untuk mengajukan usulan terkait dengan pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah RKPD SKPD yang menjadi acuan untuk menyusun
Rencana Kegiatan Anggaran RKA-SKPD dan sudah disetujui target kinerja dan pagu anggarannya dalam KUA dan PPAS. RKA-SKPD
merupakan dokumen anggaran partisipatif di pemerintah daerah secara internal terkait penentuan alokasi anggaran dan target kinerja yang akan
diakomodasi di dalam RAPBD yang selanjutnya menjadi APBD Abdullah, 2012.
Berdasarkan tiga definisi mengenai anggaran partisipatif yang dikemukan oleh Govindarajan 1986 dalam Latuheru 2005, Garrison
2007, dan Abdullah, 2012 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anggaran partisipatif adalah proses kerjasama antara seluruh manajer dari
seluruh pusat pertanggungjawaban dalam menyusun anggaran untuk tujuan masa datang.
b. Indikator Pengukuran Anggaran Partisipatif
Partisipasi penganggaran secara terperinciterdiri dari 6 indikator Maya Triana 2012, yaitu:
1 Keikutsertaan ketika anggaran disusun
Menjelaskan apakah individu di dalam organisasi tersebut turut serta dalam penyusunan anggaran sesuai dengan
tanggungjawab yang dimilikinya. 2
Kemampuan memberikan pendapat dalam penyusunan anggaran
Peran aktif atau kemampuan individu di dalam organisasi dalam menyatakan pendapat dan atau usulan ketika proses
penyusunan anggaran. 3
Frekuensi memberikan pendapatusulan tentang anggaran kepada atasan
Seberapa sering bawahan memberikan pendapat ataupun usulan kepada atasan saat proses penyusunan anggaran, seperti
selalu mengajukan usulan apabila ada hal-hal yang tidak logis yang berhubungan dengan anggaran.
4 Frekuensi atasan meminta pendapat ketika anggaran disusun
Menjelaskan apakah atasan beperan aktif dalam proses penyusunan anggaran atau seberapa sering atasan meminta
pendapat atau mendengarkan usulan dari bawahan ketika proses penyusunan anggaran.
5 Memiliki pengaruh terhadap anggaran final
Menjelaskan seberapa penting opini individu di dalam organisasi ketika pembahasan usulan anggaran terhadap
anggaran final. 6
Kontribusi dalam penyusunan anggaran Seberapa besar kontribusi individu dalam proses penyusunan
anggaran sesuai dengan wilayah pertanggungjawaban individu tersebut.
c. Keunggulan dan Kelemahan Anggaran Partisipatif
Partisipasi yang baik membawa beberapa keunggulan sebagai berikut 1 memberi pengaruh yang sehat terhadap adanya inisiatif,
moralisme dan antusiasme, 2 memberikan suatu hasil yang lebih baik dari sebuah rencana karena adanya kombinasi pengetahuan dari
beberapa individu, 3 dapat meningkatkan kerjasama antar departemen, dan 4 para karyawan dapat lebih menyadari situasi di
masa yang akan datang yang berkaitan dengan sasaran dan pertimbangan lain Irvine, 1978 dalam Noryoung, 2007.
Anggaran partisipatif akan berjalan dengan baik apabila manajer tingkat atas memberikan kontrol sehingga manajer tingkat bawah
menetapkan anggaran sesuai dengan kapasitas yang ia miliki. Apabila manajer tingkat atas kurang memberikan kontrol, maka kelemahan
anggaran partisipatif akan terjadi yaitu manajer tingkat bawah akan menentukan target yang mudah dicapai sehingga senjangan anggaran
akan terjadi.
3. Kapasitas Individu
a. Pengertian Kapasitas Indivdu
Kapasitas individu terbentuk dari proses pendidikan secara umum baik melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman seseorang. Pendidikan dan
pelatihan merupakan investasi sumberdaya manusia yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, sehingga dapat
meningkatkan kinerja seseorang. Pendidikan yang dimaksud adalah