2015. Dari hasil observasi dalam kegiatan belajar siswa cenderung kurang memperhatikan penjelasan guru dan keadaan kelas yang ribut serta siswa jarang
mengerjakan. Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, untuk mengukur motivasi belajar siswa peneliti menggunakan angket untuk mengetahui tingkat motivasi
belajar siswa. Data dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.6 Persentase Pra Penelitian Hasil Angket
No Interval
Kriteria Jumlah
Persentase 1
25 - 40 Sangat Rendah
2 5,4
2 41 - 55
Rendah 17
45,94 3
56 - 70 Sedang
13 35,13
4 71 - 85
Tinggi 4
10,81 5
86 - 100 Sangat Tinggi
1 2,70
Rata-rata 52,09
Kriteria Rendah
Sumber: data observasi peneliti tahun 2015
b. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar penilaian ranah kognitif pada saat pra penelitian peneliti dapat selama proses observasi sehingga didapatkan data nilai ulangan harian siswa
Data dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Belajar Kognitif Siswa
No. Hasil Tes
Pencapaian 1.
Nilai Tertinggi 81
2. Nilai Terendah
29 3.
Rata – rata
53,10 4.
Jumlah siswa tuntas 9
5 Jumlah siswa tidak tuntas
28 6
Persentase ketuntasan KBM 24
Sumber : daftar nilai ulangan harian Semester II
c. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
Dalam penelitian yang peneliti lakukan, penilaian hasil belajar siswa tidak hanya diukur dengan penilaian ranah koginitif. Nilai praktik juga masuk
dalam penilaian ranah Psikomotorik. Hasil nilai kompetensi keterampilan observasi disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Observasi Pra Penelitian Ranah Psikomotorik No.
Hasil Tes Pencapaian
1. Nilai Tertinggi
80 2.
Nilai Terendah 55
3. Rata
– rata 66,57
4. Jumlah siswa tuntas
20 5
Jumlah siswa tidak tuntas 17
6 Persentase ketuntasan KBM
54 Sumber: daftar nilai praktik semester II tahun 2015
4.2.2. Data Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II
a. Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil observasi pada saat pra penelitian, hal ini menunjukan perlu adanya tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Tindakan
yang dilakukan adalah meningkatakan motivasi belajar melalui model pembelajaran Reciprocal teaching. Berikut disajikan tabel perbandingan
motivasi belajar siklus I dan siklus II berdasarkan indikator motivasi belajar.
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II
Indikator Siklus I
Siklus II Peningkatan
Frekuensi Frekuensi
Tekun menghadapi tugas
25 67
30 80
27 Ulet menghadapi
kesulitan 20
55 25
75 20
Minat terhadap masalah
24 64
28 78
14 Senang bekerja
mandiri dalam kelompok
20 54
27 76
22
Senang mencari dan memecahkan masalah
19 50
28 77
27 Rata-rata keseluruhan
- 58
- 77
22 Sumber: data penelitian 2015
Dari tabel motivasi belajar di atas, dapat digolongkan dalam tabel kriteria motivasi belajar siswa. Berikut tabel kriteria motivasi belajar siswa:
Tabel 4.10 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No
Rentang Kriteria
Frekuensi Persentase
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 1
75 rata- rata ≤ 100 Sangat Baik
3 21
8 57
2 50 rata-
rata ≤ 75 Baik
24 9
65 24
3 25 rata-
rata ≤ 50 Cukup Baik 8
7 22
19 4
≤ rata-rata ≤ 25 Kurang Baik
2 5
Jumlah 37
37 100
100
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut:
Gambar 3. Persentase Perbandingan Motivasi Belajar Siklus I dan Siklus II Berdasarkan data diagram diatas menunjukan, perbandingan yang
signifikan antara siklus I dan siklus II. Hasil pada siklus II mengalami peningkatan dari keadaan pada siklus I dengan rata-rata persentase peningkatan
sebesar 22.
67 55
64 54
50 80
75 78
76 77
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Tekun menghadapi
tugas Ulet
menghadapi kesulitan
Minat terhadap
masalah Senang
bekerja mandiri
dalam kelompok
Senang mencari dan
memecahkan masalah
persentase
Perbandingan Motivasi Belajar
Siklus I Siklus II
b. Hasil Tes Evaluasi