Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yaitu pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan PPR dengan model Jucama dan penggunaan alat peraga pada materi Pythagoras, respon guru dan siswa terhadap pembelajaran menggunakan PPR dengan model Jucama dan penggunaan alat peraga pada materi Pythagoras, kualitas perangkat pembelajaran menggunakan PPR dengan model Jucama dan penggunaan alat peraga pada materi Pythagoras.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan Sugiyono. Berikut rincian pembahasan berdasarkan prosedur pengembangan. 1. Potensi dan Masalah Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu analisis kebutuhan di kelas VIII H. Analisis kebutuhan meliputi observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan beberapa kendala atau hambatan dalam proses pembelajaran antara lain terkadang guru tidak menyampaikan indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu dimana guru menjelaskan konsep secara terperinci kepada siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep materi tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa guru terkadang tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaan melainkan guru yang mempresentasikannya. Guru terkadang tidak melakukan refleksi pembelajaran dan tidak merangkum hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan sehingga membuat siswa kurang memaknai pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Seringkali guru menggunakan bahasa yang kurang baku yaitu menggunakan bahasa jawa. Namun, dalam proses pembelajaran guru sudah membimbing siswa dengan baik misalnya ketika siswa mengalami kebingungan dalam menyelesaikan soal- soal, guru mengarahkan siswa untuk mendapatkan jawaban yang benar. Wawancara dilakukan dengan guru matematika kelas VIII H di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara, guru menjelaskan bahwa kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah kurikulum 2006 tetapi dalam penyusunan strategi pembelajaran guru terkadang guru menggunakan kurikulum 2013. Guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan guru sudah menerapkan beberapa model pembelajaran dalam menarik perhatian siswa untuk belajar. Guru juga sudah melatih siswa untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari- hari. Tetapi dalam kenyataannya, siswa seringkali mengalami kebingungan dalam menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari- hari. Guru juga kadang- kadang menfasilitasi siswa untuk melaksanakan refleksi pembelajaran namun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam hal ini guru hanya menekankan siswa untuk mengomentari pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru. Minat siswa dalam belajar matematika sudah sangat baik. Hal ini terlihat dari minat belajar siswa di dalam kelas berkaitan dengan bekerja keras dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Namun, masih terdapat siswa mengalami kesulitan ketika menyelesaikan soal tes sehingga ada siswa yang harus mengikuti remedial. Siswa juga mendapat dukungan penuh dari orang tua Dukungan orang tua pun terlihat dari guru seringkali memberikan hasil belajar siswa kepada orang tua murid sehingga para orang tua dapat melihat perkembangan anak di sekolah dan dapat memberikan komentar agar guru membantu perkembangan siswa berkaitan dengan aspek kognitif. Sekolah SMP Negeri 1 Yogyakarta juga menyediakan tempat bagi siswa yang tergolong siswa pemegang KMS. Menurut hasil wawancara, biasanya siswa-siswa tersebut mengalami kesulitan dalam pembelajaran khususnya berkaitan dengan tes hasil belajar, mereka termasuk dalam siswa yang nilainya tidak mencapai KKM. Peneliti juga menanyakan tentang PPR kepada guru. Sebelumnya, guru pernah mengenal dan menggunakan PPR hanya saja guru belum menguasai secara keseluruhan sehingga perlu diberi penjelasan yang lebih detail. Ketika wawancara, guru masih mengalami kebingungan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan PPR. Guru hanya mengetahui bahwa PPR berkaitan dengan mengaitkan materi dalam kehidupan sehari- hari. Sekolah juga menyediakan alat peraga yang beragam namun dalam hal ini alat peraga yang disediakan belum terlalu lengkap. 2. Pengumpulan Data Berdasarkan potensi dan masalah, peneliti mendapatkan data berkaitan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran di kelas. Data diperoleh dari hasil wawancara guru, observasi aktivitas guru dan siswa di kelas dan penyebaran kuesioner minat belajar matematika. Potensi yang dimiliki antara lain siswa sangat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat ketika siswa bertanya saat siswa belum memahami materi yang sedang diajarkan, siswa berani menyampaikan keluhan atau saran jika terdapat kekurangan dalam pembelajaran tersebut. Keaktifan siswa juga terlihat ketika siswa berdiskusi dalam kelompok. Hal ini akan membantu proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, guru juga memiliki potensi yaitu selalu memotivasi siswa untuk mengaitkan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan guru sudah menggunakan model pembelajaran yang beragam untuk memacu keaktifan dan kreativitas belajar siswa. Namun, dalam hal ini masih terdapat siswa yang belum mampu mengerti konsep yang diajarkan. Selain itu, masih ada kekurangan yaitu siswa belum maksimal dalam melakukan refleksi untuk pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hal ini membuat siswa belum bisa memaknai pembelajaran tersebut. Untuk mengumpulkan data, peneliti juga menyebarkan kuesioner kepada seluruh kelas VIII di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil kuesioner, peneliti mengetahui bahwa minat siswa kelas VIII dalam belajar matematika sudah bagus. 3. Desain Produk Berdasarkan hasil pengumpulan data, peneliti menemukan kelemahan atau kekurangan dalam sistem pembelajaran yang sudah dilaksanakan dalam kelas. Selanjutnya, peneliti merancang perangkat pembelajaran menggunakan PPR dengan mengakomodasi model pembelajaran JUCAMA dengan memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa di kelas. Adapun produk yang disusun antara silabus, RPP, bahan ajar, LKS, alat peraga dan instrumen penilaian. Berikut ini merupakan rincian penjelasan dari produk yang disusun oleh peneliti :

a. Silabus

Silabus yang sudah tersedia di sekolah kemudian dikembangkan menggunakan PPR dengan model pembelajaran JUCAMA. Silabus yang dirancang oleh peneliti terdiri dari kompetensi dasar, karakter yang akan dikembangkan selama proses pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, instrumen penilaian berupa teknik, bentuk dan contoh instrumen, alokasi waktu dan sumber belajar. Dalam proses pembelajaran, guru akan mengembangkan karakter- karakter siswa yang meliputi conscience tanggung jawab, teliti, kerja keras dan compassion kerja sama, menghargai pendapat. Pada silabus ini, kegiatan pembelajaran dirancang menggunakan PPR konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Untuk mencapai kompetensi, dilakukan penilaian berdasarkan indikator. Adapun 3 aspek penilaian yaitu competence pengetahuan, conscience suara hati dan compassion bela rasa. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Ditinjau dari alokasi waktu yang disediakan, RPP disusun untuk 4 kali pertemuan 9 x 40 menit. Pada Pertemuan pertama, membahas tentang membuktikan teorema Pythagoras. Pada pertemuan kedua, membahas tentang kebalikan dalil Pythagoras dan dalil Pyhtagoras. Pada pertemuan ketiga, membahas tentang segitiga- segitiga istimewa dan pertemuan keempat, membahas tentang pemecahan masalah dalam kehidupan sehari hari yang berkaitan dengan Pythagoras. RPP yang dikembangkan terdiri dari identitas, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, nilai kemanusiaan karakter, pendekatan dan model pembelajaran, langkah- langkah kegiatan pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan media pembelajaran dan penilaian. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan PPR dengan model pembelajaran Jucama. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain diskusi, tanya jawab, presentasi dan project. Langkah- langkah pembelajaran dalam RPP ini menerapkan 5 aspek dari PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Aspek- aspek PPR ini dikemas dalam 3 kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI inti dan penutup. Kegiatan pembelajaran disusun sedetail mungkin sehingga memudahkan guru melaksanakan proses pembelajaran dengan baik sehingga dapat mencapai indikator pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dibuat sedemikian rupa sehingga nilai kemanusiaan karakter dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran tersebut. Penilaian dilakukan dengan cara pengamatan dan tes tertulis dan aspek yang dinilai yaitu competence , conscience dan compassion . c. Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan tersebut serta melatih dan mengembangkan keterampilan proses belajar siswa. Lembar kerja siswa yang dirancang terdiri dari judul, identitas siswa, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, petunjuk umum pengerjaan, langkah kegiatan dan kesimpulan. Lembar kerja siswa tersebut dirancang dengan memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa. Lembar kerja siswa disusun dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang memacu siswa untuk menggali informasi dalam menemukan konsep seperti membuktikan teorema pythagoras, konsep segitiga-segitiga istimewa pada Pythagoras. d. Bahan Ajar Bahan ajar yang dikembangkan menggunakan PPR. Bahan ajar yang disusun berisi tentang materi mengenai teorema Pythagoras yang terdiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari definisi teorema Pythagoras, pembuktian teorema Pythagoras, penggunaan teorema Pythagoras dan pemecahan masalah sehari-hari menggunakan teorema Pythagoras. Bahan ajar yang dirancang memuat 5 aspek dari PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Dalam penyusunan bahan ajar, peneliti juga mencantumkan berbagai sumber belajar yang dapat membantu guru jika terdapat materi yang kurang jelas. e. Instrumen Penilaian Penilaian dirancang berdasarkan 3 aspek dalam PPR yaitu penilaian competence , conscience dan compassion . Penilaian competence dilihat dari tes tertulis berupa tes uraian. Penilaian ini diperoleh dari hasil tes tertulis siswa. Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dan taraf keberhasilan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Tes hasil belajar diadakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama diadakan tes mengenai pembuktian teorema Pythagoras dengan soal tes yang dibuat sebanyak 4 butir. Pertemuan kedua diadakan tes mengenai segitiga- segitiga istimewa pada Pythagoras dengan soal sebanyak 4 butir. Selanjutnya, pertemuan ketiga mengenai penerapan pythagoras dengan banyaknya soal 5 butir. Soal yang disusun oleh peneliti berupa soal uraian disesuaikan dengan indikator dan perkembangan kognitif siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penilaian conscience dan compassion dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung kegiatan ujicoba produk. Penilaian ini dilihat dari pengamatan dengan subjeknya adalah siswa kelas VIII H baik dilihat secara individu maupun kelompok. Dalam melakukan penilaian ini harus mengikuti rubrik penilaian yang divalidasi. Nilai conscience suara hati meliputi tanggung jawab, teliti dan kerja keras sedangkan nilai compassion bela rasa meliputi kerja sama dan menghargai pendapat.

f. Alat Peraga

Alat peraga yang disediakan oleh peneliti digunakan untuk membuktikan teorema Pythagoras. Alat peraga yang digunakan dalam mempelajari teorema Pythagoras yaitu bahan-bahan yang berbentuk persegi dan segitiga. Persegi dan segitiga digunakan untuk membuktikan teorema Pythagoras. Berikut ini merupakan alat peraga yang membantu siswa dalam membuktikan teorema Pythagoras. 4. Validasi Desain Perangkat yang sudah disusun akan divalidasi oleh dosen dan guru matematika di kelas penelitian. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah rancangan produk sudah sesuai dengan indikator yang ingin dicapai sehingga produk tersebut dapat diujicobakan. Instrumen yang divalidasi antara lain Silabus, RPP, Bahan Ajar, alat peraga, tes hasil belajar dan instrumen penilaian. Hasil validasi tersebut sebagai berikut. Tabel 4.1 Hasil Validasi Desain Rata- Rata Kriteria Silabus 3,5 Baik RPP 3,9 Baik Bahan Ajar 3,9 Baik LKS 3,7 Baik Penilaian Competence I 3,5 Baik 3,75 Baik Competence II 3,5 Baik 3,625 Baik Competence III 4,6 Sangat baik 3,6 Baik Conscience 4,16 Baik 3,5 Baik Compassion 3,75 Baik 3,5 Baik Alat Peraga 3,3 Cukup Baik Total 3,78 Baik Hasil validasi menunjukkan skor rata-rata adalah 3,78 dan termasuk dalam kategori “Baik” sesuai dengan tabel 3.11. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dirancang layak diujicobakan. Untuk lebih jelas peneliti melampirkan hasil validasi perangkat pembelajaran pada lampiran 7. 5. Revisi Desain Setelah desain produk divalidasi oleh dosen dan guru matematika, maka akan diketahui kelemahan dan kekurangan dalam desain produk tersebut. Kelemahan atau kekurangan tersebut dicoba untuk dikurangi dengan memperbaiki desain agar menghasilkan produk yang baik dan dapat digunakan untuk ujicoba. Dalam hal ini, perangkat pembelajaran yang direvisi antara lain RPP, bahan ajar, LKS dan instrumen Penilaian Competence , Conscience , Compassion . 6. Ujicoba Desain Setelah melewati proses validasi dan revisi, akan dilaksanakan uji coba produk. Ujicoba produk dilaksanakan di kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah siswa kelas VIII H adalah 34 orang dengan perbandingan laki- laki 17 orang dan perempuan 17 orang. Dalam proses ini, guru yang akan mengajar dan mengatur proses pembelajaran sesuai rancangan dari peneliti. Peneliti berperan sebagai observer dengan dibantu oleh beberapa teman yang berperan sebagai observer dan cameramen. Uji coba produk dilakukan sebanyak 7 pertemuan dengan rincian 4 pertemuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk pembelajaran dan 3 pertemuan untuk evaluasi. Adapun jadwal pelaksanaan ujicoba produk adalah sebagai berikut. Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Produk No HariTanggal Waktu Materi 1 Sabtu, 7 Januari 2017 Jam 6 —8 Pembuktian teorema Pythagoras 2 Rabu, 11 Januari 2017 Jam 3 —4 Kebalikan Dalil Pythagoras dan Tripel Pythagoras 3 Rabu, 18 Januari 2017 Jam 3 —4 Segitiga-segitiga istimewa 4 Sabtu, 22 Januari 2017 Jam 7 —8 Ulangan Harian 1 berkaitan dengan Pembuktian teorema Pythagoras 5 Rabu, 25 Januari 2017 Jam 3 —4 Menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan teorema Pythagoras 6 Rabu, 1 Februari 2017 Jam 3 —4 Ulangan Harian 2 berkaitan dengan segitiga- segitiga istimewa 7 Sabtu, 4 Februari 2017 Jam 7 —8 Ulangan Harian 3 berkaitan dengan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan teorema Pythagoras Penelitian ini menggunakan pendekatan PPR yang ditunjukkan dengan siklus-siklus dalam PPR berupa konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. a. Konteks Konteks pada penelitian ini berupa latar belakang siswa dimana SMP Negeri 1 Yogyakarta menyediakan tempat bagi siswa yang tergolong siswa pemegang KMS. Siswa-siswa tersebut biasanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Siswa pemegang KMS akan ditempatkan di setiap kelas dengan jumlah 7- 8 orang. Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah kurikulum 2006 tetapi dalam penyusunan strategi pembelajaran guru terkadang guru menggunakan kurikulum 2013. Minat belajar siswa di SMP Negeri 1 Yogyakarta tergolong cukup baik. Hal ini terlihat dari tindakan-tindakan yang ditunjukkan oleh siswa seperti tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Namun, masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal atau permasalahan. Selain itu, siswa terkadang tidak menunjukkan kepedulian terhadap teman dalam proses pembelajaran. Konteks ini membantu memilih pengalaman dan model pembelajaran yang akan digunakan. Adapun dasar- dasar dalam membuat RPP antara lain latar belakang siswa akademik, ekonomik dan sosial-politik, kurikulum yang digunakan oleh sekolah. b. Pengalaman Pemilihan pengalaman yang akan digunakan dalam pembelajaran berdasarkan konteks. Dalam hal ini, pengalaman yang akan diberikan menyangkut pengalaman kognitif, afektif dan psikomotorik. Konteks yang ada juga mempengaruhi pemilihan model pembelajaran yang cocok. Dalam hal ini peneliti memilih model pembelajaran JUCAMA Pengajuan dan Pemecahan Masalah. c. Refleksi Refleksi dilakukan dengan dipandu pertanyaan-pertanyaan reflektif seperti refleksi makna, manfaat atau nilai. Guru akan membimbing siswa dalam merefleksikan pembelajaran. d. Aksi Aksi mengacu pada hasil refleksi dan berdasarkan pengalaman. Ada dua macam antara lain aksi nyata dan aksi batin. Aksi nyata berupa proyek dan tugas untuk menilai mutu pendidikan. Aksi batin berupa pertumbuhan batin yang menghasilkan perubahan sikap. e. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan berupa pengamatan perilaku murid selama peroses pembelajaran berlangsung dan pemberian tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa. Berikut ini adalah uraian kegiatan pembelajaran dalam kelas : PERTEMUAN PERTAMA a. Konteks Pada pertemuan pertama ini, konteks dalam proses pembelajaran adalah saat guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari yakni segitiga dan segiempat. Pada kegiatan apersepsi, guru menekankan bahwa materi mengenai segitiga dan segiempat karena konsep materi tersebut sangat membantu siswa dalam mempelajari materi Pythagoras. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran dan guru memotivasi siswa untuk belajar serta guru mengajak siswa untuk mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Tahap konteks dapat dilihat pada transkripsi hasil rekaman video pada pertemuan pertama 14. G : 15. S 5 : “penggaris yang berbentuk segitiga” 16. S 23 : “pizza yang sudah dipotong” 17. S 11 : “Atap rumah, bu” Guru menunjukkan gambar- gambar yang memuat segitiga dalam kehidupan sehari- hari yang ditayangkan lewat power point. 18. G : Pada tahap ini, guru sangat memacu dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. “Coba sebutkan benda- benda yang berbentuk segitiga yang ada di sekitar kalian ?” “Baik anak- anak, berdasarkan apa yang kalian sebutkan tadi ternyata benda- benda yang memuat bentuk segitiga sangat bermanfaat dalam kehidupan- hari.” b. Pengalaman Pada tahap pengalaman terdapat beberapa kegiatan yaitu guru memperkenalkan Pythagoras kepada siswa. Selanjutnya, guru menggunakan metode diskusi untuk membantu siswa menemukan konsep materi yang sedang dipelajari. Pembelajaran ini dibantu dengan alat peraga agar membantu siswa memahami konsep teorema Pythagoras. Dalam proses diskusi, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap conscience tanggung jawab, teliti, kerja keras dan sikap compassion kerjasama, menghargai pendapat. Pengalaman dapat dilihat pada transkripsi hasil rekaman video pada pertemuan pertama mengenai membuktikan teorema Pythagoras. 19. G : 20. SS : “Oke, ibu” 21. G : “ Baik anak- anak, apakah kalian sudah dalam kelompok?” 22. SS : “ sudah, bu” 23. G : 24. BS : “Segitiga dan segiempat, bu” Siswa melakukan diskusi kelompok untuk membuktikan teorema Pythagoras dengan panduan LKS yang diberikan guru. Siswa mengerjakan LKS dengan sungguh- sungguh dan jika menemukan kesulitan siswa tidak malu untuk bertanya kepada guru. Guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam membuktikan teorema Pythagoras “ kemarin kita sudah sama- sama membagi kelompok, silahkan berkumpul bersama kelompoknya.” “jika sudah, silahkan perhatikan benda- benda yang ada di meja kalian masing- masing, benda berbentuk apa sajakah itu?” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.1 Guru membimbing siswa Alat peraga yang disediakan digunakan untuk membuktikan teorema Pythagoras. Siswa secara berkelompok membentuk potongan segitiga-segitiga dan persegi menjadi sebuah bangun persegi yang lebih besar. Pada tahap ini, membentuk karakter- karakter siswa seperti tanggung jawab, kerja keras, teliti dan kerja sama. 35. G : 36. K 5 : “kami, ibu” 37. G : “ silahkan kelompok merak presentasikan hasil diskusi” 38. K 5 : “kami mendapatkan kesimpulan bahwa 2 = � 2 + 2 ” 39. G : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi jawaban kelompok yang mempresentasikan ataupun melengkapi jawaban. Semua anggota kelompok yang dibentuk mengangkat tangan untuk menyatakan bahwa setuju dengan jawaban tersebut . Setelah siswa selesai mempresentasikan hasilnya, siswa diminta untuk membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yangsudah dilaksanakan. 40. G : “Anak- anak, apa yang sudah kita pelajari hari ini?” “ Anak- anak jika kalian sudah selesai mengerjakan LKS, silahkan apakah ada kelompok yang mau mempresentasikan hasilnya?” “ Terimakasih kelompok merak, siapa yang setuju dengan hasil dari kelompok merak?” 41. S 16 : “ Menemukan rumus teorema Pythagoras” 42. G : 43. SS : “ Tidak ada, Ibu” Pada tahap ini, siswa mampu memecahkan masalah-masalah dalam LKS. Hal ini sangat memacu kreativitas siswa untuk belajar dan menggunakan alat peraga. c. Refleksi Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman dan proses yang dialami. Siswa berefleksi dengan menuliskan hasil refleksi di kertas yang sudah disediakan. Guru memberikan pertanyaan refleksi agar siswa lebih mudah untuk memahami makna dari pembelajaran tersebut. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan nilai- nilai kemanusiaan yang didapat selama proses pembelajaran. 43. G : 44. BS : “Senang, ibu” 45. BS : “mendapatkan ilmu baru” 46. G : “Nilai kemanusiaan apa yang kalian peroleh?” 47. BS : “Kerja sama” 48. BS : “Tanggung jawab” d. Aksi Berdasarkan hasil pengalaman belajar siswa dan refleksi, siswa diberi tugas untuk mencari soal dan penyelesaiannya mengenai teorema Pythagoras. “Baik anak- anak, apakah ada pertanyaan mengenai pembelajaran hari ini ? “Setelah melaksanakan pembelajaran hari ini, silahkan tuliskan perngalaman kalian berkaitan dengan perasaan kalian, manfaat yang kalian dapat dan nilai kemanusiaan sikap apa yang kalian dapat. Bagaiman perasaan kalian?” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53. G : 54. BS : Berapa soal, Ibu?” 55. G : 5 soal beserta penyelesaiannya 56. SS : Baik, Ibu e. Evaluasi Guru mengecek kembali pemahaman siswa berkaitan dengan materi pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 58. G : “Baik anak- anak, apa yang sudah kalian pelajari hari ini?” 59. BS : Membuktikan teorema Pythagoras, ibu 60. G : Bagaimana rumus Teorema Pythagoras? 61. S 22 : PERTEMUAN KEDUA a. Konteks Pada pertemuan kedua ini, guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama yakni membuktikan teorema Pythagoras. Selanjutnya, guru menyampaikan indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran dan langkah- langkah pembelajaran. 8. G : 9. SS : “Pythagoras, ibu” 10. BS : “itu tuh, Bu rumusnya c 2 = a 2 + b 2 .” 11. G : 12. S 23 : Setelah mempelajari tentang membuktikan teorema Pythagoras, sekarang tugas kalian adalah membuat soal dengan menggunakan rumus Pythagoras yang sudah kalian dapatkan. Jika diketahui a dan b adalah panjang sisi tegak dan c adalah panjang sisi miring maka rumusnya c 2 = a 2 + b 2 Sebelumnya kita memulai masuk pembahasan yang baru, ibu mau mengingat kembali materi pertemuan kemarin. Adakah yang masih ingat kita belajar apa kemarin? “Ibu, minta salah satu dari kalian untuk menyampaikan kembali materi kemarin” “Kemarin kita mencari rumus Pythagoras, kalau diketahui a dan b adalah panjang sisi tegak dan c adalah panjang sisi miring maka rumusnya c 2 = a 2 + b 2 13. G : “Terima kasih, betul sekali ya jawabannya” 14. G : Gambar 4.2 Guru menjelaskan penggunaan alat peraga 15. S 18 : “berarti hanya untuk segitiga siku- siku, ibu?” 16. G : “Iya, nggak bisa segitiga sembarang.” 17. G : “ Apakah ada pertanyaan lagi?” 18. BS : “ Tidak ada ibu.” b. Pengalaman Pada tahap pengalaman terdapat beberapa kegiatan yaitu guru memperkenalkan jenis- jenis segitiga. Selanjutnya, guru menggunakan metode diskusi untuk membantu siswa menemukan konsep materi yang sedang dipelajari. Dalam proses diskusi, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap conscience tanggung jawab, teliti, kerja keras dan sikap compassion kerjasama, menghargai pendapat. Pengalaman dapat dilihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan kedua. 19. G : 20. BS : Segitiga siku- siku, segitiga tumpul dan segitiga lancip 21. G : Siswa melaksanakan kegiatan diskusi dengan panduan dalam LKS “Selanjutnya ibu akan menunjukkan cara lain untuk menemukan teorema Pythagoras menggunakan luasan persegi. Luas persegi A ditambah Luas persegi B akan menghasilkan luas persegi C.” Selanjutnya, kita akan menggambar segitiga jika diketahui panjang sisi- sisinya. Ada yang tau jenis- jenis segitiga?” untuk itu, kita akan mengerjakan lembar kerja. Kemarin sudah dipesan setiap kelompok mebawa 2 buah jangka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. S 20 : ibu, ngukurnya pake skala bisa, bu? 23. G : iya, kalian bisa mengukur pake skala. 24. BS : “Ibu, kami bingung menggambar segitiga 25. G : Guru mencoba membantu siswa dalam melukis segitiga dengan cara menjelaskan di papan tulis. Gambar 4.3 Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS 26. G : 27. SS : Baik, Ibu 28. G : 29. SS : Baik, Ibu 30. G : 31. BS : Benar, ibu 32. G : 33. BS : 256 lebih kecil dari 350 34. G : 35. BS : Betul, ibu Dulu waktu kalian kelas 7, kalian pernah belajar menggambar segitiga. baik anak- anak, karena ukuran kertasnya terbatas jika terlalu panjang silahkan perkecilkan skalanya. Baik anak- anak jika ada kelompok yang sudah selesai silahkan temepelkan hasil pekerjaan kalian di papan tulis anak- anak, silahkan perhatikan ke depan, berdasarkan hasil pekerjaan teman- teman, apakah ada yang kurang benar berkaitan dengan melukis segitiga? untuk melukis segitiga tidak ada masalah tetapi yang menjadi masalah itu bagian perhitungan. Untuk kelompok 1, 25=25 berarti segitiga yang terbentuk adalah segitiga siku- siku. Selanjutnya, coba perhatikan 256 =350, benar nggak? Kalau nggak benar, harusnya gimana? Iya, betul dan segitiga yang terentuk adalah segitiga lancip. Perhatikan selanjutnya,kesimpulan dari kelompok jalak “ kuadrat sisi miring kecil daripada jumlah kuadrat sisi lainnya”, betul nggak? 36. G : Iya benar, ini namanya kesimpulan 37. G : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi jawaban kelompok yang mempresentasikan ataupun melengkapi jawaban. Ada beberapa siswa yang mengangkat tangan untuk menyatakan bahwa setuju dengan jawaban tersebut . Setelah ibu selesai mengoreksi hasil pekerjaan siswa, siswa diminta untuk membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yangsudah dilaksanakan. 38. G : 39. BS : Segitiga siku- siku 40. G : coba jelaskan selain segitiga siku-siku 41. S 17 : 42. G : Benar, selain itu 43. S 23 : c. Refleksi Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman dan proses yang dialami. Siswa berefleksi dengan menuliskan hasil refleksi di kertas yang sudah disediakan. Guru memberikan pertanyaan refleksi agar siswa lebih mudah untuk memahami makna dari pembelajaran tersebut. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan nilai-nilai kemanusiaan yang didapat selama proses pembelajaran. Kelompok lain apakah jawabannya sama kayak kelompok jalak? selanjutnya, kita akan menyimpulkan apa yang sudah kita pelajari. Jika kuadarat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi- sisi lainnya maka segitiga apa yang terbentuk? Jika kuadarat sisi miring lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi- sisi lainnya maka segitiga yang terbentuk adalah segitiga lancip Jika kuadarat sisi miring lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi- sisi lainnya maka segitiga yang terbentuk adalah segitiga tumpul. 49. G : 50. BS : “mendapatkan ilmu baru” 51. K 1 : “ menyenangkan ibu, bisa tau cara menggambar segitiga” 52. G : “Nilai kemanusiaan apa yang kalian peroleh?” 53. BS : “Kerja sama” 54. BS : “kompak” d. Aksi Berdasarkan hasil pengalaman belajar siswa dan refleksi, siswa diberi tugas untuk mencari soal dan penyelesaiannya mengenai teorema Pythagoras. 55. G : 56. K 5 : banyaknya soal kayak kemarin ya bu?” 57. G : iya, 5 soal beserta penyelesaiannya 58. SS : Baik, Ibu e. Evaluasi Guru mengecek kembali pemahaman siswa berkaitan dengan materi pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 60. G : Baik anak- anak, apa yang sudah kalian pelajari hari ini? 61. BS : jenis- jenis segitiga 62. K 4 : Tripel Pythagoras “ Setelah melaksanakan pembelajaran hari ini, silahkan tuliskan perngalaman kalian berkaitan dengan perasaan kalian, refleksi sama kayak pertemuan kemarin, manfaat yang kalian dapat dan nilai kemanusiaan sikap apa yang kalian dapat. Bagaiman perasaan kalian?” Setelah mempelajari tentang kebalikan Dalil Pythagoras dan Tripel Pythagoras, sekarang tugas kalian adalah membuat soal berkaitan materi yang kalian dapatkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERTEMUAN KETIGA a. Konteks Pada pertemuan ketiga, konteks dalam proses pembelajaran adalah saat guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan kedua yaitu kebalikan dalil Pythagoras dan Tripel Pythagoras. Selanjutnya, guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. Tahap konteks dapat dilihat pada transkripsi uji coba pertemuan ketiga 15. G : 16. S 23 : 17. G : 18. G : 19. BS : Segitiga siku- siku, lancip, tumpul 20. G : 21. BS : “45 22. G :“Kenapa bisa besar sudutnya 45 ”. 23. BS : “Karena dalam segitiga besar sudutnya 180 ” 24. G : 25. BS : “Panjang sisi AB sama dengan Panjang AC 26. G : “bagaimana dengan besar sudutnya?” 27. BS : “ Besar sudut B sama dengan Besar sudut C yaitu 45 coba perhatikan, pertemuan kemarin kita mempelajari kebalikan dalil Pythagoras dan tripel Pythagoras. Ada yang masih ingat? Kalau ingat berarti tadi bisa ngerjain kuis. Tripel Pythagoras adalah kelompok 3 tiga bilangan yang memenuhi kuadrat bilangan terbesar sama dengan jumlah kuadrat bilangan kuadrat terkecil. “bu, tadi saya ngerjain hasilnya sama tapi nggak ada keterangan ” “Berarti jawabannya belum tepat, karena harus ada keterangan”. “selanjutnya jenis-jenis segitiga, apa saja jenis- jenis segitiga?” “Ya sekarang perhatikan kita mau belajar segitiga siku- siku sama kaki dan segitiga siku- siku sama sisi. Perhatikan dulu segitiga sama kaki diketahui sudut A besarnya 90 . Selanjutnya berapa besar sudut yang lainnya? “Ya, Oke”, berarti apa yang kita peroleh berkaitan dengan panjang sisi? 28. G : “Apa kesimpulannya pada segitiga siku- siku sama kaki?” 29. BS : “panjang sisi- sisi tegaknya adalah sama” 30. G : ya, selain itu 31. BS : besar sudut di depan sisi- sisi tegaknya sama bes ar” 32. G : 33. BS : Oh iya ibu 34. G : 35. S 6 : di pojok ibu 36. G : ya, sudut gimana ? 37. BS : “ sama besar” 38. G : ya, sama besar, berapa besar tiap sudutnya? 39. BS : 60 bu 40. G : ya, sudutnya 60 , kenapa? 41. BS : karena besar sudut suatu segitiga 180 42. G : Ya, ini 60 , ini juga 60 dan ini 60 . Bisa dimenegerti? 43. BS : ngerti 44. G : bagaimana kesimpulannya? 45. BS : panjang ketiga sisi- sisnya adalah sama 46. BS : Besar sudutnya sama besar b. Pengalaman Pada tahap pengalaman terdapat beberapa kegiatan yaitu siswa diminta untuk mengerjakan LKS, guru menggunakan metode diskusi untuk membantu siswa menemukan konsep materi yang sedang dipelajari. Dalam proses diskusi, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap conscience tanggung jawab, teliti, kerja keras dan sikap compassion kerjasama, menghargai pendapat. Pengalaman dapat dilihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan ketiga. 48. G : 49. G : Ya, benar. Ini perlu kamu tahu karena ini sebagai dasar kamu kerja LKS Sekarang perhatikan segitiga sama sisi, bentuknya seperti ini dan yang harus kamu tau sisinya sama semua”. Sudutnya gimana? sekarang perhatikan segitiga siku- siku dengan sudut 30 dan 60 . Bagaimana kalau saya membagi 2 di sini? Sudutnya gimana? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. BS : Sudutnya sama ibu 51. G : itu disebut garis bagi ya, jelas ya 52. SS : Jelas ibu Siswa melaksanakan kegiatan diskusi dengan panduan dalam LKS 53. BS : “ kalau dibagi 2 berarti panjang jadi a 54. G : “ya” Setelah siswa selesai mengerjakan, guru dan siswa bersama membahas hasil yang didapat. 59. G : 60. SS : 1: 1: √ 61. G : 62. SS : �√ 63. G : jadi perbandingannya? 64. BS : 1: √ : 2 c. Refleksi Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman dan proses yang dialami. Siswa berefleksi dengan menuliskan hasil refleksi di kertas yang sudah disediakan. Guru memberikan pertanyaan refleksi agar siswa lebih mudah untuk memahami makna dari pembelajaran tersebut. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan nilai-nilai kemanusiaan yang didapat selama proses pembelajaran. 66. G : Ayo kita lihat sama perbandingan pada segitiga sudutnya 45 , 45 dan 90 , berapakah perbandingannya? Ya, benar selanjutnya perbandingan pada segitiga sudutnya 30 , 60 dan 90 . Selain itu nggak ada cuma dua aja. Coba perhatikan segitiga ini 2a yang bagian sisi miring dan ini a dan yang ini belum tahu. Kita cari pakai Pythagoras. Ketemu hasilnya berapa? “sekarang setelah kalian mengerjakan semuanya,kalian bisa merefleksikan pembelajaran hari ini. Bagaimana perasaan kalian hari selama mengikuti pembelajaran ini ?” 67. BS : “pusing, bu” 68. K 1 : “ bingung” 69. G : 70. BS : “Kerja sama” 71. S 16 : pekerjaan menjadi lebih ringan 72. BS : “kekompakkan” d. Aksi Berdasarkan hasil pengalaman belajar siswa dan refleksi, siswa diberi tugas untuk mencari soal dan penyelesaiannya mengenai teorema Pythagoras. 74. G : 75. K 5 : berapa soal?” 76. G : 77. SS : Baik, Ibu e. Evaluasi Guru mengecek kembali pemahaman siswa berkaitan dengan materi pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 79. G : Baik anak- anak, apa yang sudah kalian pelajari hari ini? 80. BS : perbandingan segitiga- segitiga istimewa 81. BS : 1: 1: √ 82. S 5 : 1: √ : 2 “pusing, kasih alasan kenapa pusing?” sikap apa yang kalian peroleh hari ini? silahkan setelah mempelajari segitiga- segitiga istimewa pada Pythagoras, silahkan cari soal berkaitan dengan materi hari ini. iya, 5 soal beserta penyelesaiannya, dikumpulkan waktu pelajaran PERTEMUAN KEEMPAT a. Konteks Pada pertemuan keempat, konteks dalam proses pembelajaran adalah saat guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah dipelajari yakni sudut- sudut pada segitiga siku-siku.. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran. Tahap konteks dapat dilihat pada transkripsi uji coba pertemuan pertama. 7. G : 8. BS : “30 , 60 ” 9. G : 10. BS : 1: 1: √ 11. BS : “bagaimana dengan sudut 30 , 60 dan 90 ? 12. SS : 1: √ : 2 b. Pengalaman Pada tahap pengalaman terdapat beberapa kegiatan yaitu guru menggunakan metode diskusi untuk membantu siswa menemukan konsep materi yang sedang dipelajari. Dalam proses diskusi, siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap conscience tanggung jawab, teliti, kerja keras dan sikap compassion kerjasama, menghargai pendapat. Pengalaman dapat dilihat pada transkripsi uji coba pembelajaran pada pertemuan keempat ini. sebelumnya kita lihat sudut istimewa 45 , 45 dan 90 , berapa perbandingannya? sebelumnya kita akan melihat pertemuan sebelumnya membahas tentang sudut istimewa pada segitiga siku- siku yaitu 45 13. G : Siswa melaksanakan kegiatan diskusi dengan panduan dalam LKS 14. S 20 : ibu, ini harus digambar? 15. G : iya, silahkan gunakan supaya kalian mengerti. 16. S 22 : ibu, gimana cara nyari jarak kota A ke kota B 17. G : 18. K 4 : Bu, ini udah selesai. Mau diapain bu? 19. G : Hasil pekerjaan di tempel di kertas yang sudah disediakan. 20. G : 21. BS : menyelesaikan permasalahan 22. S 23 : mencari jarak, bu c. Refleksi Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman dan proses yang dialami. Siswa berefleksi dengan menuliskan hasil refleksi di kertas yang sudah disediakan. Guru memberikan pertanyaan refleksi agar siswa lebih mudah untuk memahami makna dari pembelajaran tersebut. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan nilai-nilai kemanusiaan yang didapat selama proses pembelajaran. 23. G : “Setelah melaksanakan pembelajaran hari ini, silahkan tuliskan perasaan kalian, , manfaat yang kalian dapat dan nilai kemanusiaan sikap apa yang kalian dapat. Bagaiman perasaan kalian?” selanjutnya, kita akan menyimpulkan apa yang sudah kita pelajari. Jika kuadarat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi- sisi ayo perhatikan pertama, kamu gambar berdasarkan apa yang diketahui terus kalau sudah gambar, kalian gunakan rumus Pythagoras. Hari ini kita akan memecahkan masalah pada bangun datar, jadi nanti ada masalah dengan bangun datar yang berkaitan dengan Pythagoras. Dasar kalian untuk belajar hari ini yaitu materi pertemuan pertama dan kedua jadi silahkan dikerjakan. 24. BS : “mendapatkan ilmu baru” 25. K 1 : “ menyenangkan ibu, bisa tau cara menggambar segitiga” 26. S 24 : soalnya banyak, bu 27. G : “Nilai kemanusiaan apa yang kalian peroleh?” 28. BS : “Kerja sama” d. Aksi Berdasarkan hasil pengalaman belajar siswa dan refleksi, siswa diberi tugas untuk mngerjakam hiasan dinding. 31. G : 32. K 5 : gimana cara buatnya, bu 33. G : nanti dibantu sama mbak nya 34. SS : Baik, Ibu 35. BS : kapan kumpulnya, ibu? 36. G : Rabu depan ya e. Evaluasi Guru mengecek kembali pemahaman siswa berkaitan dengan materi pembelajaran yang sudah dilaksanakan. 38. G : Baik anak- anak, apa yang sudah kalian pelajari hari ini? 39. BS : 40. BS : rumus Pythagoras, bu Peneliti juga membagikan kuesioner setelah semua proses pembelajaran sudah dilaksanakan. Kuesioner yang disusun digunakan untuk melihat respon siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 7. Revisi Produk Setelah melakukan validasi, jika terdapat kekurangan dalam produk tersebut maka perlu diperbaiki agar dapat menghasilkan produk yang meneyelesaiakan permasalahan tentang bangun datar pakai Pythagoras. Setelah mempelajari tentang materi tentang Pythagoras, silahkan kalian buatkan aksi besar. Aksinya kalian buat hiasan dinding terus isinya tentang materi Pythagoras bermutu dan berkualitas. Adapun perangkat pembelajaran yang direvisi antara lain: Tabel 4.3 Revisi Perangkat Pembelajaran Perangkat Pembelajaran Sebelum Sesudah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Terdapat kalimat yang belum jelas “Guru memacu peserta didik untuk berpikir kritis dengan cara menggali pertanyaan dari hasil kerja tiap kelompok ”. Menambahkan contoh- contoh agar dapat memperjelas kalimat tersebut “Guru memacu peserta didik untuk berpikir kritis dengan cara menggali pertanyaan dari hasil kerja tiap kelompok dimana siswa yang lain memberikan tanggapan maupun saran atas presentasi yang disajikan. Contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru. 1 Apakah ada kelompok lain yang mempunyai jawaban yang berbeda ? 2 Apakah ada tanggapan terkait hasil pekerjaan kelompok A? Bahan Ajar Masih terdapat gambar dan penamaan sudut yang salah Menambahkan dan memperbaiki gambar dengan keterangan dengan jelas Lembar Kerja Siswa LKS Gambar yang dibuat belum proporsional dan kalimat yang Membuat gambar sesuai dengan materi dan membuat kalimat digunakan dalam LKS belum tepat yang efektif yang mampu membuat siswa memahami Penilaian Competence Terdapat gambar yang tidak proporsional dam terdapat soal yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari- hari Mengganti soal sesuai dengan kehidupan sehari hari dan membuat gambar yang proporsional. Penilaian Conscience Terdapat penilaian yang sama yang meliputi aspek teliti dan cermat Memilih aspek teliti untuk penilaian conscience Penilaian Compassion Terdapat pernyataan yang kurang jelas pada skala penilaian “cukup baik jika siswa ragu- ragu dalam membantu teman dalam menyelesaikan persoalan”. Memperbaiki dan memperjelas penyataan pada skala penilaian tersebut “Cukup baik jika siswa kadang- kadang membantu teman dalam menyelesaikan persoalan”.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan jigsaw tipe II pada topik prisma di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 4

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta.

0 0 133

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta.

4 55 533

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi group investigation di kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif yang mengakomodasi teori van Hiele pokok bahasan balok di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta.

0 0 369

Pengembangan perangkat pembelajaran materi garis dan sudut dengan pendekatan paradigma pedagogi reflektif menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning di SMP Negeri 1 Yogyakart

0 25 639

Pengembangan perangkat dan modul pembelajaran materi menghemat air berdasarkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas IIIA SD Negeri Petinggen Yogyakarta

1 9 131

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan model pembelajaran problem based learning dan bantuan alat peraga pada materi lingkaran kelas VIII H SMP Negeri 1 Yogyakarta

0 29 531

Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika menggunakan paradigma pedagogi reflektif dan jigsaw tipe II pada topik prisma di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2015 2016

0 32 420

Penerapan paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran dalil pythagoras di SMP Kanisius Tirtomoyo - USD Repository

0 3 139