Penggolongan Pembiayaan Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia 1999 penggolongan pembiayaan

33 bank harus: a Meneliti mengenai pemilikan jaminan tersebut; b Mengukur stabilitas daripada nilainya; c Memperhatikan kemampuan untuk dijadikan uang dalam waktu relatif singkat tanpa terlalu mengurangi nilainya; d Memperhatikan pengikatan barang yang benar-benar menjamin kepentingan bank, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3.1.3. Penggolongan Pembiayaan Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia 1999 penggolongan pembiayaan

dibagi menjadi empat kategori yakni lancar, kurang lancar, diragukan, dan macet. Penggolongan ini secara umum digunakan oleh lembaga keuangan baik yang berbentuk bank maupun non bank, meskipun pada beberapa lembaga keuangan terdapat perbedaan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing lembaga tersebut. Keempat kategori yang umum digunakan tersebut adalah: 1 Pembiayaan Lancar collectibilitas I Pembiayaan yang tidak ada tunggakan angsuran pokok maupun bagi hasil. 2 Pembiayaan Kurang Lancar collectibilitas II Pembiayaan digolongkan kurang lancar jika memenuhi kriteria: Jika pengembalian pembiayaan dilakukan dengan angsuran a Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut: a Tunggakan melampaui satu bulan dan belum melampaui dua bulan bagi pembiayaan dengan masa angsuran kurang dari satu bulan, atau b Tunggakan melampaui tiga bulan dan belum melampaui enam bulan, bagi pembiayaan yang sama angsurannya ditetapkan bulanan, dua bulanan atau tiga bulanan, atau c Tunggakan melampaui enam bulan dan belum melampaui 12 bulan, bagi pembiayaan yang masa angsurannya ditetapkan enam bulanan atau lebih. b Terdapat tunggakan bagi hasil atau margin sebagai berikut: a Tunggakan melampaui satu bulan dan belum melampaui tiga bulan bagi pembiayaan dengan masa angsuran kurang dari satu bulan, atau b Tunggakan melampaui tiga bulan dan belum melampaui enam bulan, bagi pembiayaan yang masa angsurannya lebih dari satu bulan. Jika pengembalian pinjaman dilakukan dengan tidak mengangsur 34 a Pinjaman belum jatuh tempo Terdapat tunggakan bagi hasil atau margin yang telah melampaui tiga bulan tetapi belum melampaui enam bulan. b Pembiayaan telah jatuh tempo dan belum dibayar, tetapi belum melampaui tiga bulan. 3 Pembiayaan Diragukan collectibilitas III Pembiayaan digolongkan kedalam pembiayaan diragukan jika pembiayaan tersebut tidak memenuhi kriteria kurang lancar, tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa: a Pembiayaan masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang- kurangnya 75 persen dari total hutangnya termasuk bagi hasil dan margin. b Pembiayaan tidak dapat diselamatkan, tetapi jaminannya sekurang- kurangnya bernilai 100 persen dari total hutangnya termasuk bagi hasil atau margin. 4 Pembiayaan Macet collectibilitas IV Pembiayaan digolongkan macet, jika: a Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan. b Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan atau usaha penyelamatan pembiayaan. c Pembiayaan tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit bagi pembiayaan yang diasuransikan jaminannya.

3.1.4. Strategi Penghindaran dan Penanganan Pembiayaan Bermasalah