Sekolah Menengah Pertama
53
ajaran Berbasis Masalah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 belajar aktif secara self-directed learning; 2 belajar secara integrated; 3
belajar secara keseluruhan; 4 belajar untuk memahami; 5 belajar un- tuk memecahkan masalah; 6 belajar berdasar masalah; 7 peran guru
sebagai fasilitator; dan 8 penilaian berdasarkan solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian masalah.
Belajar aktif secara self-directed learning memiliki arti bahwa siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif baik isik maupun intelektual-
nya. Siswa aktif mencari, menemukan, dan mengkonstruksi pengeta- huan, serta menggunakan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan
masalah. Kondisi inilah yang menjadikan kegiatan belajar harus dilak- sanakan secara terintegrasi integrated dan menyeluruh.
3. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Tujuan penggunaan metode Pembelajaran Berbasis Masalah adalah 1 menjadikan siswa aktif dalam belajar; 2 meningkatkan kemampu-
an dalam mengkonstruksi pengetahuan; 3 menghindari miskonsepsi; 4 meningkatkan kemampuanketerampilan pemecahan masalah; 4
membiasakan untuk menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampil- an yang dimiliki untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan
sehari-hari; 5 mengembangkan empati; dan 6 meningkatkan ke- terampilan intelektual, sosial dan personal siswa, misalnya membaca,
mendengar pendapat orang lain, bertanya, menjelaskan, memilih, me- rumuskan, mengkaji, merancang, memecahkan masalah, menyepakati,
membagi tugas, berargumentasi, bekerjasama, dan sebagainya.
Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki kelebihan dalam hal: 1 menjadikan pembelajaran berpusat pada siswa; 2 mendorong siswa
untuk mengembangkan diri secara holistikmenyeluruh yaitu melatih kemandirian, kemampuan bekerja dalam kelompok, dan menanggapi
tantangan dalam menyelesaikan suatu permasalahan; 3 meningkat- kan kemampuan komunikasi; 4 mengembangkan kemampuan berin-
teraksi sosial; 5 mendorong siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam; 6 mengembangkan keterampilan siswa dalam pe-
mecahan masalah; dan 7 meningkatkan semangat dan motivasi siswa untuk belajar.
Panduan Pembelajaran
54
4. Karakteristik Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kom- petensi yang Sesuai dengan Pembelajaran Berbasis Masalah
Mengacu pada pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah di atas, kita ketahui bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah menjadikan masa-
lah sebagai titik sentral kajian dalam proses pembelajaran, dikaji untuk ditemukan pemecahannya. Masalah yang dijadikan kajian dalam Pem-
belajaran Berbasis Masalah adalah masalah-masalah nyata, kontekstual, relevan dengan yang ada di lingkungan kehidupan sehari-hari siswa,
sifatnya terbuka, open-ended, ill-deined and ill-structured problems. Dalam memecahkan masalah menemukan solusi terbaik terhadap ma-
salah, siswa akan belajar serangkaian pengetahuan terutama faktual, konseptual, procedural, keterampilan, dan sikapnilai-nilai yang diper-
lukan untuk memecahkan masalah.
Pada dasarnya, Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diterapkan un- tuk pembelajaran semua KD baik sikap, pengetahuan, maupun keteram-
pilan. Namun demikian, untuk KD pengetahuan, Pembelajaran Berbasis Masalah lebih cocok untuk pembelajaran KD yang melibatkan proses
kognitif menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
5. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Langkah-langkah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah adalah se- bagai berikut:
Tabel 8. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah