44
Gambar 23. Hubungan fekunditas dengan panjang dan bobot Secara eksponensial hubungan fekunditas dengan panjang dirumuskan
F=0.001L
3.39
dengan koefisien determinasi sebesar 0.04 yang artinya hanya 4 yang dapat dijelaskan panjang terhadap fekunditas dan hubungan fekunditas dengan
bobot dirumuskan F=11.62W
2.00
dengan koefisien determinasi 0.14, artinya hanya 14 yang dapat dijelaskan bobot terhadap fekunditas. Koefisien korelasi r antara
fekunditas dengan panjang sebesar 0.2 dan antara fekunditas dengan bobot sebesar 0.37. Nilai r yang kurang dari 0.5 menujukkan bahwa hubungan antara kedua
variabel tersebut adalah tidak ada korelasi atau hubungan.
4.1.11. Pola pemijahan
Pola pemijahan ditentukan berdasarkan analisis ukuran diameter telur. Di bawah ini merupakan sebaran frekuensi diameter telur ikan swanggi yang diamati
untuk menduga pola pemijahan Gambar 24.
Gambar 24. Sebaran diameter telur
F = 0.001L
3.39
R² = 0.04
200000 400000
600000 800000
1000000
100 200
300 F
ek u
n d
it as
b u
ti r
Panjang mm F = 11.62W
2.00
R² = 0.14
200000 400000
600000 800000
1000000
100 200
Fe k
u n
d it
as b
u ti
r
Bobot gram
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
Fre k
u en
si relatif
Selang kelas mm
45 Diameter telur ikan swanggi berkisar pada 0.08-0.79 mm. Berdasarkan
sebaran frekuensi diameter telur dapat diketahui bahwa terdapat setidaknya lebih dari satu modus ukuran diameter telur. Diameter telur ini bervariasi dengan ukuran
yang berbeda. Maka dapat diindikasikan bahwa pola pemijahan dari ikan swanggi adalah partial spawner atau pemijahan sebagian, artinya ikan swanggi
mengeluarkan telur masak secara bertahap. Ikan swanggi berdiameter tebanyak berkisar pada ukuran 0.20-0.25 mm yaitu berjumlah 1995 butir 28.30 dan ikan
swanggi berdiameter terkecil berkisar pada ukuran 0.08-0.13 mm yaitu berjumlah 188 butir 2.67.
Persentase ukuran diameter telur berdasarkan bulan pengamatan juga dilakukan sehingga dapat diperlihatkan proporsi ukuran diameter telur setiap
bulannya. Persentase ini dihubungkan dengan bulan-bulan pengamatan, sehingga sebaran ukuran diameter telur dapat diamati dengan lebih jelas lagi dan dipastikan
persentase per ukuran diameter telur pada setiap bulannya. Gambar 26 memperlihatkan persentase diameter telur pada setiap bulan pengamatan.
Gambar 25. Persentase ukuran diameter telur berdasarkan bulan pengamatan Berdasarkan Gambar 25 ukuran diameter telur ikan swanggi menyebar pada
setiap bulan pengamatan dengan ukuran yang hampir sama yaitu berkisar pada selang kealas diameter 0.26-0.86 mm baik pada bulan Maret sampai Oktober ukuran
diameter tersebut selalu ditemukan sehingga diduga bahwa terdapat beberapa ukuran
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
F re
kue nsi
re latif
Bulan pengamatan
0.86-0.91 mm 0.80-0.85 mm
0.74-0.79 mm 0.68-0.73 mm
0.62-0.67 mm 0.56-0.61 mm
0.50-0.55 mm 0.44-0.49 mm
0.38-0.43 mm 0.32-0.37 mm
0.26-0.31 mm 0.20-0.25 mm
0.14-0.19 mm 0.08-0.13 mm
46 diameter telur. Modus diameter telur berada pada selang kelas panjang 0.20-0.25
mm dan 0.38-0.43 mm. Ukuran 0.20-0.25 mm memiliki dominasi pada bulan Maret, Juni, September, dan Oktober dengan persentase masing-masing sebesar 25.35,
27, 29, dan 42.62, sedangkan ukuran 0.38-0.43 mm memiliki dominasi pada bulan April, Juli, dan Agustus dengan persentase masing-masing sebesar 31.92,
25.33, dan 28.89.
4.1.12. Potensi reproduksi