baik. Sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalannya dan dialah yang lebih mengetahui
orang- orang yang mendapat petunjuk”. Q.S. An Nahl 16 :125
28
Dan hadits yang menjelaskan tentang pelaksanaan pendidikan agama, yaitu:
ع ْنَ
ِ ا ْي
َه رْي
ر َر
ِض ٌ
َ ُها
َع ْهَ
ق لا
َر س
ْو ُلَ
ِها َ
ص َ
َ َ:
ًُك ُلَ
مْو ُلْو
ٌَي ْو ل
دَ ع
ي َْلا
ِف ْط
رِ َ ف ا
بوا َي
و ِو
ِناِه َ
َا ْىي
ِ ّص
ِراِن ِهََ
ْىاي م
ِج س
ِناِه َ
ٍرا لا َ
م سمى
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra., berkata: Rasulullah bersabdah: “setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi, Nasrani dan Majusi”. H.R. Bukhari
Hadits di atas mengandung pengertian bahwa setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi. Baik atau buruknya potensi yang dikeluarkannya
kemudian tergantung kepada lingkungannya. Untuk itu proses pendidikan sangat menentukan pengembangan potensi tersebut.
Berdasarkan ayat-ayat dan hadits di atas, jelaslah bahwa dalam ajaran agama islam memang ada perintah untuk melaksanakan pendidikan agama baik
di dalam kelurga, sekolah maupun masyarakat. c. Dasar Sosial Psikologis
Manusia akan terasa aman dan tenang bila ia telah memenuhi kewajiban dari apa yang ia yakini menjadi pegangan hidupnya seperti; seorang muslim
akan tenang bila dekat dengan Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
دعرلا
۱١ :
٢٢
Artinya: “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram:. Ar Ra’du:13:28.
29
28
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan terjemahannya.
29
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan terjemahannya.
Itulah sebabnya bagi seorang muslim diperlukan adanya pendidikan agama islam agar dapat mengarahkan fitrah mereka ke arah yang benar. Tanpa adanya
pendidikan agama islam dari generasi ke generasi berikutnya maka orang akan semakin jauh dari ajaran agama yang benar.
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan adalah sesuatu atau sasaran yang hendak dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu tujuan
pendidikan agama islam adalah sasaran yang hendak dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang melakukan pendidikan agama Islam.
“Sedangkan menurut Muhaimin Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ”
30
Sedangkan menurut Zakiah Dradjat, tujuan pendidikan agama islam secara garis bersarnya adalah untuk membina agar menjadi hamba Allah yang soleh
dengan seluruh aspek kehidupannya, perkataan, perbuatan dan perasaannya. Selanjutnya beliau memperjelas tujuan pendidikan agama islam dalam bagian-
bagian sebagai berikut: a mengetahui dan melaksanakan dengan baik ibadah, terutama yang
terkandung di dalam rukun islam yang lima. b Memperoleh bekal pengetahuan, keterampilan sikap dan perbuatan yang
diperlukan untuk mendapatkan rizki bagi diri dan kelurgannya. c Mengetahui dan memiliki keterampilan untuk melaksanakan peranan
kemasyarakatan dengan baik akhlak terpuji yang dikelompokan dalam dua kategori
1 Dalam hubungan manusia dengan orang lain untuk kepentingan dirinya
dan kepentingan umat, diantaranya berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada hamba kerabat, menjahui perbuatan keji, menempati janji
dan sebagainya.
2 Sayang kepada orang yang lemah dan kasih kepada hewan.
31
Sedangkan menurut Drs. Ahmad D. Marimba, dalam bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan Islam tujuan pendidikan agama islam adalah:
30
Muhaimin, paradigma Pendidikan Islam, h. 78
31
Zakia Dradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta: CV: Ruhama, 1995, Cet. Ke 2, hal. 36
a. Tujuan sementara yang ingin dicapai oleh pendidikan agama islam adalah tercapainya berbagai kemamapuan seperti kecakapan jasmania, pengetahuan
membaca, menulis, pengetahuan ilmu-ilmu kemasyarakatan, kesusilaan, keagamaan, kedewasaan jasmani dan rohani.
b. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah terwujudnya kepribadian muslim yang seluruh aspeknya merealisasikan atau mencerminkan ajaran islam.
32
Mahmud Yunus dalam bukunya Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, telah mengemukakan tujuan pendidikan agama Islam dalam segala tingkat
pengajaran, yaitu : a. Menanamkan rasa cinta dan taat kepada Allah dalam hati anak-anak, yaitu
dengan mengingatkan nikmat Allah yang tak terhitung banyaknya. b.
Menanamkan I’tikad yang benar dalam dada anak. c. Pendidikan anak-anak dari masa kecilnya supaya mengikuti suruhan Allah
dan meninggalkan segala larangannya, baik terhadap Allah maupun masyarakat, yaitu dengan mengisi hati mereka supaya merasa takut pada
Allah dengan menginginkan pahala dan ridhanya. d. Mendidik anak dimasa kecil, supaya terbiasa dengan akhlak yang mulia dan
adat kebiasaan yang baik. e. Mengajar para pelajar supaya mengetahui faedah untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Begitu pila mengajarkan hukum-hukum agama yang perlu diketahui oleh tiap-tiap orang Islam serta mengikutinya.
f. Memberikan petunjuk kepada mereka sebagai bekal hidup di dunia dan mencapai kebahagiaan di akhirat.
g. Memberi suri tauladan yang baik, memberikan pengajaran dan nasehat. h. Membentuk warga Negara yang baik, berbudi luhur dan berakhlak mulia,
serta berpegang teguh pada agama.
33
32
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Ma’arif,
1980, hal. 46
33
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Hidakarya Agung, 1983, h 13
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama islam adalah membimbing dan membentuk manusia menjadi hamba
Allah yang shaleh, teguh imannya, taat beribadah dan berakhlak mulia.
4. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Kurikulum Pendidikan Agama Islam untuk sekolah atau madrasah berfungsi sebagai berikut:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
Yang pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban itu terletak ditangan kedua orang tua dalam keluarga. Kemudian dilanjutkan oleh pendidikan
formal dalam bentuk sekolah yang berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut anak melalui bimbingan bimbingan, pengajaran dan pelatihan
agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri anak dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan social dan dapat
mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama. d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan atau kekurangan-
kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungan atau dari budaya lain yang masuk yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
f. Pengajaran, berisi ilmu-ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, serta system dan fungsionalnya