Pasar Enzim Dunia Enzyme Characterization and Cloning of Mannanase Gene from Bacillus subtilis Isolated from Tempe

Menurut Pipimm 2007, perkiraan kasar pasar dunia bagi enzim industrial pada tahun 2007 sekitar 95.000 ton. Diperkirakan pertumbuhan pasar meningkat setiap tahun sekitar 10-15. Di seluruh dunia pada tahun itu diperkirakan ada 25 industri penghasil enzim. Di dunia barat, hampir separuh dari seluruh produk enzim berada di Denmark, disusul Belanda sekitar 20, Amerika Serikat 12. Sisanya diproduksi di Jepang, Jerman, Prancis, Swiss, Irlandia, dan Inggris. Produksi enzim di Rusia, Cina, maupun India juga semakin meningkat signifikan tetapi belum seberapa dibanding dengan di negara-negara yang disebut sebelumnya. Sekitar 80 dari enzim industrial adalah enzim hidrolitik, yang digunakan untuk depolimerisasi pemecahan molekul-molekul kompleks menjadi lebih sederhana bahan-bahan alami. Hampir 60 dari kelompok enzim hidrolitik ini adalah proteolitik yang digunakan selain untuk industri pangan misalnya dairy industries, juga untuk industri kulit dan deterjen. Kemudian disusul karbohidrase sekitar 30 yang dipakai untuk keperluan industri pati-patian, baking, distilasi, pembuatan bir, dan juga industri tekstil. Lipase dan highly specialized enzymes, seperti untuk keperluan farmasi, analitik, dan pengembangan, menempati posisi berikutnya. BAB III BAHAN DAN METODE

3.1. Bahan

Sampel tempe yang digunakan berasal dari daerah Jawa timur Surabaya, Lamongan, Kediri, Malang, Jawa Tengah Wonogiri, dan Jawa Barat Bogor. 3.2. Metode 3.2.1. Screening Bakteri Penghasil Mananase Sumardi et al. 2005, dengan modifikasi Sebanyak 25 gram masing-masing sampel tempe dilumatkan secara aseptis, dimasukkan ke dalam 225 ml NaCl 0,85 steril. Dari suspensi tersebut diambil 500 µl dan dilakukan pengenceran berseri hingga 10 -9 . Larutan dari tingkat pengenceran 10 -7 , 10 -8 , dan 10 -9 diambil sebanyak 100 µl dan disebar pada media yang mengandung 0,3 Locust Bean Gum LBG. Selain LBG, media yang digunakan memiliki komposisi wv 0,2 ekstrak khamir, 0,2 tryptone, 0,14 KH 2 PO 4 , 0,02 MgSO 4 . 7H 2 O, 0,1 NH 4 2 SO 4 , dan 2 agar. Cawan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam dan koloni-koloni bakteri yang tumbuh dipilih yang memiliki zona bening di sekitar koloninya dan kenampakan koloninya berbeda kemudian dimurnikan pada media yang baru. Replika ini ditumbuhkan kembali pada suhu 37 o C selama 24 jam. Zona bening yang dihasilkan kemudian diamati dan diukur indeks mananolitiknya Farias et al. 2010. Untuk memperjelas zona bening yang dihasilkan, dapat digunakan larutan pewarna congo red 0,1. Setelah pewarnaan, dilakukan pencucian menggunakan NaCl 0,1 M untuk menghilangkan sisa zat warna pada media.

3.2.2. Persiapan Soybean Meal SBM, Palm Kernel Meal PKM, dan Copra Meal CM

SBM yang digunakan diperoleh dari Surabaya, PKM dan CM berasal dari PT. Wilmar Benih Indonesia, Cikarang. Ketiganya akan digunakan sebagai substrat untuk menguji aktivitas enzim ekstrak kasar yang dihasilkan oleh isolat bakteri. Sebelum digunakan sebagai substrat, SBM, PKM, maupun CM digiling terlebih dahulu menggunakan blender kering dan diseragamkan ukurannya menggunakan ayakan 425 mikron setara dengan ukuran 40 mesh. 3.2.3. Pengaruh Suhu Terhadap Aktivitas Mananase Ekstraseluler Sumardi et al. 2006, dengan modifikasi Pengaruh suhu terhadap aktivitas mananase dilakukan pertama-tama dengan menumbuhkan isolat bakteri sebagai inokulum dalam media LBG 0,3 cair sebanyak 5 ml, digoyang 150 rpm selama 18 jam, pada suhu 37 o C. Kemudian inokulum tersebut dipindahkan ke media produksi enzim berupa LBG 0,3 cair sebanyak 50 ml, dan ditumbuhkan dengan kondisi digoyang 150 rpm, selama 48 jam, pada suhu 37 o C. Seluruh larutan media kemudian disentrifugasi 4.000 rpm selama 45 menit pada suhu 4 o C. Supernatan yang diperoleh digunakan sebagai enzim ekstrak kasar. Sebanyak 1 ml enzim ekstrak kasar dimasukkan ke dalam tabung mikro yang berisi 0,1 gram substrat PKM atau SBM dan direaksikan selama 1 jam. Perlakuan suhu yang digunakan adalah 37, 42, 50, 60, dan 65 o C. Blanko yang digunakan adalah media produksi enzim yang belum ditumbuhi isolat bakteri. Setelah selesai reaksi, campuran enzim-substrat disentrifugasi dengan kecepatan 17.000 g selama 2 menit. Supernatan yang diperoleh diambil sebanyak 200 µl dan ditambahkan dengan 1 ml pereaksi dinitrosalisilat DNS, kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 10 menit. Larutan hasil reaksi yang diperoleh kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 575 nm. Aktivitas unit didefinisikan sebagai jumlah enzim yang diperlukan untuk menghasilkan gula reduksi setara dengan 1 µmol manosa per menit pada kondisi percobaan yang telah dijelaskan sebelumnya. Suhu optimum aktivitas enzim yang