66
Dari tabel 4.10  dapat terlihat bahwa nilai Tolerance  dari variabel bebas sebesar 0,671 lebih besar dari 0,1. Sedangkan untuk nilai VIP sebesar 1,491 lebih
kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi multikoliniearitas.
4.4 Hasil Analisis Statistik Analisis Regresi Berganda
Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda  dimana teknik tersebut menjelaskan pengaruh  antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis Regresi berganda untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas yaitu : merek X
1
, kualitas X
2
, dan kemasan X
3
terhadap variabel terikat yaitu : keputusan pembelian Y rokok Marlboro pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
4.4.1 Persamaan Regresi Berganda
Persamaan Regresi Berganda dapat dilihat sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+e
Hasil pengolahan SPSS dapat dilihat dalam tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -1.974
2.217 -.890
.379 Merek
.713 .139
.454 5.131
.000 Kualitas
.666 .112
.548 5.952
.000 Kemasan
.018 .117
.010 .153
.879 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
67
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut :
Y = -1.974 + 0.713X
1
+ 0.666X
2
+ 0.18X
3
+ e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Konstanta a = -1.974 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel bebas
merek X
1
, kualitas X
2
, dan kemasan X
3
atau semua variabel bebas sama dengan nol, maka keputusan pembelian konsumen Y sebesar -1.974
b. Koefisien X
1
= 0.713 menunjukkan bahwa variabel  merek  X
1
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-
laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.  Dengan kata lain,  jika  variabel merek ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian konsumen akan mengalami peningkatan sebesar 0.713 satuan. c.
Koefisien X
2
= 0.666 menunjukkan bahwa variabel kualitas X
2
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-
laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan kata lain,  jika  variabel kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian konsumen akan mengalami peningkatan sebesar 0.666 satuan. d.
Koefisien X
3
= 0.18 menunjukkan bahwa variabel kemasan X
3
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-
laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan kata lain,  jika  variabel kemasan ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan
pembelian konsumen akan mengalami peningkatan sebesar 0.18 satuan.
68
4.4.2  Uji Koefisien Determinan R