Analisis Data Perilaku Politik Etnis Tolaki Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007 (Kasus : Kubu NUSA Dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Tahun 2007)

wawancara mendalam terhadap informan kunci dan wawancara bebas terhadap informan selanjutnya akan disajikan sebagaimana adanya untuk menjaga kekhasan segala fenomena yang terjadi terkait dengan kajian di lokasi penelitian. Perbandingan antara data penelitian dengan berbagai konsep dan teori dilakukan untuk melihat kasus serta kekhasan peristiwa yang terjadi di lokasi penelitian. Selanjutnya data yang telah diperoleh baik data primer maupun data sekunder akan dianalisis melalui pemilihan data dan penyederhanaan data sehingga hasil nalisis semakin tajam. Data-data yang ada akan direduksi dan dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang saling berkaitan dan tersusun dalam bentuk yang padu sehingga memudahkan melihat apa yang terjadi dalam masyarakat. Setelah penyajian data berupa teks naratif dan kutipan langsung hasil wawancara mendalam selanjutnya data akan dianalisis lagi dan dilakukan penarikan kesimpulan untuk mejawab pertanyaan penelitian yang sebelumnya disusun. GAMBARAN SISTEM POLITIK SULAWESI TENGGARA MASA PEMILIHAN GUBERNUR TAHUN 2007

4.1 Sistem Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara Periode 2008-2013

Provinsi Sulawesi Tenggara secara Geografis terletak di jazirah tenggara pulau sulawesi, sedangkan secara astronomi Provinsi Sulawesi Tenggara terletak dibagian selatan garis khatulistiwa, membentang dari Utara ke Selatan diantara 3 - 6 Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 120 45 - 124 60 Bujur Timur. Wilayah ini memiliki Luas wilayah 153.019 Km 2 . Lautan mendominasi luas Sulawesi Tenggara, yaitu 114.879 Km 2 72, sedang daratan hanya mencapai 38.140 Km 2 28. Provinsi Sulawesi Tenggara juga tergolong provinsi kepulauan. Keseluruhan pulau baik pulau kecil maupun sedang berjumlah 124 buah pulau ditambah lagi oleh dua gugus kepulauan, yakni pulau – pulau Wakatobi dan pulau – pulau Tiwoto. Penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2000 berjumlah 1.776.292 jiwa yang terdiri : 974.427 laki – laki dan 984.987 perempuan. Lima tahun kemudian, yaitu 2005, penduduk Sulawesi Tenggara berjumlah 1.959.414 jiwa. Pencatatan terakhir, melalui Survei Penduduk Antar Sensus Supas BPS tahun 2006, jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 2.001.818 jiwa. Konsentrasi terbesar penduduk Sulawesi Tenggara menetap di daratan Pulau Sulawesi, yaitu sekitar 52 dan di kepulauan 48. Jumlah penduduk tahun 2006 sebanyak 2.001.818 jiwa, tercatat sebanyak 290.358 jiwa di Kabupaten Muna, 271.657 jiwa di Kabupaten Buton, 273.168 jiwa di Kabupaten Kolaka, 265.646 jiwa di Kabupaten Konawe, 244.586 jiwa di Kota Kendari, 234.400 jiwa di Kabupaten Konawe Selatan, 122.339 jiwa di Kota Bau-Bau, 107.294 jiwa di Kabupaten Bombana, 94.190 jiwa di Kabupaten Kolaka Utara dan 98.180 jiwa di Kabupaten Wakatobi BPS, 2007. Pemilihan kepala daerah Gubernur secara langsung yang dilakukan di Sulawesi Tenggara merupakan sebuah momentum pesta demokrasi rakyat sebab hal ini merupakan pertama kali dilakukan masyarakat Sulawesi Tenggara. Pemilihan Gubernur periode 2008 – 2013 diwarnai dengan beragam aksi politik yang bertujuan untuk menarik massa. Sejauh penelitian dilakukan, aksi-aksi yang dilakukan para calon kepela daerah tersbut masih berada dalam koridor politik yang jauh dari sumber-sumber konflik massa ataupun masyarakat. Sebagaimana yang disampaikan ketua Komisi Pemilihan Umum KPU Sulawesi Tenggara Bapak Drs. H. Kaimuddin Haris “…Kita butuhkan konsistensi dari para calon tersebut. Konsisten memebela dan mengedepankan kepentingan publik, kepentingan rakyat. Bukan kepentingan golongan, bukan kepentingan partai bukan kepentingan primordial, bukan kepentingan pribadi atau kepentingan tim sukses.” Dalam UU No.32 Tahun 2004 pemilihan kepala daerah menggunakan sistem pemilihan “plurality majority sistem”. Artinya, jika tidak dicapai pemenang berdasarkan suara 25 persen lebih, dilakukan putaran kedua. Dengan begitu, jika suatu daerah hanya ada empat calon, tidak perlu harus ada putaran kedua Amin, 2005. Berdasarkan UU No.32 tersebut, pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Sultra dilakukan dalam satu kali pemilihan tanpa melakukan tahapan putaran kedua. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tersebut diikuti oleh empat pasangan calon masing-masing pasangan Prof.Ir.H. Mahmud Hamundu, M.Sc – Drs. H. Yusran A.Silondae, M.Si, yang selanjutnya dalam tulisan ini akan disingkat menjadi pasangan MAHASILA, pasangan Drs. H. Masyhur Masie Abunawas, M.Si – Azhari, S.Stp, M.Si MMA, pasangan Ali Mazi, SH – H. Abd. Samad AZIMAD serta pasangan Nur Alam, SE – H.M. Saleh Lasata NUSA. Terkait penentuan calon peserta pilakada, parpol memiliki kekuasaan untuk mencalonkan pasangan Gubernur dan wakil Gubernur sebagaimana yang diatur dalam UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, dimana pasal 59 menyebutkan bahwa parpol atau gabungan parpol dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurangnya 15 persen dari jumlah kursi DPRD atau 15 persen dari akumulasi perolehan suara sah

Dokumen yang terkait

Identitas etnis dalam pemilihan Kepala Daerah (studi pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012)

0 7 84

Identitas etnis dalam pemilihan kepala daerah (studi pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2012)

0 12 84

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH TAHUN 2008

1 34 191

STRATEGI NAHDLATUL WATHAN DALAM MEMENANGKAN TUAN GURU BAJANG MENJADI GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG TAHUN 2013

4 51 123

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2013 (Analisis Isi Keberpihakan Media dalam Pemberitaan Masa Kampanye Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Putaran Pertama di Harian Pos Kupang dan Timor Express Periode 1-14 Maret 2013).

0 3 16

Pemberitaan Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur2013 Pemberitaan Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2013 (Analisis Isi Keberpihakan Media dalam Pemberitaan Masa Kampanye Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Putaran Pertama di Harian Pos K

0 4 16

PENDAHULUAN Pemberitaan Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2013 (Analisis Isi Keberpihakan Media dalam Pemberitaan Masa Kampanye Pemilihan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Putaran Pertama di Harian Pos Kupang dan Timor Express Periode 1-14 Maret

0 4 35

Kalosara di Kalangan Masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara

0 0 11

PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK) DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2015 DI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MINAHASA Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa dalam pelaksanaan tahapan pembentukan Panitia Pemilihan K

0 0 9

PEMBERITAAN HARIAN PALOPO POS DALAM PEMILIHAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN TAHUN 2018 (Sebuah Content Analysis)

0 0 97