Fungsi Pendidikan Agama Islam
Sebaiknya untuk SD kelas 3 ke bawah Ketiga sistem ini bukanlah merupakan penjenjangan. Namun demikian bagi
santri yang telah menyelesaikan sistem dianjurkan atau diperbolehkan mengikuti dan menyelesaikan sistem yang lainnya.
Dalam menunjang sis tem pembelajaran Al Qur’an diperlukannya iqra klasikal
di sekolah: • Ada :
– Alat Peraga 42 bahan ajar untuk Guru – Buku Iqro’ Klasikal 1 jilid untuk murid
• Bentuknya – Ekstra Kurikuler di luar jam pelajaran
Waktu kegiatan ekstrakurikuler Pembelajaran Al- Qur’an yaitu:
– Hari Senin, Rabu, dan Jum’at jam 14:00 Wib Adapun langkah-langkah ekstrakurikuler
1. Adakan test penjajagan untuk semua siswa Jilid 1
Jilid 2 Jilid 3
SISWA Jilid 4
Jilid 5 Jilid 6
Al Qur’an Yang sudah Al Qur’an bisa menjadi Tutor Teman Sebaya
3. Siswa dikelompokkan se suai dengan kemampuan Iqro’nya. Tiap
kelompok 20-30 siswa. Bisa juga 2 jilid dijadikan satu kelompok.
1. Kelompok A jilid 1 dan 2 1. Kelompok B
jilid 3 dan 4 2. Kelompok C
jilid 5 dan 6
3. Siswa diajar Iqro’ klasikal dalam kelompoknya tersebut sesuai jadual yang
telah ditentukan. 4. Frekuensi pembelajaran 3-6 kali seminggu selama 90 menit dengan cara:
- 05’ : pembukaan persiapan, salam, do’a, dll
- 10’ : hafalan surat2 pendek, doa harian, ayat pilihan, dll
- 45’ : pengajaran Iqro’ klasikal dengan alat peraga
- 15’ : pendalaman Iqro individual dgn tutor teman sebaya
- 10’ : materi – materi bersifat rekreasi BCM
- 05’ : penutup
5. Tiap 8-10 kali pertemuan, diadakan evaluasi untuk menentukan kelompok baru sesuai kemampuan yang dicapai tiap siswa.
Dengan demikian, untuk mencapai keberhasilan pendidikan A l qur’an dan
pendidikan agama islam di sekolah, harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan agama islam diantaranya faktor tujuan, faktor peserta
didik, faktor pendidik, alat-alat pendidikan, faktor lingkungan yang mendukung pelaksanaan pendidikan agama tersebut. Karena faktor-faktor tersebut merupakan
satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.