Kata Morfologi 1.Pengertian Morfologi

Contoh dari penggabungan dua buah morfem bebas: - hondana rak buku, berasal dari kata : hon buku dan tana rak Contoh dari penggabungan morfem terikat dengan morfem bebas: - okuruma mobil , berasal dari kata : o morfem terikat dan kuruma mobil - kagurai hitam pekat, berasal dari kata : ka morfem terikat dan kuroi hitam

2.1.4. Kata

Konsep morfem tidak dikenal oleh para tata bahasawan tradisional, yang selalu ada dalam tata bahasa tradisional adalah satuan lingual yang disebut kata. Penelitian dalam bidang kebahasaan atau linguistik akan selalu membahas mengenai kata. Banyak ahli linguistik meneliti mengenai kata dan didefenisikan menurut bentuknya, jenisnya dan sebagainya. Verhaar 2001:97 mengatakan bahwa kata adalah satuan atau bentuk bebas dalam tuturan yang dapat berdiri sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain yang digabungkan dengannya, dan dapat dipisahkan dari bentuk-bentuk bebas lainnya di depannya dan dibelakangnya dalam tuturan. Selain itu Keraf 1980:53 menyatakan adanya perubahan pemakaian kata makna untuk pengertian dari kata dan menggantinya dengan ide. Dia mengatakan bahwa kesatuan- kesatuan yang terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian- bagaiannya, dan yang mengandung suatu ide disebut kata. Universitas Sumatera Utara Ramlan 1985:33 memberi definisi kata merupakan dua macam satuan, yaitu satuan fonologik dan satuan gramatik. Sebagai satuan fonologik, kata terdiri dari satu atau beberapa suku, dan suku itu terdiri dari satu atau beberapa fonem. Misalnya kata belajar terdiri dari tiga suku yaitu be, la, dan jar. Suku be terdiri dan dua fonem, suku la terdiri dari dua fonem. Dan jar terdiri dari tiga fonem. Jadi kata belajar terdiri dari tujuh fonem yaitu b,e,l,a,j,a,r . Jadi yang dimaksud dengan kata adalah satuan bebas yang paling kecil atau dengan kata lain setiap satuan bebas merupakan kata. Kata dalam bahasa Jepang disebut dengan go atau tango. Iwabuchi Tadasu dalam Sudjianto dan Ahmad Dahidi 2007:136-137 menyebut tango dengan istilah go. Dia menyebutkan bahwa tsuki, hashira, omoshiroi, rippada, sono, mettani, shikashi, rareru, dan sebagainya disebut go 語 atau tango 単語. Go merupakan satuan terkecil di dalam kalimat. Misalnya pada kalimat ‘Hana ga saku’ bunga berkembang dibagi-bagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil akan menjadi hana- ga-saku, bagian-bagian kalimat ini tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Kalaupun dibagi-bagi lagi akan menjadi ha-na-ga-sa-ku yang hanya merupakan deretan silabel onsetsu yang tidak mempunyai arti apapun. Go memiliki arti tertentu, diucapkan sekaligus, dan memiliki arti tertentu. Di dalam sebuah kalimat go secara langsung dapat membentuk sebuah kalimat bunsestsu. Universitas Sumatera Utara 2.1.5.Proses Pembentukan Kata Istilah kata sering kita dengar dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari karena selalu ada di dalam segala kesempatan dan keperluan. Bukan begitu saja tercipta, tapi melalui proses pembentukan kata. Proses pembentukan yang ada pada suatu bahasa ada bermacam-macam jenisnya, begitupun halnya dengan bahasa Jepang. Proses pembentukan kata dalam bahasa Jepang, seperti dalam pendapat Tsujimura 1996: 153 menyatakan bahwa ada beberapa cara pembentukan kata di dalam bahasa Jepang. Seperti berikut: 1. Pemberian imbuhan atau afiksasi Afiksasi merupakan proses yang sangat umum dalam pembentukan sebuah kata. Proses ini terdiri dari pemberian awalan maupun akhiran. 2. Penggabungan kata atau komposisi Penggabungan kata merupakan proses penggabungan dua morfem atau lebih. Pada umumnya, proses ini menggabungkan morfem bebas. Akan tetapi, terdapat juga proses penggabungan morfem bebas dengan morfem terikat. Ada berbagai cara penggabungan kata di dalam bahasa Jepang. Penggabungan kata di dalam bahasa Jepang asli, tulisan kanji, atau gabungan kata dari asal yang berbeda. 3. Reduplikasi Kata Reduplikasi merupakan proses pengulangan kata atau suatu bagian dari sebuah kata dengan tujuan menciptakan kosa kata yang baru. Dalam bahasa Jepang, hasil proses reduplikasi ini salah satunya merupakan tiruan bunyi atau onomatope. Universitas Sumatera Utara 4. Pelesapan Kata Proses pembentukan kata yang lain adalah pelesapan kata. Dengan proses ini, salah satu bagian dari sebuah kata dilesapkan. 5. Peminjaman Kata Proses terakhir di dalam pembentukan kata adalah peminjaman kata. Semua kata pinjaman termasuk gabungan tulisan kanji merupakan bagian dari proses ini. Pada saat terjadi proses peminjaman kata dari bahasa asing lainnya, kata yang dipinjam akan mengalami perubahan fonetik sehingga sesuai dengan sitem fonetik yang berlaku dalam bahasa Jepang. Berbagai ahli juga berpendapat tentang proses pembentukan kata word formation. Sibarani 2006:65-100 membagi proses pembentukan kata menjadi 14 bagian: 1 compounding, 2 affixation, 3 reduplication, 4 internal modification, 5 suppletion, 6 acronyms, 7 back formation, 8 blending, 9 clipping, 10 coinage, 11 conversion, 12 morphological misanalysis false etymology, 13 proper names, dan 14 deviating. Kridalaksana 2010: 12, membagi tipe pembentukan kata ke dalam enam bagian: 1 afiksasi, 2 reduplikasi, 3 komposisi, 4 abreviasi, 5 derivasi balik, 6 metaanalisis. Bahasa yang dibentuk oleh proses morfologis akan membentuk kata-kata yang secara normal menjadi kata yang beraturan. Pembentukan kata-kata secara produktif tersebut menggunakan satu atau beberapa proses morfologis. O’Grady dan Dobrovolsky dalam Ba’dulu dan Herman 2005:30 menyatakan bahwa ada dua jenis pembentukan kata yang paling umum, yaitu 1 derivasi dan 2 pemajemukan. Universitas Sumatera Utara Keduanya menciptakan kata dari morfem-morfem yang ada. Derivasi adalah suatu proses, pembentukan suatu kata baru dari suatu pangkal, biasanya melalui penambahan suatu afiks. Derivasi juga merupakan suatu proses pembentukan kata yang menghasilkan leksem baru menghasilkan kata-kata yang berbeda dari paradigma yang berbeda, dalam pembentukan derivasi bersifat tidak dapat diramalkan unpredictable. Pemajemukan adalah suatu proses yang mencakup penggabungan dua kata dengan atau tanpa afiks untuk menghasilkan suatu kata baru. Koizumi 1993:160 mengemukakan bahwa ada beberapa tipe pembentukan kata dalam bahasa Jepang. Hal ini tergantung pada bentuk katanya, ada juga yang dapat dilihat dengan memegang strukturnya, dan ada juga yang tidak terlalu rumit yaitu dapat dengan menebak susunannya saja. Penentuan struktur secara sintaksis lebih mudah bagi bahasa yang memiliki banyak perubahan bentuk kata, tetapi bagi bahasa yang miskin akan perubahan kata, maka harus dilihat dari awal sampai akhir urutan pembentukan kata. Jadi pembentukan kata tergantung juga sifat dari sebuah bahasa. Samsuri 1994: 190 menyatakan bahwa proses pembentukan kata derivasi dapat dikatakan juga dengan proses morfemis. Proses morfermis adalah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain. Proses pembentukan kata dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah gokeisei. Sutedi 2003:45 menyebutkan pembentukan bahasa Jepang dibagi atas empat bagian dan hasil dari pembentukan kata dalam bahasa Jepang tersebut, salah satunya adalah karikomi shoryakugo. Universitas Sumatera Utara 1 Haseigo, yaitu kata yang sudah mengalami perubahan bentuk, penambahan imbuhan dan proses perubahan ucap. Contoh : - benkyou pelajaran+ suru melakukan = benkyousuru belajar - supotsu olahraga + suru melakukan= supotsusuru olahraga 2 Fukugougogoseigo, yang disebut juga dengan kata majemuk dalam bahasa Jepang. Kata majemuk fukugo yaitu penggabungan dua buah kata yang membentuk satu kata baru. Contoh : - ame hujan + kasa payung = amegasa payung hujan -tabe makanan+ mono barang= tebemono makanan 3 Karikomishouryaku, merupakan akronim yang berupa suku kata silabis dari kosakata aslinya. Contoh : - テレヒ terebi Merupakan pemendekan dari kata テレヒ シ ョ terebishon yang artinya ‘TV’. - パソコン pasokon Merupakan pemendekan dari kata ー . ン ー ー paasonaru konpyuuta yang artinya ‘komputer pribadi’. - 東 大 toudai Universitas Sumatera Utara Merupakan pemendekan dari kata 東京大学 toukyou daigaku yang artinya ‘Universitas Tokyo’. 4 Toujigo, merupakan singkatan huruf pertama yang dituangkan dalam huruf alfabet romaji. Contoh : - NHK Nippon Housou Kyoukai Adalah singkatan dari 日本 送協会 Nippon Housou Kyoukai yang artinya ’siaran TV Jepang’. - WC Adalah singkatan dari Water Closet yang artinya ’ kamar kecil’. Dalam pembentukan kata ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Sutedi yang membagi pembentukan kata ke dalam empat bagian. Sutedi mengemukakan bahwa salah satu pembentukan kata dapat dibentuk dari proses shouryakugo. Shouryakugo merupakan proses memendekkan kata yang panjang menjadi pendek, hasil pemendekan kata tersebut dalam bahasa Jepang disebut dengan ryakugo.

2.2. Abreviasi