penting karena adanya UU yang mengatur kewenangan Parpol dalam memilih calon figur kepala daerah, dan juga jaringan partai politik yang ada mulai dari
wilayah Provinsi hingga Kelurahan atau Desa menjadikan semakin mudah membangun jaringan tim sukses hingga ke daerah-daerah.
4.3 Isu Strategis dan Kondisi Sosial Masyarakat Sultra
Visi misi serta isu strategis yang diangkat merupakan salah satu strategi jitu mendekati masyarakat yang merupakan pihak pemilih dalam sistem pemilihan
secara langsung. Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2005 menyebutkan bahwa kampanye adalah kegiatan dalam rangka menyakinkan para pemilih dengan
menawarkan visi, misi, dan program pasangan calon. Dalam sebuah pemilihan Kepala Daerah, tidak dapat dipungkiri bahwa visi dan misi merupakan dua hal
yang krusial, meskipun hal ini juga terkadang menjadi boomerang bagi pasangan yang akhirnya menang sebab visi dan misi selalu dijadikan patokan penilaian
masyarakat akan program pembangunan yang dijalankan. Pilkada Sultra yang digelar tahun 2007 telah menghadirkan empat pasang
calon kepala daerah dengan visi dan misi yang dibawa masing-masing. Pemaparan mengenai visi dan misi menjadi penting bagi pemilih sebagai bahan pertimbangan
serta informasi mengenai gambaran ringkas para kandidat, lebih jauh lagi, visi dan misi merupakan gambaran rancangan arah pembangunan yang akan dijalankan
nantinya. Bagi kubu NUSA, pemilihan visi misi serta isu strategis yang diangkat
terlebih dahulu disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat Sultra sendiri. Seperti lima program utama yang akan menjadi fokus program selama pasangan
ini memimpin yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia SDM, revitalisasi pemerintahan, pembangunan ekonomi, pembangunan kebudayaan serta
pembangunan infrastruktur. Peningkatan SDM menjadi penting sebagai skala prioritas karena faktor
utama keberhasilan pembangunan daerah ditentukan oleh sumber daya manusianya. Demikian halnya dengan revitalisasi pemerintah. Revitalisasi
pemerintahan ini termasuk pula dalam penempatan jabatan struktural akan dilakukan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Sementara pembangunan ekonomi yang menjadi prioritas utama, akan membangun struktur dan infrastruktur ekonomi seperti investasi dimana akan
mendatangkan investor dan mempertahankan investor yang ada. Program ini difokuskan karena kubu NUSA melihat angka kemiskinan masyarakat Sultra telah
melebihi angka kemiskinan nasional. Di sisi lain, angka kemiskinan ini sangat ironis jika melihat laju pertumbuhan Sultra yang juga melebihi angka
pertumbuhan nasional. Untuk itu kubu NUSA merasa perlu untuk membangun sistem ekonomi masyarakat yang berbasis kepada masyarakat lapisan bawah dan
hal ini benar-benar menjadi prioritas NUSA ketika menjadi kepala daerah nantinya.
Begitu pula dengan pembangunan kebudayaan dan infrastruktur, merupakan dua hal yang dinilai penting bagi kubu NUSA. Pembangunan
kebudayaan menjadi penting karena melihat potensi budaya Sultra cukup baik terlebih melihat Bali sebagai provinsi yang dicontohkan dengan kebudayaan yang
terkemuka. Untuk program pembangunan infrastruktur ada tiga komponen utama yang
digunakan yakni komponen darat, laut dan udara. Misalnya saat ini transportasi udara sudah memadai, tetapi masih sebatas daerah tujuan, bukan persinggahan
atau terminal. Hal ini yang dikejar oleh kubu NUSA dalam memilih program pembangunan infrastruktur. Apalagi Sultra terletak di bibir lautan pasifik yang
berdekatan dengan Filipina, Australia dan Timor Leste, maka dengan infrastruktur transportasi yang baik akan dengan mudah mengakses tiga Negara tersebut.
Secara ringkas, visi dan misi yang diangkat oleh pasangan calon kepala daerah Sultra akan disajikan dalam Tabel 2. Tabel pembanding ke-empat
pasangan calon kepala daerah Sultra berikut.
Tabel 2. Tabel Pembanding Empat Pasangan Calon Gubernur Sultra 2008-2013
No. Topik
Pembanding MAHASILA
MMA AZIMAD
NUSA
1.
2.
3. Visi
Misi
Isu Strategis
Religius, budaya, daya saing, nyaman,
tentram, asri, produktif, inovatif,
demokratis, sejahtera
dan adil. Rakyat memiliki
kedaulatan dan pemerintah hanya
sebagai fasilitator
Fasilitas ibadah dan akhlak
Good governance Sarana budaya
Pelayanan public Infrastruktur ekonomi
dan investasi Pmebangunan
partisipatif, gender, wawasan lingkungan
Partisipasi politik masyarakat,
demokrasi
Pengelolaan sumber daya alam
Sumberdaya manusia Pertumbuhan
ekonomi dan investasi
Pendapatan perkapita Produktivitas
Sejahtera,
beriman, damai,
demokratis dan mandiri
Spiritual Social
Economic Prosperity
Justice and Enforcement
Democracy
Good Governance
Pemerataan pembangunan
Penanggulan gan
kemiskinan Upaya
mencakup: awakening,
empowering, advocating
swadaya masyarakat
membangun diri sendiri
meneruskan program kerja
Sultra Raya 2020
Pengembanga n sosial
ekonomi kerakyatan
Membangun kesejahteraan
Sultra 2008- 2013
Revitalisasi pemerintah
Pembangunan Sosial
Ekonomi
Membangun Kebudayaan
Mempercepat pembangunan
infrastruktur
Membangun kesejahteraan
masyarakat
Data KPU
Sultra
13
menyajikan informasi keempat pasangan calon kepala daerah Sultra mengenai latar belakang pasangan, visi misi serta isu strategis
13
Berdasarkan Seri Mengenal Cagub Sultra 2008-2013 yang dikeluarkan oleh KPU Sultra
diangkat dalam upaya merebut simpatik dan suara dari masyarakat Sultra. Berdasarkan data tersebut, maka menarik menjadi perhatian adalah kesejahteraan,
budaya, pemerintahan yang baik serta partisipasi aktif masyarakat menjadi isu dan topik yang selalu ada dalam visi misi ke-empat pasangan calon kepala daerah.
Vox populi, vox Dei; suara rakyat adalah suara Tuhan
14
. Pepatah latin tersebut menjadi penting dalam pemilihan dengan sistem langsung dimana
masyarakat menentukan sendiri pilihan akan Gubernurnya atau pemimpinnya. Pentingnya suara rakyat menjadikan para elit politik bergerak masuk ke dalam
segi kehidupan masyarakat untuk mengambil simpati masyarakat. Pemaparan visi dan misi merupakan satu bentuk upaya pengumpulan dukungan masyarakat atau
sebagai bentuk tindakan mobilisasi massa. Shohibuddin dan Soetarto 2004 menyatakan bahwa salah satu bentuk
mobilisasi massa dalam pemilu adalah mobilisasi dengan melakukan komunikasi politik yang intens dengan seluruh lapisan komponen masyarakat dengan
menawarkan isu-isu spesifik untuk memperoleh dukungan politik atas dasar pilihan rasional dan kontraktual
15
. Dalam konteks pemilihan kepala daerah Sultra isu yang paling diangkat oleh setiap pasangan calon Gubernur selalu terkait
dengan kebutuhan masyarakat seperti tingkat kesejahteraan, kemiskinan, kebutuhan akan pemerintahan yang baik dan kebutuhan keagamaan masyarakat.
Pilihan atas beberapa isu strategis ini dapat dilihat sebagai pemikiran rasional calon pemimpin atas dasar pemilihan masyarakat dimana masyarakat dalam
menentukan pilihannya juga bergantung pada pertimbangan keuntungan peribadi. Artinya, masyarakat juga memiliki pemikiran rasional dalam menentukan
pilihannya, apakah mendatangkan keuntungan ataukah tidak. Hal ini sejalan dengan konsep individual rationality dan social choice oleh Ansofino dan Anwar
2004 yang mengemukakan bahwa voters akan lebih dulu memenuhi kebutuhan individunya keuntungan peribadi dibandingkan dengan kebutuhan lainnya.
14
Ungkapan yang dikeluarkan oleh Ketua KPU Sultra sebagai pesan untuk pemilih Sultra yang dimuat dalam Seri Mengenal Cagub Sultra 2008-2013
15
Pola mobilisasi rasional dan kontraktual dilakukan dengan mengembangkan komunikasi politik yang sehat, melalui penawaran program-program spesifik, maupun perhatian pada isu-isu lokal
yang berkembang di masyarakat.
4.4 Hasil Pemilihan dan Tanggapan Masyarakat 4.4.1 Hasil Pemilihan Kepela Daerah Secara Umum