III.   METODE PENELITIAN
3.1.  Kerangka Pemikiran
Studi kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan  dengan  menerima  atau  menolak  suatu  gagasan  usaha  yang
direncanakan.  Dilihat  dari  segi  perbankan  dan  lembaga  keuangan  lainnya, dengan adanya studi kelayakan dapat diketahui sampai seberapa jauh gagasan
usaha  yang  akan  dilaksanakan  mampu  menutupi  kewajiban-kewajiban.  Bagi penanam  modal  studi  kelayakan  merupakan  gambaran  untuk  mengetahui
jaminan  keselamatan  dari  modal  yang  di  tanam  dan  mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap penanaman investasi Ibrahim, 2003.
Menurut Umar 2005 studi kelayakan bermanfaat bagi pihak pemerintah dan masyarakat untuk melihat kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah  secara  langsung  maupun  tidak  langsung.  Selain  itu,  penyusunan studi  kelayakan  perlu  dianalisis  manfaat  yang  akan  didapat  dan  biaya  yang
ditimbulkan oleh usaha terhadap perekonomian nasional. Menurut  Husnan  dan  Suwarsono  2000  analisis  kelayakan  memberikan
manfaat sebagai berikut. 1.
Manfaat ekonomi bagi usaha itu sendiri manfaat finansial. Artinya adalah untuk  melihat  apakah  usaha  tersebut  cukup  menguntungkan  bila
dibandingkan dengan resiko usaha. 2.
Manfaat ekonomi bagi negara tempat usaha tersebut dilaksanakan dengan menunjukkan manfaat usaha tersebut bagi ekonomi makro suatu negara.
3. Manfaat sosial usaha bagi masyarakat di sekitar proyek.
Dalam  studi  kelayakan    pembenihan  ikan  patin  terdapat  komponen- komponen  penyusun  yang  dikaji,  yaitu  teknis,  organisasi,  sosial,  pasar,  dan
finansial Gambar 2 . Proses analisis setiap komponen saling berkaitan antara satu  komponen  dengan  komponen  yan  lain  sehingga  hasil  analisis  menjadi
terintegrasi.  Organisasi  usaha  pembenihan  ikan  patin  memiliki  biaya  yaitu biaya  umum  sebagai  modal  kerja.  Aspek  teknis  berhubungan  dengan  input
berupa barang-barang dan jasa yang merupakan bentuk dari biaya bagi usaha, biaya  dalam  hal  ini  berfungsi  sebagai  biaya  investasi  dan  juga  sebagai  biaya
modal  kerja.  Kemudian  juga  berhubungan  dengan  output  yakni  produksi berupa benih ikan patin, dalam hal ini produksi berkaitan erat dengan jumlah
produksi dan mutu produksi dari output yang dihasilkan. Jumlah produksi dan mutu  produksi  akan  mempengaruhi  sensitivitas  dari  usaha  pembenihan  ikan
patin  karena  jumlah  dan  mutu  benih  yang  dihasilkan  bisa  berubah-ubah. Sensitivitas  yang  dilakukan  adalah  seberapa  besar  jumlah  benih  yang  bisa
dihasilkan  sampai  usaha  pembenihan  ikan  patin  mempunyai  keuntungan normal.
Aspek  pasar  juga  ditentukan  oleh  produksi  dan  harga,  dalam  hal  ini produksi  berkaitan  erat  dengan  mutu  produksi  yang  dapat  mempengaruhi
harga  dalam  pasar.  Jumlah  biaya  produksi  benih  akan  mempengaruhi  harga benih.  Sensitivitas  yang  dilakukan  adalah  seberapa  besar  harga  benih  yang
bisa  dipertahankan  oleh  petani  benih  ikan  patin  sampai  usaha  pembenihan ikan patin mempunyai keuntungan normal.
Sub  komponen  yang  berasal  dari  komponen  kelayakan  usaha  yaitu investasi,  modal  kerja,  jumlah  produksi,  mutu  produski  dan  harga  satu  sama
lain  memiliki  hubungan.  Investasi  dibutuhkan  sebagai  modal  kerja  usaha pembenihan.  Modal  kerja  tersebut  digunakan  untuk  kegiatan  produksi
sehingga  dihasilkan  jumlah  produksi  benih  ikan  sesuai  dengan  mutu  produk yang diinginkan dan akan mempengaruhi dalam penentuan harga. Sensitivitas
yang dilakukan adalah seberapa besar kenaikan  biaya  modal  kerja  yang  akan mengakibatkan usaha pembenihan ikan patin memperoleh keuntungan normal.
Analisis  sensitivitas  dilakukan  untuk  mengetahui  tingkat  kepekaan kegiatan  pembenihan  ikan  patin  terhadap  keadaan  yang  berubah-ubah.  Hasil
sensitivitas  akan  mempengaruhi  nilai  kriteria  investasi  usaha.  Perhitungan aspek  finansial  bertujuan  untuk  menguji  kelayakan  usaha  yakni  dengan
menggunakan kriteria investasi, yaitu PBP, NPV, IRR, BCR, dan BEP.  Nilai dari  kriteria  investasi  tersebut  akan  menunjukkan  seberapa  besar  kelayakan
untuk menjalankan usaha pembenihan ikan patin.
PBP IRR
BCR Umpan balik
Usaha Pembenihan Ikan Patin
Sensitivitas Organisasi Usaha
Pasar
Biaya Umum Teknis
Produksi Biaya
Mutu Jumlah
Modal Kerja Investasi
Harga
BEP NPV
Kelayakan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Keterangan:
PBP =  Payback Period
NPV  =  Net Present Value IRR
=  Internal Rate of Return BCR  =  Benefit Cost Ratio
BEP =  Break Event Point
3.2.  Jenis dan Sumber Data