhu 60 o C. Setelah proses pemanasan, dilakukan proses pendinginan hingga suhu 45 o C, ditambahkan minyak sawit merah dan dilakukan proses homogenisasi menggunakan homogeniser dengan kecepatan 12000 rpm selama 3 menit. Kemudian emulsi yang terbentuk di cetak pada plat kaca yang berukuran 20x20x2 cm, dan dikeringkan dengan tray dryer pada suhu 50 o C. Setelah kering, dilakukan pengerokkan pada lapisan tipis yang terbentuk dengan menggunakan sudip dan dilakukan pengecilan ukuran dengan menggunakan blender. Hasil pengecilan ukuran ini inilah yang menjadi bubuk mikroenkapsulat minyak sawit merah.

3. Uji stabilitas mikroenkapsulat selama penyimpanan

a. Stabilitas mikroenkapsulat pada penyimpanan RH 93

Tahap ini bertujuan untuk mengamati stabilitas mikroenkapsulat selama proses penyimpanan pada kelembaban 93, sampai berat mikroenkapsulat konstan. Setiap hari sampel akan diambil untuk diamati perubahan-perubahan yang terjadi. Parameter yang diamati adalah kadar air, total karoten, bilangan peroksida, penentuan asam lemak bebas, analisis warna dan kelarutan. b. Pengamatan pengaruh sinar UV selama penyimpanan Tahap ini bertujuan untuk mengamati pengaruh sinar UV terhadap perubahan total karoten pada mikroenkapsulat. Pada tahap ini dilakukan penyinaran terhadap mikroenkapsulat minyak sawit merah yang menggunakan bahan penyalut CMC, gelatin dan maltodekstrin, dengan 3 perlakuan, yang pertama mikroenkapsulat yang disinar langung pada plat kaca, yang kedua mirkoenkapsulat yang berbentuk kasar tidak dihaluskan dan mikroenkapsulat yang berbentuk halus berukuran 250µm karena melalui proses pengahalusan dengan blender. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel mikroenkapsulat terhadap sinar UV. Pada tahap kedua dilakukan penyinaran lampu UV pada minyak sawit merah, mikroenkapsulat minyak sawit merah hasil penelitian Elisabeth 2003 yang menggunakan bahan penyalut natrium casseinat dan laktosa, dikeringkan dengan spray dryer, dan mikroenkapsulat minyak sawit merah hasil penelitian Simanjuntak 2007 yang menggunakan bahan penyalut CMC, maltodekstrin dan gelatin, dikeringakn dengan metode thin layer drying. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan mikroenkapsulasi pada minyak sawit merah.

c. Pendugaan umur simpan

Pendugaan umur simpan dilakukan dengan metode ASLT Accelerated Shelf Life Testing model persamaan Arhenius. Analisis umur simpan dengan metode ASLT dilakukan dengan menggunakan kemasan metallized plastic berukuran 9.5 x 4.5 cm dengan berat sampel 5 gram. Produk disimpan dalam inkubator dengan 3 jenis suhu penyimpanan yaitu, 35 o C, 45 o C, dan 55 o C. Pengambilan sampel dilakukan per enam hari selama 30 hari dengan pengujian dua parameter, yaitu nilai TBA Thiobarbituric acid dan total karoten.

C. ANALISIS