Tabel 4.6 Analisis SPSS kuesioner minat belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen
Group Statistics
Kode N
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Skor Kontrol
33 32.79
3.361 .585
Eksperimen 36
34.42 4.365
.727
Independent Samples Test
Levenes Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower Upper
Skor Equal
variances assumed
2.222 .141
-1.725 67
.089 -1.629
.944 -3.513
.256 Equal
variances not assumed
-1.745 65.123 .086
-1.629 .934
-3.493 .236
Hasil output SPSS dapat dilihat bahwa t = -1.745, p = 0.086 dengan level signifikan
= 0.05. Mean kelas kontrol = 32,79 dan mean kelas eksperimen = 34,42. Oleh karena p = 0.086
= 0.05 maka tidak signifikan. Ini berarti tidak terdapat perbedaan hasil minat belajar siswa
terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery. Minat siswa
pada kelas kontrol dan eksperimen sama.
b. Analisis kategori minat belajar siswa
1 Kelas kontrol Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
fisika di kelas kontrol dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel 4.7 kategori minat belajar kelas kontrol.
Tabel 4.7 Kategori minat belajar kelas kontrol Skor
Kategori Minat Jumlah Siswa Prosentase
34 – 41
Sangat berminat 14
42,4 26
– 33 Berminat
19 57,6
18 – 25
Kurang berminat -
- 10
– 17 Sangat tidak berminat
- -
Total 33
100
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika khusus pada materi
massa jenis dengan prosentase sekitar 57,6 sementara ada 14 siswa yang mempunyai minat sangat tinggi dengan prosentase 42,4.
Tidak ada siswa yang tidak berminat belajar fisika.
2 Kelas eksperimen Data mengenai minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
fisika di kelas eksperimen dianalisis lalu dimasukkan ke dalam tabel 4.8 kategori minat belajar kelas eksperimen.
Tabel 4.8 Kategori minat belajar kelas eksperimen Skor
Kategori Minat Jumlah Siswa Porsentase
34 – 41
Sangat berminat 25
69,44 26
– 33 Berminat
10 27,78
18 – 25
Kurang berminat 1
2,78 10
– 17 Sangat tidak berminat
- -
Total 36
100
Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa siswa kelas eksperimen setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan
metode discovery diketahui minat siswa mempelajari fisika sangat tinggi dengan prosentase sekitar 69,44 sementara ada 10 orang
siswa atau sekitar 27,78 yang berminat untuk belajar fisika dan ada 1 siswa lain yang kurang berminat belajar fisika dengan prosentase
sebesar 2,78.
c. Kesimpulan hasil minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika
Berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS uji-t untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa kelas kontrol dan
eksperimen diperoleh hasil yang tidak signifikan atau dengan kata lain minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis
baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode discovery sama.
Siswa kelas kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika dengan prosentase 57,6 sementara siswa kelas eksperimen sebagian
besar siswa sangat berminat belajar fisika dengan prosentase sebesar 69,44. Ini berarti lebih banyak siswa berminat untuk belajar fisika
pada materi massa jenis ketika pembelajaran menggunakan metode discovery
.
Pembahasan
Pada penelitian ini diukur tingkat minat siswa terhadap materi fisika khususnya dalam subbab massa jenis. Berdasarkan hasil analisis
terlihat bahwa skor rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan perbedaan antara keduanya tidak signifikan yang
berarti minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika pada materi massa jenis baik dengan menggunakan metode ceramah maupun metode
discovery sama. Namun jika dilihat dari prosentasenya, siswa kelas
kontrol rata-rata berminat mempelajari fisika dengan prosentase 57,6 sementara siswa kelas eksperimen sebagian besar siswa sangat berminat
belajar fisika dengan prosentase sebesar 69,44. Ini berarti lebih banyak siswa berminat untuk belajar fisika pada materi massa jenis
ketika pembelajaran menggunakan metode discovery. Hal ini sekiranya dapat dijelaskan dari aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung yang menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen lebih berminat. Selama belajar di kelas, siswa sangat