Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

27 apa yang diharapkan dari para siswa dan tahu dengan jelas bagaimana mereka dapat menunjukkan kualitas tersebut”. Pendapat yang lain menyatakan penilaian autentik yaitu suatu penilaian yang melibatkan siswa di dalam tugas-tugas autentik yang bermanfaat, penting, dan bermakna Hart dalam Harun Rasyid dan Mansur, 2009: 237. Ada pula pendapat yang secara rinci menjelaskan bahwa penilaian autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran American Library Association dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014: 33. Berdasarkan pendapat di atas, maka pengertian dari penilaian autentik dapat dideskripsikan sebagai penilaian yang menitikberatkan pada kualitas siswa yang sebenarnya dan diukur dengan berbagai instrumen penilaian yang bermanfaat, penting, dan bermakna. Mengenai jenis dari penilaian autentik Elaine B. Johnson 2007: 290 menyatakan ada empat jenis penilaian autentik, yaitu: portofolio, pengukuran kinerja, proyek, dan jawaban tertulis secara lengkap. Sementara itu, Hibbard dalam Harun Rasyid dan Mansur, 2009: 238 menyatakan ada lima jenis penilaian autentik, yaitu: 1 penilaian kerja, 2 observasi dan pertanyaan, 3 presentasi dan diskusi, 4 proyek dan investigasi, serta 5 portofolio dan jurnal. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan penjabaran yang lebih rinci lagi mengenai jenis penilaian autentik. Kementerian 28 Pendidikan dan Kebudayaan membagi jenis penilaian autentik secara rinci sesuai aspek yang dinilai. Untuk penilaian pada aspek sikap terdapat empat jenis penilaian yaitu observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru Kemendikbud, 2014: 35-36. Untuk penilaian pada aspek pengetahuan terdapat tiga jenis penilaian yaitu tes tulis, tes lisan, dan penugasan Kemendikbud, 2014: 36. Pada aspek keterampilan jenis penilaian yang ada adalah penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian portofolio Kemendikbud, 2014: 36-38. Tentu dalam penelitian ini jenis penilaian autentik yang digunakan adalah jenis penilaian yang yang diungkapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu untuk aspek sikap terdapat observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru; untuk aspek pengetahuan terdapat tes tulis, tes lisan, dan penugasan; serta untuk aspek keterampilan terdapat penilaian kinerja, penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 dijelaskan pula bahwa pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Selain jenis penilaian yang telah disebutkan di atas, ada pula hal- hal yang harus diperhatikan dalam melakukan proses penilaian yang tercantum dalam Lampiran IV Permendikbud No. 81A Tahun 2013, yaitu sebagai berikut. 29 ... 1 penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4; 2 penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya; 3 sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan, dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik; 4 hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut yang berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan; serta 5 sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran Lampiran IV Permendikbud No. 81A Tahun 2013. Hal yang harus diperhatikan di atas juga menjadi hal yang digunakan dalam penelitian ini untuk meneliti proses penilaian dalam pembelajaran keterampilan daur ulang sampah.

F. Keterampilan Daur Ulang Sampah

1. Pengertian Sampah

Sampah adalah bahan sisa yang tidak diperlukan oleh manusia. Mengenai pengertian sampah pemerintah sudah merumuskan sesuai yang sudah tertulis dalam UU 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah BAB I, Pasal 1, yaitu sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau proses alam yang berbentuk padat. Pengertian mengenai sampah diperjelas oleh Cecep Dani Sucipto 2012: 1 bahwa sampah merupakan bahan padat buangan kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, dan