23
lanjut, dan 5 penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013.
2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Saintifik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris scientific yang berarti ilmiah. Pembelajaran Kurikulum 2013 digunakan
pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik Kemendikbud, 2013: 66. Dalam pendekan saintifik ini terdapat lima pengalaman belajar yang harus
dilakukan siswa dalam pembelajaran, yaitu: 1 mengamati, 2 menanya, 3 mengumpulkan informasi atau eksperimen atau mencoba, 4
mengasosiasikan atau mengolah informasi atau menalar, dan 5 mengkomunikasikan.
Dalam proses mengamati terdapat kegiatan membaca, mendengar, menyimak, dan melihat Kemendikbud, 2013: 9. Abdul Majid 2014: 212
menyatakan bahwa dengan metode observasi mengamati ini siswa menemukanfakta bahwa ada hubungan antara objek yangdianalisis dengan
materi yang digunakan guru. Kompetensi yang dikembangkan dari pengalaman belajar ini adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari
informasi Kemendikbud, 2014: 19. Ketika proses mengamati berlangsung guru membuka kesempatan
bagi para siswa untuk bertanya mengenai apa yang dilihat, disimak, dibaca, atau didengar Kemendikbud, 2013: 10. Tujuan dari pengalaman belajar
24
menanya ini agar siswa dilatih kemampuannya dalam bertanya secara kritis dan kreatif Kemendikbud, 2014: 68. Selain pertanyaan dari siswa, guru
pun juga harus mengajukan pertanyaan. Abdul Majid 2014: 217-219 merumuskan kriteria pertanyaan yang baik yang harus diajukan guru, yaitu
sebagai berikut: 1 singkat dan jelas, 2 menginspirasi jawaban, 3 memiliki fokus, 4 bersifat divergen, 5 bersifat validatif, 6 ada
kesempatan siswa dapat berpikir ulang, 7 merangsang peningkatan kemampuan kognitif, dan 8 merangsang proses interaksi.
Pengumpulan informasieksperimenmencobamenalar
dapat dilakukan dengan melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain
buku teks, mengamati objekkejadianaktivitas, dan wawancara dengan narasumber Kemendikbud, 2014: 70. Esensi dari menalar adalah proses
berpikir yang logis dan sistematis Abdul Majid, 2014: 223. Siswa perlu dibiasakan untuk menghubung-hubungkan antara informasi satu dengan
yang lain untuk mengambil kesimpulan Kemendikbud, 2013: 10. Informasi yang telah didapatkan oleh siswa dijadikan dasar bagi
proses belajar selanjutnya yaitu memeroses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi tersebut, bahkan mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan Kemendikbud, 2013: 10. Abdul Majid 2014: 30
menambahkan bahwa dalam tahap ini diusahakan siswa bekerja secara kolaboratif. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses ini adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
25
kemampuan menerapkan prosedur, dan kemampuan induktif serta deduktif dalam menyimpulkan Kemendikbud, 2014: 71.
Setelah kesimpulan didapatkan, selanjutnya siswa diminta untuk menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari
informasi, mengasosiasikan, dan menemukan pola Kemendikbud, 2013: 11. Kompetensi yang dikembangkan dalam tahapan ini adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang
baik dan
benar Kemendikbud, 2014: 72.
Abdul Majid 2014: 233 memberikan tambahan bahwa hasil yang didapat siswa dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio
kelompok dan atau individu, yang sebelumnya dikonsultasikan dahulu kepada guru.
E. Penilaian Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
1. Pengertian Penilaian Pembelajaran
Penilaian yang umum dikenal dalam bidang pendidikan adalah berupa angka atau huruf. Mengenai penilaian assessment Anas Sudijono
2005: 4 mengungkapkan bahwa menilai, akar kata dari penilaian, mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik dan uruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya.