Tabel 2.1 Massa jenis berbagai zat Wujud Zat
Bahan Dalam gcm
3
Dalam kgm
3
PADAT Alumanium
2,7 2700
Besi 7,9
7900 Emas
19,3 19300
Kuningan 8,4
8400 Perak
10,5 10500
Platina 21,45
21450 Seng
7,14 7140
Es 0,92
920
CAIR Air 4
C 1
1000 Alkohol
0,8 800
Raksa 13,6
13600 GAS
Udara 27 C
0,0012 1,2
Kanginan, 2002: 91
F. Kaitan Teori dengan Langkah Penelitian
1. Metode discovery Metode discovery merupakan metode yang digunakan sebagai
treatment dalam proses penelitian yang dilaksanakan di SMP N 2 Poco
Ranaka, Manggarai Timur, NTT. 2. Teori massa jenis
Massa jenis merupakan materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Materi massa jenis juga merupakan instrumen dalam penelitian
yang berupa pretest dan posttest. 3. Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar
Teori belajar aktif, minat dan hasil belajar digunakan sebagai instrumen dalam penelitian yang digunakan untuk mengetahui keaktifan
dan minat siswa yang berupa angket.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan design pretest-posstest control group
. Secara umum riset kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu
menggunakan analisis dengan statistik. Design pretest-posstest control group adalah riset yang terdiri dari dua grupkelompok. Satu kelompok diberi
treatment dan yang lain tidak. Lalu kedua kelompok diukur, dengan diberi
pretest dan posstest untuk kedua kelompok tersebut Suparno, 2010: 142.
Rancangan design pretest-posstest control group eksperimen yang digunakan seperti pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Desain penelitian
Treatment group P
1
X
1
P
2
Control group P
1
X
2
P
2
Keterangan: P
1
= tes awal pretest dilakukan sebelum diberi treatment X
1
= treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan metode discovery
X
2
= treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah aktif
P
2
= tes akhir posttest dilakukan setelah diberi treatment