Uji Asumsi Klasik ANALISIS PENGARUH CUSTOMER SATISFACTION, SWITCHING BARRIERS, DAN TRUST IN BRAND TERHADAP CUSTOMER RETENTION

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 56 Tabel IV.8 menjelaskan nilai dari koefisien Cronbach’s Alpha untuk variabel customers retention, sustomers satisfaction, trust in brand dan switching barriers secara berturut-turut adalah sebesar 0,942, 0,834, 0,761, dan 0,957. Nilai-nilai tersebut membuktikan bahwa keseluruhan variabel mempunyai nilai reliabilitas yang dapat diterima.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi tersebut terdapat korelasi atau hubungan yang terjadi antar variabel bebas atau independen variable. Dalam sebuah model regresi yang baik, maka antar variabel independen tersebut tidak saling berkorelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel independen di bawah nilai 10 dan toleran value di atas 0,10. Hasil uji multikolonieritas dari variabel yang digunakan dapat kita lihat pada tabel IV.9 sebagai berikut: Tabel IV.9 Uji Multikolinieritas Keterangan Collinearity Statistik Interpretasi Tolerance VIF Customer satisfaction 0,240 4,168 Tidak terjadi multikolinieritas Trust In Brand 0,363 2,754 Tidak terjadi multikolinieritas Switching Barriers 0,346 2,888 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Hasil olah data, 2011 Dari hasil output di atas, diketahui bahwa masing-masing mempunyai nilai VIF di bawah angka 10 dan tolerance value di atas 0,01. Dengan demikian, dapat disimpulkan Tidak terjadi multikolinieritas. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 57 2. Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan dengan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terjadi kesalahan pengganggu antara periode sekarang dengan periode sebelumnya. Masalah ini terjadi kerena adanya residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Sebuah model regresi yang baik maka masalah autokorelasi tidak terjadi. Hasil uji autokorelasi dari variabel yang digunakan dapat kita lihat pada tabel IV.10 sebagai berikut : Tabel IV.10 Uji Autokorelasi Model Summary d ,879 a ,773 ,768 1,45948 ,880 b ,774 ,767 1,46132 ,889 c ,790 ,779 1,42587 1,948 Model 1 2 3 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, TT, CST a. Predictors: Constant, TT, CST, SBT b. Predictors: Constant, TT, CST, SBT, CSTxSBT, CSTxTT c. Dependent Variable: CRT d. Sumber: Hasil olahan data, 2011 Berdasarakan Tabel IV.10 diperoleh nilai Durbin-Watson yang diperoleh adalah sebesar 1,948. Kemudian Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, dengan jumlah sampel sebesar 100. Jika nilai Durbin-Watson pada du d 4-du maka tidak terjadi autokorelasi. Nilai du pada tabel adalah sebesar 1,736, kemudian nilai 4-du adalah sebesar 2,264. Karena nilai Durbin-Watson adalah sebesar 1,948 maka dapat disimpulkan tidak ada problem autokorelasi. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 58 3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang digunakan terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Sebuah model regresi yang baik maka gejala heteroskedastisitas tidak terjadi. Hasil uji heteroskedastisitas dari variabel yang digunakan dapat kita lihat pada tabel IV.11 sebagai berikut : Tabel IV.11 Uji Heteroskedastisitas Coefficients a 1,354 ,327 4,145 ,000 -,020 ,052 -,064 -,385 ,701 -,010 ,054 -,031 -,187 ,852 1,418 ,346 4,098 ,000 ,002 ,065 ,007 ,033 ,974 -,006 ,054 -,019 -,114 ,910 -,019 ,032 -,100 -,579 ,564 1,010 1,040 ,971 ,334 ,050 ,126 ,160 ,397 ,692 -,029 ,188 -,089 -,152 ,879 ,024 ,086 ,129 ,283 ,778 ,003 ,019 ,144 ,143 ,887 -,005 ,009 -,445 -,538 ,592 Constant CST TT Constant CST TT SBT Constant CST TT SBT CSTxTT CSTxSBT Model 1 2 3 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: ABSRESID a. Sumber: Hasil olahan data, 2011 Jika koefisien parameter dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik maka data yang ada mengalami heteroskedastisitas, sebaliknya ketika parameter tidak signifikan secara statistik maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pada Tabel IV.11 menunjukkan bahwa koefisien perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 59 dari setiap variabel independen tidak ada yang signifikan secara statistik karena nilai sig tiap-tiap variabel 0,05, hal ini berarti bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas . 4. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang dipakai, variabel pegganggu memiliki distribusi yang normal. Uji ini diperlukan sebagai salah satu syarat melakukan uji t ataupun uji f. Dalam sampel yang kecil, jika asumsi ini dilangggar maka uji statisitk menjadi tidak valid. Pengujian ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Hasil uji normalitas Kolmogrov-Smirnov dari model yang digunakan dapat kita lihat pada tabel IV.12 sebagai berikut : Tabel IV.12 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 100 ,0000000 1,38939854 ,074 ,074 -,060 ,740 ,644 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Residual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Sumber : Hasil olahan data, 2011 Ketentuan-ketentuan untuk menguji normalitas adalah : Ho : Data rata-rata berdistribusi normal Ha : Data rata-rata tidak berdistribusi normal perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 60 α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika Sig. α Berdasarkan hasil uji pada Tabel IV.12 besarnya Kolmogorov- Smirnov adalah 0.740 dan tidak signifikan pada 0,05 karena p = 0.644 dari 0.05. Jadi Ho yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara normal diterima atau dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal.

E. Uji Regresi