commit to user perusahaan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan
kepadanya untuk menjalankan kegiatan perusahaan tersebut. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak- pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan” Rudianto, 2002: 4. Apabila
dilihat dari sudut pandang pemakai, akuntansi dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan – kegiatan suatu organisasi. Sedangkan dilihat dari sudut pandang proses kegiatan akuntansi didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi Indra Bastian, 2006: 53
Definisi akuntansi yang dikeluarkan
American Accounting Association AAA yang dikutip oleh Ngadiman et al 2007: 1 dalam bukunya menyatakan
bahwa “Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian pengkajian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk membantu para pemakai informasi
dalam membuat informasi-informasi dan keputusan-keputusan”. Sedangkan Akuntansi Keuangan PPPA, DEPDIKBUD yang dikutip oleh
Ahmad Widodo dan Sumarno 2005: 3 dalam bukunya mengatakan bahwa “Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menghasilkan suatu
informasi keuangan, secara garis besar informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk pengembalian organisasi”.
Berdasar berbagai pendapat di atas,dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari pengidentifikasian, pengukuran, dan
pengkomunikasian untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.
B. Penelitian yang Relevan
1. Sandi Fajar Rodiyansyah dalam jurnal yang berjudul “Studi Komparasi Antara Hasil Pembelajaran Berbasis Komputer Menggunakan Metode Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dengan Metode Konvensional”, dapat
disimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar
commit to user siswa dalam mata pelajaran TIK yang menggunakan metode cooperative
learning tipe jigsaw berbasis komputer dengan metode konvensional berbasis komputer. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini dapat dirumuskan
penjelasan bahwa jika proses pembelajaran TIK di kelas diberikan dengan menggunakan metode cooperative learning tipe jigsaw berbasis komputer
maka prestasi belajar siswa akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional berbasis komputer.
2. Bahriyatul Azizah 2006 dalam skripsi yang berjudul “Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Metode Konvensional
Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Padasiswa Kelas II MAN Suruh” Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
rata-rata hasil pre test kelompok eksperimen sebesar 4,23 dan kelompok kontrol sebesar 4,11. Hasil uji t diperoleh diperoleh thitung = 0,595 t tabel =
1.99. Hal ini berarti bahwa antara kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai kemampuan awal yang relatif sama dalam memahami materi
pokok bahasan jurnal khusus sebelum mengikuti pembelajaran. Rata-rata hasil post test kelompok eksperikem sebesar 6,84 dan kelompok kontrol sebesar
6,04. hasil uji t data post test diperoleh thitung = 4,639 ttabel = 1,99. hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal khusus
antara metode kooperatif tipe jigsaw dengan pembelajaran konvensional. Rata- rata hasil belajar kelompok eksperimen yang lebih tinggi menunjukkan
pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional.
3. Aceng Haetami dan Supriadi 2008 dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan” menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tipe jigsaw dapat
meningkatkan aktivitas siswa dan diikuti dengan meningkatnya hasil belajar siswa yang dapat dilihat melalui prestasi belajar siswa dari hasil ulangan.
4. Yuni Safitri 2007 dalam penelitiannya yang berjudul ”Aplikasi Pembelajaran Dengan Penggunaan Macromedia Flash Untuk Peningkatan Penguasaan
commit to user Konsep Biologi Melalui Metode Jigsaw Di SMA Al Islam 2 Surakarta”,
menjelaskan bahwa setelah dilakukan penelitian didapatkan kesimpulan bahwa Penggunaan macromedia flash melalui metode jigsaw dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran biologi, yang didasarkan pada peningkatan partisipasi aktif siswa dalam diskusi , peningkatan kerjasama,
kemampuan berpendapat dan bertanya, dan terjadi peningkatan belajar dalam bentuk kelompok dalam kategori baik dan bentuk belajar individual dalam
kategori tinggi. 5. Desi Wulandari 2006 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan
Logika Berpikir Sains Siswa melalui Konsep Tekanan dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas VII Di MTs Al Huda Reban Kab. Batang Tahun
Ajaran 2004 2005” menyimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan logika berpikir sains siswa.
6. Supriono 2006 dalam jurnal penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut pertama, terjadi perubahan dalam proses pembelajaran yang meliputi peningkatan keterampilan
social, interaksi dan kerjasama antar siswa, keberanian mengemukakan pendapat. Kedua, suasana pembelajran lebih rileks, dan siswa selalu terdorong
untuk bertanya baik kepada teman atau pun guru, Selain itu guru memotivasi siswa yang kurang aktif sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
yang telah direncanakan. Ketiga, adanya kenaikan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan menerapkan model pembelajaran Jigsaw.
C. Kerangka Berpikir