Pada proses pembenihan, bila benih sakit diberi obat berupa garam yang ditaburkan ke dalam akuarium. Selain itu vaksinasi
merupakan salah satu cara untuk mengurangi mortalitas larva. Vaksinasi dapat dilakukan pada benih yang berumur lebih dari dua
minggu. Jenis vaksin yang digunakan adalah Septicaemia haemorrhagica yang memberikan kekebalan terhadap penyakit
bercak merah.
4.3.3 Proses Pembenihan Ikan Patin
Proses pembenihan yang dilakukan oleh Alma Fish Farm adalah sebagai berikut.
1. Persiapan Pemijahan
Pemijahan adalah suatu proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi dalam media pemijahan. Kegiatan pemijahan ini
meliputi persiapan wadah pemberokan yang terdiri dari pencucian wadah, pengisian air, dan sortir induk patin. Wadah yang
digunakan untuk pemberokan adalah bak dari terpal berukuran 2 m x 2 m x 1 m sebanyak 4 unit, 3 unit untuk induk patin betina
masing-masing unit 1 induk dan satu unit untuk 1 ekor induk patin jantan. Setelah itu bak diisi dengan air, pengisian air
dilakukan pada pagi hari dan pada sore harinya wadah tersebut siap digunakan untuk pemijahan.
Sebelum induk ikan patin betina disuntik sehari sebelumnya dilakukan seleksi induk dan tidak diberi pakan. Induk yang sudah
diseleksi kemudian diberok selama satu hari. Tujuan dari pemberokan adalah untuk mengosongkan lambung ikan sehingga
akan memudahkan pada saat ovulasi karena tidak tertahan oleh feses, lemak, dan juga untuk mengurangi penurunan kualitas air
pada media pemijahan. Setelah induk diberok selama satu hari, maka selanjutnya dilakukan penyuntikan.
Pada Alma Fish Farm induk yang dipakai sebanyak 4 ekor, 3 betina dan 1 jantan. Calon induk yang sudah matang gonad
dipisahkan dengan ikan-ikan lainnya dengan memiliki berat rata-
rata 3 kg. calon induk diberok pada wadah yang telah disiapkan dengan mempuasakan ikan selama 24 jam dengan tujuan agar feses
keluar dan sekaligus meyakinkan hasil seleksi induk. Apabila perut induk betina terus membuncit setelah dipuasakan maka dipastikan
ikan tersebut matang gonad dan mengandung telur.
2. Proses Pemijahan
Perangsangan ovulasi merupakan kegiatan perangsangan yang dilakukan pada induk ikan patin yang sudah sudah matang gonad
dan siap untuk dipijahkan. Pematangan gonad dibantu dengan penyuntikan corulon. Dosis untuk satu induk adalah satu tablet
corulon ditambahkan dengan satu botol corulon cair sebanyak satu ml. Pada kegiatan perangsangan ovulasi pada induk betina
dilakukan dengan cara penyuntikan menggunakan hormon ovaprim untuk mendorong telur keluar.
Dosis penyuntikan hormon ovaprim pada induk betina ikan patin 0,5 ml per kilogram sedangkan induk jantan tidak disuntik.
Penyuntikan dilakukan sebanyak dua kali. Induk betina dan jantan akan memijah setelah delapan sampai sepulu jam setelah
penyuntikan kedua. Untuk menghindari induk berontak saat penyuntikan yang dapat menyebabkan telur keluar, penyuntikan
dilakukan oleh dua orang. Satu orang bertugas memegang jarum dan menyuntikkan, satu orang lagi bertugas memegang ikan yang
akan disuntik. Setelah disuntik pun patin masih sulit melakukan pemijahan
secara alami, sehingga induk jantan dan betina harus dipaksa memijah dengan cara pengurutan atau pemijatan stripping telur
dan sperma, kemudian dilakukan pembuahan buatan. Pertama- tama, sediakan wadah untuk menampung telur berupa baskom
plastik yang telah dibersihkan dan dalam keadaan kering. Kedua, induk betina yang akan di-stripping dipegang dengan kedua belah
tangan, tangan kiri memegang pangkal ekor dan tangan kanan memegang perut bagian bawah. Perut diurut secara perlahan dari
bagian depan ke arah belakang, lalu telur-telur tersebut ditampung di dalam baskom.
Ketiga, induk jantan ditangkap untuk diambil spermanya dan dicampurkan dengan telur-telur di dalam baskom. Pengurutan
induk jantan sama dengan pengurutan induk betina. Agar terjadi pembuahan maka dilakukan pengadukan dengan menggunakan
bulu ayam kurang lebih selama 0,5 menit. Pengadukan dilakukan secara berputar perlahan-lahan di dalam baskom. Untuk
meningkatkan fertilisasi dapat ditambahkan larutan NaCl. Penambahan dilakukan sambil tetap mengaduk campuran dan
disertai dengan memasukkan air sedikit demi sedikit. Pengadukan dilakukan selama kurang lebih dua menit.
Keempat, setelah pengadukan akan timbul kotoran berupa lender, maka dilakukan penggantian air sebanyak 2-3 kali. Telur-
telur yang dibuahi akan mengalami pengembangan. Ukuran telur lebih besar dan berwarna kuning. Telur-telur yang tidak dibuahi
akan berwarna putih dan mengendap di bawah baskom.
3. Proses Penetasan Telur