Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik Pembahasan Pengaruh Merek terhadap Keputusan Pembelian.

62

b. Pendekatan Grafik.

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Gambar 4.7 Grafik Normal Plot Pada Gambar 4.7 Grafik Normal Plot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis regresi memenuhi asumsi normalitas.

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Selain dengan analisis grafik, uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat angka signifikan dari Kolmogorov-Smirnov text, yaitu dengan cara melakukan uji Kolmogorov-Smirnov pada data residual. 63 Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 40 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.06468958 Most Extreme Differences Absolute .105 Positive .074 Negative -.105 Test Statistic .105 Asymp. Sig. 2-tailed .200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Berdasarkan uji Kolomogorov-Smirnov yang disajikan dalam Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,2 yang lebih besar dari nilai signifikansi 0,05. Hal ini berarti variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan satu dengan pengamatan lain, jika varians residual dari pengamatan satu dengan pengamatan yang lain sama, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik ialah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Dalam melakukan pengujian heterokedastisitas, dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, melalui analisis grafik dengan cara membaca grafik 64 Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik meyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Kedua, melalui analisis statistik yang dilakukan melalui uji glejser, dimana tidak terjadi heterokedastisitas apabila tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempegaruhi variabel dependen.

a. Pendekatan Grafik

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Gambar 4.8 Grafik Scatterplot Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan. 65

b. Pendekatan Statistik

Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.415 1.366 1.035 .307 Merek .059 .086 .167 .693 .493 Kualitas -.028 .069 -.102 -.407 .687 Kemasan -.067 .072 -.161 -.929 .359 a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikansi Merek, Kualitas dan Kemasan di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskdastisitas dalam model regresi.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Multikoliniearitas terjadi apabila nilai tolerance Tolerance 0,10 dan variance inflation factor VIF 10. Tabel 4.10 Hasil Uji Multikoliniearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -1.974 2.217 -.890 .379 Merek .713 .139 .454 5.131 .000 .455 2.198 Kualitas .666 .112 .548 5.952 .000 .420 2.380 Kemasan .018 .117 .010 .153 .879 .887 1.127 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2015 66 Dari tabel 4.10 dapat terlihat bahwa nilai Tolerance dari variabel bebas sebesar 0,671 lebih besar dari 0,1. Sedangkan untuk nilai VIP sebesar 1,491 lebih kecil dari 10. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi multikoliniearitas.

4.4 Hasil Analisis Statistik Analisis Regresi Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda dimana teknik tersebut menjelaskan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis Regresi berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu : merek X 1 , kualitas X 2 , dan kemasan X 3 terhadap variabel terikat yaitu : keputusan pembelian Y rokok Marlboro pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4.4.1 Persamaan Regresi Berganda

Persamaan Regresi Berganda dapat dilihat sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Hasil pengolahan SPSS dapat dilihat dalam tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.974 2.217 -.890 .379 Merek .713 .139 .454 5.131 .000 Kualitas .666 .112 .548 5.952 .000 Kemasan .018 .117 .010 .153 .879 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2015 67 Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = -1.974 + 0.713X 1 + 0.666X 2 + 0.18X 3 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = -1.974 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel bebas merek X 1 , kualitas X 2 , dan kemasan X 3 atau semua variabel bebas sama dengan nol, maka keputusan pembelian konsumen Y sebesar -1.974 b. Koefisien X 1 = 0.713 menunjukkan bahwa variabel merek X 1 berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki- laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan kata lain, jika variabel merek ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen akan mengalami peningkatan sebesar 0.713 satuan. c. Koefisien X 2 = 0.666 menunjukkan bahwa variabel kualitas X 2 berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki- laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan kata lain, jika variabel kualitas ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen akan mengalami peningkatan sebesar 0.666 satuan. d. Koefisien X 3 = 0.18 menunjukkan bahwa variabel kemasan X 3 berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki- laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan kata lain, jika variabel kemasan ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen akan mengalami peningkatan sebesar 0.18 satuan. 68

4.4.2 Uji Koefisien Determinan R

2 Determinan R 2 atau R-Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independent mampu menjelaskan variabel dependent. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R2 ≤ 1. Jika R 2 semakin besar maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti model-model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. Tabel 4.12 Hubungan Antar Variabel Nilai Intrepetasi 0,0 – 0,19 0,2 – 0,39 0,4 – 0,59 0,6 – 0,79 0,8 – 0,99 Sangat Tidak Erat Tidak Erat Cukup Erat Erat Sangat Erat Tabel 4.12 menjelaskan mengenai tipe hubungan antar variabel, semakin besar nilai R berarti hubungan semakin erat. Nilainya adalah 0 – 1. Semakin mendekati nol berarti tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas. Hasil koefisien determinan R 2 dapat dilihat pada Tabel 4.13 69 Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .934 a .872 .861 1.108 a. Predictors: Constant, Kemasan, Merek, Kualitas b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa : 1. Nilai R adalah 0,934 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel merek X 1 , kualitas X 2 dan kemasan X 3 dengan keputusan pembelian konsumen Y sebesar 93,4. Sedangkan sisanya sebesar 6,6 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2. Nilai R-Square adalah 0,872, angka ini menunjukkan bahwa sebesar 87,2 keputusan pembelian konsumen Y dapat dipengaruhi oleh merek X 1 , kualitas X 2 dan kemasan X 3 . Sedangkan sisanya sebesar 12,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.4.3 Uji SimultanSerempak Uji F

Uji signifikansi simultan Uji-F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari Merek, Kualitas dan Kemasan mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan � = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah: 70 1. F hitung ≤ F tabel maka H diterima atau H a ditolak. 2. F hitung F tabel maka H ditolak atau H a diterima. Nilai F tabel akan diperoleh dengan menggunakan bantuan Ms.Excel. Untuk menentukan nilai F tabel , maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut : df pembilang = k-1 df penyebut = n-k Keterangan : n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 40 orang dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 4, sehingga diperoleh: 1 df pembilang = 4-1 = 3 2 df penyebut = 40- 4 = 36 Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 301.166 3 100.389 81.748 .000 b Residual 44.209 36 1.228 Total 345.375 39 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian b. Predictors: Constant, Kemasan, Merek, Kualitas Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Hasil uji F pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai F hitung pada kolom F adalah sebesar 81,748 dengan tingkat signifikansi 0,000 ≤ 0,05. Dengan menggunakan 71 tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,87. Hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel dimana 81,748 2,87 yang berarti H ditolak dan H a diterima, artinya secara simultan atau serempak variabel bebas yakni merek, kualitas dan kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4.4.4 Uji Parsial Uji t

Uji Parsial Uji t dilakukan untuk menguji secara parsialindividual apakah variabel bebas yang terdiri dari Merek, Kualitas dan Kemasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan � = 5. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial pada uji-t ini adalah: 1. Jika Sig 0,025 dan t hitung t tabel maka H diterima atau H a ditolak. 2. Jika Sig 0,025 dan t hitung t tabel maka H ditolak atau H a diterima. Nilai t tabel akan diperoleh dengan menggunakan bantuan Ms.Excel. Derajat nilai t tabel diperoleh dari : penyebut : df = n-k. Jumlah sampel n adalah sebanyak 40 orang dan jumlah variabel penelitian k adalah sebanyak 4. Jadi, df = 40 – 4 = 36. Dengan demikian, nilai t tabel 2,03. Uji Parsial Uji-t dapat dijelaskan pada tabel 4.14 berikut: 72 Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -1.974 2.217 -.890 .379 Merek .713 .139 .454 5.131 .000 Kualitas .666 .112 .548 5.952 .000 Kemasan .018 .117 .010 .153 .879 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Berdasarkan hasil pengolahan uji t yang tertera pada Tabel 4.15, maka dapat dijelaskan hasil pengujian sebagai berikut : a. Variabel Merek X 1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Y rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 0,025 dan nilai t hitung 5,131 t tabel 2,03, artinya jika variabel merek X 1 ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.713 satuan. b. Variabel Kualitas X 2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Y rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 0,025 dan nilai t hitung 5,952 t tabel 2,03, artinya jika variabel kualitas X 2 ditingkatkan sebesar satu satuan 73 maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.666 satuan c. Variabel Kemasan X 3 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian Y rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,879 0,025 dan nilai t hitung 0.153 t tabel 2,03, artinya walaupun variabel kemasan X 3 ditingkatkan sebesar satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki- laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara tidak akan mengalami peningkatan sebesar 0.18 satuan.

4.5 Pembahasan

1. Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa variabel Merek X 1 , Kualitas X 2 dan Kemasan X 3 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perolehan F hitung pada kolom F adalah sebesar 81,748 lebih besar dari nilai F tabel yakni sebesar 2,87 dan tingkat signifikansi lebih kecil dari bilai alpha 0,000 ≤ 0,05. 2. Berdasarkan uji signifikansi parsial maka hasil penelitian menunjukkan beberapa hasil yakni:

a. Pengaruh Merek terhadap Keputusan Pembelian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel merek X 1 sebesar 0.713 yang merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa jika merek 74 ditingkatkan satu satuan maka keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar 0.713. Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positifsearah antara variabel merek dengan keputusan pembelian, semakin meningkat merek maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian konsumen. Variabel merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.025 yaitu 0.00 dan nilai t hitung 5,131 nilai t tabel 2,03. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis berbunyi merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rokok Marlboro pada Mahasiswa laki-laki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dari hasil data penelitian diperoleh bahwa konsumen lebih memilih melakukan pembelian suatu produk jika merek tersebut sudah dikenal luas oleh masyarakat dan mampu membedakan produk nya dengan produk lainnya yang sejenis. Konsumen lebih mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk tanpa merek atau merek yang kurang dikenal meskipun manfaat yang ditawarkan sama. Konsumen dalam melakukan pembelian akan sering menjadikan merek sebagai patokan dikarenakan adanya keyakinan konsumen bahwa merek yang baik biasanya akan memberikan kualitas yang baik pula. Dalam melakukan pembelian, merek akan mempermudah pembelian konsumen jika merek produk mudah diingat tanpa harus 75 mengevaluasi produk dengan merek lainnya.

b. Pengaruh Kualitas terhadap Keputusan Pembelian.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek dan Reputasi Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

13 138 97

Pengaruh Kemasan, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Clear Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 108 114

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 44 117

Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

14 122 117

PengaruhBrand Image dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian Tupperware Di Perumahan Universitas Sumatera Utara Jl.Dr.Mansyur

2 53 90

Pengaruh Periklanan Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sunsilk Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 63 108

Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori tentang Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran - Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Ut

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Analisis Pengaruh Atribut Produk (Merek, Kualitas, Dan Kemasan) Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Marlboro Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 1 10