2.3 Bauran pemasaran
Bauran pemasaran marketing mix adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang
diinginkannya di pasar sasaran Kotler dan Armstrong, 2008 : 62. Menurut Gugup Kismono 2001; 308 Bauran pemasaran merupakan inti dari sistem
pemasaran yang terdiri dari strategi produk product, harga price, promosi promotion, dan distribusi place.
Gambar 2.1 Bauran Pemasaran
Sumber: Kotler 2008 : 62
Produk
- Ragam - Kualitas
- Desain - Fitur
- Merk - Kemasan
Pelanggan sasaran Positioning yang
diharapkan
Tempat
- Saluran - Cakupan
- Lokasi - Persediaan
- Transportasi
Harga
- Daftar harga - Diskon
- Potongan harga
Promosi
- Iklan -Promosi
Penjualan -Hubungan
masyarakat
Universitas Sumatera Utara
2.4 Unsur – unsur Bauran Pemasaran
Dalam bauran terdapat empat variabel yang disebut dengan 4P yaitu produk product, harga price, tempat saluran distribusi place dan promosi
promotion.
2.4.1 Produk Product
Produk adalah bentuk fisik barang yang ditawarkan dengan seperangkat citra image dan jasa service yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan
Gugup Kismono, 2001 ; 326. Produk menurut Kotler dan Armstrong 2008 : 62 adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar
sasaran. Sedangkan menurut Tjiptono 2008 : 95 produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Produk mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan produk di samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran
juga merupakan gambaran perusahaan di mata masyarakat konsumen. Produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu meliputi lebih dari sekedar barang berwujud. Dalam
defenisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi Sunarto, 2004:153.
Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang memasarkan barang dari satu jenis. Oleh karena itu bauran produk mempunyai lebar, panjang, halaman dan
konsistensi tersendiri. Tentunya dimensi bauran produk harus selalu dievaluasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan perlakuan yang benar dan seimbang
Universitas Sumatera Utara
untuk setiap lini produk, yaitu memberikan dukungan penuh bagi produk berprospek cerah atau mengeliminasi produk yang lemah di pasar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi produk adalah keragaman produk, kualitas produk, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, garansi, dan
imbalan. Kotler, 2007:23. Keragaman produk tercipta berdasarkan banyaknya permintaan atas produk yang berdatangan yang menyebabkan perusahaan perlu
menciptakan suatu produk yang berbeda agar konsumen tidak bosan. Menurut Madura 2001:86, salah satu strategi keragaman produk yang umum bagi sebuah
perusahaan adalah membuat keragaman variasi produk dalam kemampuan produksinya sekarang.
Kualitas produk merupakan modal utama suatu produk agar mempunyai nilai jual. Produk dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mampu menarik
perhatian pembelinya untuk membeli dan terus membeli serta mampu mempertahankan image yang telah dicapai dengan terus meningkatkan
keunggulan yang dimiliki. Menurut Anoraga 2007:192, bagian pemasaran harus secara terus menerus memberikan saran perbaikan atau kalau perlu perubahan
desain produk yang disesuaikan dengan keinginan pembeli sehingga akan menghasilkan produk yang betul-betul baru bagi perusahaan atau hanya sekedar
modifikasi dari produk yang sudah ada. Design, ciri, kemasan, serta ukuran produk merupakan hal yang harus
sangat diperhatikan. Menurut Madura 2001:100-101, strategi pengemasan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah produk, khususnya untuk produk
yang tingkat kualitasnya sama. Design, ciri, kemasan serta ukuran produk yang menarik dan sesuai dapat meningkatkan daya tarik tersendiri terhadap daya beli
Universitas Sumatera Utara
konsumen. Kemasan suatu produk atau pak suatu produk tidak hanya berfungsi sebagai wadah dan pelindung produk, namun juha dimaksudkan untuk media
iklan Kismono, 2001:340. Merek atau label merupakan nama yang diberikan terhadap suatu produk.
Menurut Jatmiko 2004:108, pemberian merek atau label akan mempermudah dalam mengindentifikasi suatu produk. Dengan pemberian merek atau label
pembeli dapat menghemat waktu dan usaha dalam berbelanja dan membandingkan produk dengan cara mengidentifikasi merek yang menjadi
favoritnya. Biasanya merek atau label berisi informasi-informasi tentang komposisi produk, kode produksi, tanggal produksi dan kadaluarsa, cara
penggunaan, nama dan alamat perusahaan, bar code, dan sebagainya Kismono, 2001:341.
Garansi serta imbalan atas produk yang dipasarkan merupakan jaminan atas produk yang telah dipasarkan. Apabila mengalami kerusakan, perusahaan
akan mengganti kerusakan sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan sebelumnya dan telah disepakati oleh kedua belah pihak.
2.4.2 Harga Price
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya
produk, tempat, dan promosi menyebabkan timbulnya biayapengeluaran Tjiptono, 2008 : 151. Menurut Kotler dan Armstrong 2008 : 63 harga adalah
jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Sedangkan harga menurut Gugup Kismono 2001; 347 adalah nilai tukar yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga biasa
Universitas Sumatera Utara
diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, gaji, upah, honorarium, SPP, dan sebagainya.
Elemen-elemen yang perlu diperhatikan didalam strategi harga adalah daftar harga, rabat atau diskon, potongan harga khusus, dan periode pembayaran
Kotler, 2007:23. Daftar harga diciptakan untuk mempermudah produsen ataupun konsumen untuk mengetahui harga jual produk. Daftar harga disusun sedemikian
rupa dengan tulisan yang jelas dan rincian harga yang jelas sehingga calon pembeli tidak bingung dan bertanya-tanya lagi.
Diskon serta potongan harga khusus yang diberikan kepada pembeli akan menjadi daya tarik tersendiri agar konsumen membeli. Diskon yang diberikan
perusahaan hendaknya ditentukan dengan baik dengan mempertimbangkan semua hal yang menyangkut proses produksi dan bahan baku sehingga nantinya tidak
merugikan perusahaan. Menurut Kismono 2001:357, diskon dapat berupa cash discount prompt
payment, trade discount diberikan perantara pemasaran pada perantara yang lain sebagai bentuk layanan, dan quality discount membeli dalam jumlah tertentu
baru mendapatkan diskon, misal membeli 100 unit akan mendapatkan diskon 15 persen.
Periode pembayaran merupakan batas waktu pembayaran yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan terhadap pihak konsumen yang membeli.
Periode pembayaran ditetapkan oleh perusahaan agar kelak dikemudian hari, tidak ada istilah mengundur pembayaran. Pihak perusahaan hendaknya tidak
memberikan jangka waktu yang terlalu lama untuk konsumen agar nantinya tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sunarto 2004: 207-216, penetapan harga merupakan suatu langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan sebelum memasarkan produk yang
dihasilkan. penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan dan faktor-faktor eksternal perusahaan. Diantaranya adalah:
1. Faktor Internal dalam Perusahaan
a. Tujuan Pemasaran
Strategi penetapan harga sangat ditentukan oleh keputusan posisi pasar. Biasanya perusahaan menetapkan bertahan hidup sebagai
tujuan utama pemasaran mereka. Selanjutnya disusul oleh, memaksimasi keuntungan, kepemimpinan dalam pangsa pasar, dan
kepemimpinan dalam mutu produk. b.
Strategi Bauran Pemasaran Harga merupakan salah satu alat bauran pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Harga juga merupakan faktor penempatan produk yang amat
penting yang menentukan pasaran produk, persaingan, dan rancangan produk.
c. Biaya
Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya. Perusahaan ingin menetapkan harga yang
dapat menutupi semua biaya untuk produksi,distribusi, dan penjualan produk, dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan
resikonya. 2.
Faktor Eksternal Perusahaan dalam Penetapan Harga a.
Pasar dan Permintaan
Universitas Sumatera Utara
Ketika biaya menjadi penetapan batas bawah harga, pasar dan permintaan menjadi dasar harga atasnya. Baik konsumen maupun
pembeli industry menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari memilikinya. Terdapat dua faktor yang
mendukung faktor pasar dan permintaan yaitu: 1
Penetapan harga pada jenis-Jenis pasar yang berbeda. 2
Persepsi konsumen atas harga dan nilai. b.
Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing. Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan
harga perusahaan adalah biaya dan harga pesaing serta kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang
dilakukan perusahaan. 3.
Faktor Eksternal lainnya Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan
faktor-faktor lainnya dalam lingkungan eksternalnya. Misalnya, keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi dapat memiliki dampak yang
besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan. Menurut Angiopora 1999:181, ada beberapa metode yang dapat
digunakan sebagai rancangan dan variasi dalam penetapan harga yang terdiri dari :
a. Harga didasarkan pada biaya total ditambah dengan laba yang diinginkan.
b. Harga didasarkan pada keseimbangan antara perkiraan permintaan,
pasar dengan suplai biaya produksi dan pemasaran. c.
Harga didasarkan pada kondisi-kondisi pasar yang bersaing.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Tempat Distribusi Place
Tempat place merupakan jalur saluran distribusi perpindahan barang dan jasa dari produsen ke pemakai industri dan konsumen Gugup Kismono, 2001;
364. Suryana 2001; 105, menyatakan bahwa tempat yang menarik bai konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan dan efisien. Selain
faktor kedekatan dengan pelanggan, faktor kenyamanan juga hendaknya diperhatikan.
Menurut Sunarto 2004:231 terdapat beberapa alternatif yang mungkin di pilih penjual dalam mendistibusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
1. Produsen → Konsumen
2. Produsen → Pedagang eceran → Konsumen
3. Produsen →Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen
4. Produsen → Agen →Pedagang besar →Pedagang eceran
→Konsumen Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam strategi tempat adalah saluran
pemasaran, cakupan pasar, lokasi, persediaan dan transportasi Kotler, 2007:23. Cakupan pasar dan lokasi pemasaran merupakan hal yang harus
diperhatikan. Cakupan pasar dan lokasi pasar yang dipilih dan ditentukan harus sesuai dengan produk yang akan ditawarkan. Karena apabila perusahaan
memasarkan produk tidak sesuai dengan cakupan pasar dan lokasi pemasaran yang dituju, perusahaan akan mengalami kerugian dengan tidak terjualnya hasil
produksi. Persediaan akan barang hasil produksi atau standby product diciptakan
agar tidak terjadi kekurangan atau kewalahan disaat terjadi permintaan secara tiba-tiba. Akan tetapi persediaan barang juga tidak boleh terlalu banyak, karena
apabila persediaan barang tersebut tidak digunakan maka kualitas barang tersebut
Universitas Sumatera Utara
akan menurun yang mengakibatkan tidak akan terjual. Menurut Kismono 2001:366, sistem manajemen persediaan dengan bantuan computer dapat
membantu mengontrol jumlah stok barang yang ideal sehingga mengurangi kerugian karena kekurangan stok barang tertentu dan juga menghindari biaya
penyimpanan yang tidak efisien. Selain faktor kedekatan dengan pelanggan, faktor kenyamanan juga
hendaknya diperhatikan. Menurut Tjiptono 2006; 147 pemilihan tempat dan lokasi memerlukan pertimbahan cermat terhadap beberapa faktor berikut :
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi umum. 2.
Visibilitas, maksudnya lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas lebih dari jarak pandang normal.
3.
Lalu lintas traffic, menyangkut dua pertimbangan utama, yaitu:
a. Banyak orang yang lalu lalang memberikan peluang besar tanpa
melalui usaha-usaha khusus. b.
Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap pelayanan, kepolisisan, pemadam kebakaran
atau ambulans. 4.
Tempat parkir, dimana lahan parkir yang luas nyaman dan aman baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
di kemudian hari.
Universitas Sumatera Utara
6. Lingkungan, daerah sekitar mendukung jasa yang ditawarkan.
Contohnya, warung makan berdekatan dengan daerah kos, asrama mahasiswa atau perkantoran.
7. Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. Sebagai contoh, dalam menentukan
lokasi wartel warung telekomunikasi perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau di daerah yang sama terdapat banyak wartel lainnya.
Menariknya, dalam sejumlah industri justru ada kecenderungan perusahaan sejenis yang menempati lokasi berdekatan. Contohnya :
bengkel, showroom mobil, pengecer sepatu dan pakaian, toko mebel dan lain-lain.
8. Peraturan pemerintah, misalnya yaitu ketentuan yang melarang
bengkel kendaraan bermotor terlalu berdekatan dengan permukiman penduduk.
2.4.4 Promosi Promotion
Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Menurut Tjiptono 2008 : 219
promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhimembujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. 1.
Tujuan promosi Perusahaan perlu menetapkan tujuan promosi yang akan membantu
tercapainya tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara lebih luas. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya Tjiptono 2008; 221.
a. Menginformasikan informing, dapat berupa:
1 Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk
baru. 2
Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. 3
Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. 4
Menjelaskan cara kerja suatu produk. 5
Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan. 6
Meluruskan kesan yang keliru. 7
Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. 8
Membangun citra perusahaan. b.
Membujuk pelanggan sasaran persuading untuk : 1
Membentuk pilihan merek. 2
Mengalihkan pilihan ke merek tertentu. 3
Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4
Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. 5
Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga. c.
Mengingatkan reminding, dapat terdiri atas : 1
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.
2 Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual
produk perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3 Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye
iklan 4
Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.
2. Alat – alat promosi
Dalam rangka upaya memperbesar permintaan akan produk barang dan jasa, pihak pemasaran dapat memanfaatkan beberapa kombinasi
alat – alat promosi dalam memberi informasi produk, untuk
mempengaruhi pembeli potensial melakukan pembelian Gugup Kismono, 2001; 376, yaitu :
a. Mass Selling
Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama mass selling , yaitu:
1 Iklan
Iklan didefenisikan sebagai komunikasi non personal yang dibiayai sponsor organisasi maupun individu melalui berbagai
media. Iklan dapat dikategorikan , menjadi: i.
Retailing advertising, yaitu iklan yang dilakukan pengecer untuk mempengaruhi konsumen akhir.
ii. Trade advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen
untuk mempengaruhi perantara pemasaran, pedagang besar dan pengecer.
Universitas Sumatera Utara
iii. Industrial advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh
produsen untuk mempengaruhi produsen lain yang mungkin menggunakan produknya.
iv. Institutional advertising, yaitu periklanan yang ditujukan
bukan untuk menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan institusi atau organisasi perusahaan.
2 Publisitas
Publisitas merupakan segala bentuk informasi tentang individu, produk, organisasi yang mengalir ke masyarakat melalui media
tanpa membayar dan di luar kontrol sponsor. b.
Personal Selling Personal selling atau penjualan personal adalah komunikasi tatap
muka langsung untuk mempromosikan barang dan jasa, menemukan prospek penjualan, dan memberikan layanan pasca
penjualan. Tiga karakterisitik personal selling adalah : 1
Melibatkan hubungan yang hidup, cepat dan interaktif antara dua orang atau lebih.
2 Memungkinkan semua jenis hubungan berkembang menjadi
lebih mendalam sehingga meningkatkan minat pelanggan 3
Membuat pembeli merasa mempunyai kewajiban untuk mendengar dan memberikan respon balik.
c. Public relation
Public relation atau hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap masyarakat, mengambil
kebijakan-kebijakan sesuai kepentingan publik, dan mengambil
Universitas Sumatera Utara
tindakan yang diperlukan agar publik dapat memahami dan menerima produk perusahaan.
d. Promosi penjualan
Promosi penjualan merupakan usaha untuk mempengaruhi konsumen dan pihak lain melalui aktivitas-aktivitas jangka pendek,
misalnya pameran dan pemberian contoh produk. e.
Direct marketing Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif
yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan transaksi di sembarang
lokasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Alat
– alat Promosi
Sumber: Tjiptono 2008 : 223 2.5 Teori Persaingan Bisnis
Dalam suatu kegiatan bisnis terdapat persaingan apabila beberapa orang pengusaha dalam bidang usaha yang sama sejenis, bersama-sama menjalankan
perusahaan dalam daerah pemasaran yang sama, masing masing berusaha keras melebihi yang lain untuk memperoleh keuntungan tertentu Purwosutjipto, 1985.
Sehingga untuk menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan setiap kebijakan strategi pemasaran yang akan diterapkan.
Tujuan pengembangan strategi dan taktik adalah agar perusahaan mampu bersaing
IKLAN PROMOSI
PENJUALAN PUBLIC
RELATION PERSONAL
SELLING DIRECT
MARKETING
i. Iklan cetak dan
siaran ii.
Packaging- outer
iii. Packaging-
inserts iv.
Film v.
Brosur dan buklet
vi. Poster dan
selebaran vii.
Direktori viii.
Cetak ulang iklan
ix. Billboard
x. Display signs
xi. Point-of-
purchase displays
xii. Bahan
audiovisual xiii.
Simbol dan Logo
i. Kontes
ii. Premium
dan hadiah iii.
Produk sampel
iv. Pasar malam
v. Pameran
vi. Demonstrasi
vii. Pemberian
kupon viii.
Potongan rabat
ix. Trading
stamps x.
Hadiah bagi langganan
xi. Coba gratis
xii. Jaminan
produk xiii.
Promosi silang
xiv. Diskon
i. Kotak pers
ii. Pidato
iii. Seminar
iv. Laporan
tahunan v.
Donasi vi.
Sponsor vii.
Publikasi viii.
Hubungan masyarakat
ix. Lobbying
x. Media
identitas xi.
Majalah perusahaan
xii. Peringatan
peristiwa tertentu
xiii. Berita
xiv. Aktivitas
Layanan Masyarakat
i. Presentasi
penjualan ii.
Pertemua n
penjualan iii.
Program insentif
iv. Contoh
v. Pasar
malam dan
pameran dagang
i. Katalog
ii. Surat
iii. Telemarket
ing iv.
Electronic shopping
v. Kiosk
shopping vi.
Tv direct response
marketing vii.
Radio, magazine,
newspaper direct
response marketing
Universitas Sumatera Utara
dalam setiap keadaan, terutama pada saat kondisi ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan.
Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing. Menurut Kotler 2005, pengertian keunggulan bersaing yaitu: ‘keunggulan atas pesaing yang
didapatkan dengan menyampaikan nilai pelanggan yang lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai
dengan penetapan harga yang lebih tinggi. Perusahaan yang bersaing dalam pasar sasaran yang sama selalu akan
berbeda dalam tujuan dan sumber dayanya. Ada perusahaan berukuran besar, ada pula yang kecil. Ada yang mempunyai banyak sumber daya, yang lainnya
kesulitan dana. Ada yang sudah lama berdiri dan mantap, yang lainnya baru dan belum berpengalaman. Ada yang berusaha keras mencari pertumbuhan pangsa
pasar yang cepat, yang lainnya mencari laba jangka panjang. Selanjutnya perusahaan dapat menempati posisi bersaing yang berbeda dipasaran.
2.5.1 Penegertian Persaingan
Dalam Kotler dan Keller 2008: 15 persaingan mencakup semua penawaran dan produk subsitusi yang ditawarkan oleh pesaing, baik yang aktual
maupun yang potensial, yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang pembeli. Menurut Kuncoro 2005, persaingan adalah keadaan ketika organisasi
berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan –
seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.
Menurut Pardede 2011: 154, perusahaan-perusahaan disebut bersaing apabila mereka memenuhi salah satu atau beberapa hal berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Sejenis
Perusahaan-perusahaan disebut sejenis apabila mereka menjalankan bidang usaha yang sama. Apabila setiap perusahaan menjalankan
lebih dari satu jenis bidang usaha, perusahaan-perusahaan tersebut akan sejenis pada bidang usaha yang sama.
2. Membuat barang yang sejenis
Perusahaan-perusahaan yang tidak sejenis, yang membuat lebih dari satu jenis barang, bersaing apabila di antara barang-barang mereka
buat itu ada yang sejenis. 3.
Membuat barang yang memenuhi kebutuhan yang sejenis Terdapat banyak barang yang tidak sejenis yang memenuhi kebutuhan
yang sama. Sementara menurut Herlambang 2002:214, pasar bersaing mempunyai
karakteristik sebagai berikut: 1.
Jumlah perusahaan yang memasok barang atau jasa ke pasar sangat besar berhadapan dengan konsumen barang atau jasa yang jumlahnya
juga sangat besar. 2.
Produk yang dihasilkan dan dijual oleh tiap-tiap perusahaan identik dan standard, sehingga produk-produk itu dapat bersubsitusi secara
sempurna. 3.
Setiap perusahaan dan konsumen mempunyai informasi yang sempurna dan tidak ada biaya transaksi.
4. Tidak ada batasan batasan bagi perusahaan yang akan masuk ke
dalam industri atau untuk keluar dari industri.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Keunggulan Bersaing
Penyusunan suatu strategi bersaing, perusahaan harus didukung oleh keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Keunggulan
bersaing merupakan keunggulan yang dimiliki oleh produk dan pasar dari suatu perusahaan yang dapat mempertinggi potensi keunggulan terjadi.
Selanjutnya Kotler 1999:2 mengklasifikasikan lima kekuatan yang menentukan daya tarik jangka panjang intrinstik sebuah pasar atau segmen pasar:
pesaing industri rivalitas segmen , pendatang baru potensial ancaman mobilitas, produk pengganti ancaman produk pengganti, pembeli kekuatan
pembeli, dan pemasok ancaman pemasok. 1.
Ancaman rivalitas segmen yang intens Sebuah segmen dianggap tidak menarik jika sudah berisi banyak
pesaing yang kuat dan agresif. Segmen dianggap lebih tidak menarik jika segmen itu stabil atau menurun, jika kapasitas pabrik harus
ditambah dalam skala yang besar, jika biaya tetap atau penghalang untuk keluar tinggi, atau jika harus menanggung resiko yang besar
untuk tetap berada pada segmen tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan perang harga, perang iklan, dan peluncuran produk baru
yang cukup sering serta akan membuat segmen yang mahal untuk bersaing.
2. Ancaman pendatang baru
Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki penghalang untuk masuk yang tinggi dan penghalang untuk keluar
yang rendah. Ketika penghalang untuk masuk dan untuk keluar sama- sama tinggi, potensi laba tinggi, tetapi perusahaan menghadapi resiko
Universitas Sumatera Utara
lebih besar karen perusahaan yang berkinerja buruk tetap tinggal dan bertarung di dalamnya. Ketika penghalang untuk masuk dan untuk
keluar sama-sama rendah, perusahaan mudah masuk dan keluar industri, dan tingkat pengembalian stabil dan rendah. Kasus yang
paling buruk adalah ketika penghalang untuk masuk rendah dan penghalang untuk keluar tinggi. Di sini perusahaan masuk pada masa
yang bagust tetapi sulit keluar saat kondisi sedang buruk. 3.
Ancaman produk pengganti Sebuah segmen tidak menarik apabila ada pengganti aktual atau
potensial untuk produk tersebut. Produk pengganti memaksa perusahaan untuk memberi batasan pada harga dan laba.
4. Ancaman daya tawar pembeli yang semakin besar
Sebuah segmen tidak menarik jika pembeli memiliki daya tawar yang kuat atau semakin besar. Daya tawar pembeli tumbuh ketika mereka
menjadi lebih terorganisir atau terkonsentrasi, ketika produk memiliki bagian yang signifikan dari biaya pembeli, ketika produk tidak
didiferensiasikan, ketika biaya rendah, atau ketika mereka berintegrasi untuk naik kelas.
5. Ancaman daya tawar pemasok yang semakin besar
Sebuah segmen menjadi tidak menarik jika pemasok perusahaan mampu meningkatkan harga atau mengurangi jumlah barang yang
dipasok. Pemasok cenderung kuat ketika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, ketika hanya ada sedikit pengganti, ketika produk yang
dipasok merupakan masukan penting, ketika biaya peralihan pemasok tinggi, dan ketika pemasok dapat berintegrasi untuk turun kelas.
Universitas Sumatera Utara
2.6
Alat Analisis Dengan Pendekatan Analisis SWOT
2.6.1 SWOT Strenght, Weakness, Oportunities, Threats
Analisis SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Freddy Rangkuti, 2009: 18.
Gambar 2. Diagram SWOT Peluang
Kuadran III Kuadran I
Strategi Turnaround Strategi Agresif
Kelemahan Kekuatan
Kuadran IV Kuadran II
Strategi Defensif Strategi Diversifikasi
Ancaman Kuadran I
: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan. Sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strategi.
Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi produk pasar
Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
dilain pihak ia menghadapi kendala internal.
Fokus strategi usaha ini adalah
Universitas Sumatera Utara
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Sebelum melakukan perumusan strategi, maka peneliti mengadakan suatu
kegiatan pengklasifikasian lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam Freddy Rangkuti, 2009: 22 disebutkan bahwa:
A. Analisis Lingkungan Internal IFE
Untuk mendapatkan data internal dapat diperoleh dari lingkungan didalam perusahaan, seperti laporan keuangan, laporan kegiatan sumber daya
manusia jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, laporan kegiatan operasional dan laporan kegiatan pemasaran.
Tahapan kerja analisis lingkungan internal: 1.
Buatlah daftar critical success factors faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha
untuk aspek
internal kekuatan
strength dan
kelemahan weaknesses.
2. Tentukan bobot weight dari setiap critical success factors dengan
skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan
dihitung berdasarkan rata-rata industrinya. 3.
Bobot dan rating dari masing-masing faktor dikalikan untuk menentukan nilai skor.
4. Semua skor dijumlahkan untuk mendapatkan skor totoal bagi
perusahaan yang dinilai. Nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya di
Universitas Sumatera Utara
bawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, perusahaan adalah lemah, sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi
internal yang kuat. Seperti halnya pada matriks EFE, matriks IFE terdiri dari cukup banyak faktor. Jumlah bobot karena ia selalu
berjumlah 1,0.
B. Analisis Lingkungan Eksternal EFE
Untuk mendapatkan data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan, seperti analisis pasar, kompetitor, komunitas, pemasok,
pemerintah dan kelompok kepentingan tertentu. Tahapan kerja analisis lingkungan eksternal:
1. Buatlah daftar critical success factors faktor-faktor utama yang
mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan usaha untuk aspek eksternal yang mencakup perihal opportunities peluang
dan Threats ancaman bagi perusahaan. 2.
Tentukan bobot weight dari critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula
sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rata-rata industrinya.
3. Tentukan rating dari setiap critical success factors antara 1 sampai 4,
dimana: 1 = dibawah rata-rata
2 = rata-rata 3 = di atas rata-rata
4 = sangat bagus. Rating ditentukan berdasarkan evektifitas strategi perusahaan. Dengan
demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor
semua critical success fakctors. 5.
Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4,0 mengidentifikasikan bahwa perusahaan
merespons dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindar ancaman-ancaman di pasar industrinya.
Sementara itu, skor total sebesar 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak
menghindari ancaman-ancaman eksternal.
2.6.2 Matriks CP
Compotitive Profile Matrtix CPM digunakan untuk mengidentifikasi posisi pemetaan suatu perusahaan dengan para pesaing, mengenai kekuatan dan
kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan utama.
Bobot, rating dan score baik pada CP Matrix maupun IFE Matrix, memiliki maksud yang sama. Kedua analisis tersebut berfokus pada faktor
internal. Akan tetapi, bagaimanapun juga ada beberapa perbedaan penting antara IFE Matrix dan CP Matrix. Pertama, critical success factors yang ada pada CP
Matrix lebih luas, tetapi, akibatnya data menjadi kurang spesifik dan kurang aktual, serta berfokus pada pengeluaran-pengeluaran internal. Ini berbeda dengan
IFE Matrix. Kedua, critical success factors yang ada dalam CP Matrix tidak dikelompokkan ke dalam kekuatan dan kelemahan seperti pada IFE Matrix.
Dalam CP Matrix, rating dan score untuk perusahaan-perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan yang diteliti. Perbandingan itu dapat
memeberikan informasi tentang strategi internal yang penting.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Contoh Implementasi Competitive Profile Matrix
Critical Success Factors
Bobot Perusahaan 1
Perusahaan 2 Perusahaan 3
Rating Skor Rating
Skor Rating
Skor
Maker Share Price Competitiveness
Product Wuality Costumer Loyalty
Total
Sumber: Husein Umar 2005:223
2.6.3 Matriks SWOT
Menurut Rangkuti 2013:83 alat yang dipakai untuk menyusun faktor- faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 set alternatif strategi. IFAS
EFAS Kekuatan S
Kelemahan W Peluang O
Strategi SO Strategi WO
Ancaman T Strategi ST
Strategi WT 1.
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
4. Stratergi WT
Strategi ini diterapkan berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada.
2.7 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menurut Azuar 199 : 2013 merupakan penjelasan ilmiah mengenai preposisi antar konsep antar konstruk pertautan hubungan antar
variabel penelitian. Berikut merupakan bagan kerangka teori pendekatan masalah dalam penelitian ini:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Keterangan : A. Tiara Ponsel
B. Gakomsel C. Amin Ponsel
Analisis Internal IFE Analisis Eksternal EFE
Competitive Oprofile
CPM
B A
C
Bauran Pemasaran : • Product
• Price • Place
• Promotion
Matriks SWOT
Analisis Perbedaan Bauran Pemasaran
Universitas Sumatera Utara
2.8 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu mengenai bauran pemasaran yang sudah dilakukan beberapa peneliti ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Daftar Penelitian Terdahulu Mengenai Bauran Pemasaran
No Peneliti
Judul Hasil
1. Vera Sylvia
Nainggolan Perbandingan Bauran
Pemasaran pada Tiga Skala Industri Mebel
di Medan Menunjukkan
bahwa bauran
pemasaran yang terdiri dari 4P berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap perkembangan pemasaran produk. Dimana U.D
Kalingga merupakan usaha yang menerapkan Bauran pemasaran
dengan baik sehingga mampu memasarkan produknya dengan
jumlah yang banyak dan target pasar produk yang lebih luas.
2. Meilinda
Sari Analisis
Strategi Bauran
Pemasaran Jasa
yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Pelanggan di Rumah
Makan Mie Ayam Jamur H. Mahmud S.
Menunjukkan bahwa
bauran pemasaran berpengaruh positif
dalam peningkatan
jumlah pelanggan paa rumah makan mie
ayam jamur H. Mahmud S.
3. Osni
LindaYusma waty Sianturi
Analisis strategi
pemasaran dalam
meningkatkan volume
penjualan sistem multi level
marketing MLM
pada PT.Oriflame
cabang Medan. Menyimpulkan bahwa strategi
Pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan berdampak
tidak
signifikan pada
PT. Oriflame Cabang Medan.
4. M Qadimas
Akbar Analisis
Marketing Mix
terhadap persaingan
usaha kecil
di pasar
tradisional studi
kasus pedagang sayur pasar Sei Sikambing
Menunjukkan bahwa penerapan elemen bauran pemasaran yang
baik dari segi produk, harga dan tempat membuat pedagang sayur
akan
mampu bertahan
dan memenangkan
posisi dalam
persaingan yang semakin ketat.
Universitas Sumatera Utara
5. M. Taufan
Strategi Bisnis
Terhadap Perkembangan Usaha
Toko Kelontong
Studi di Sekitar Jl. A.R
Hakim Gg.
Pendidikan, Medan. Menunjukkan
bahwa strategi
yang optimal yang digunakan oleh masing
– masing pemilik toko
kelontong dapat
berpengaruh signifikan
dan positif terhadap tingkat penjualan
toko. Yang membuat masing –
masing toko dapat tetap bertahan dan bersaing dalam pasar.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan analisa kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah sebagai lawan dari eksperimen di
mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampelsumber data dilakukan secara purposive dan snowball, tekhnik pengumpulan data dengan
triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, penelitiannya lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2006:14-15.
Pada penelitian kualitatif, penelitian dilakukan objek yang alamiah maksudnya, objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti
dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Menurut Nazir 2005: 58 penelitian komparatif adalah sejenis penelitian
deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu
variabel tertentu. Tujuan penulis menggunakan pendekatan komparatif dalam penelitian ini
yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data-data yang objektif
Universitas Sumatera Utara