dapat menggunakan satu huruf latin atau menggunakan dua huruf kapital pada dua titik berbeda yang terletak pada garis itu.
Selanjutnya bidang juga merupakan pengertian pangkal. Bidang adalah ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam benak pikiran
orang yang memikirkannya. Bidang diartikan sebagai permukaan yang rata, meluas ke segala arah dengan tidak terbatas, dan tidak memiliki
tebal.
2. Kedudukan Dua Garis
Kedudukan dua garis dapat dikelompokkan menjadi: a.
Dua Garis Sejajar
Jika dua garis k dan l terletak dalam satu bidang dan tidak berpotongan, maka dapat dikatakan kedua garis tersebut
merupakan garis sejajar. Dua garis yang sejajar dinotasikan dengan “”.
Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada bidang datar dan tidak berpotongan.
Sifat-sifat garis sejajar:
1
m a
b k
l
Gambar 2. 1 Dua Garis Sejajar
Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, maka garis itu akan memotong garis yang kedua.
2
Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, maka kedua garis itu sejajar.
b. Dua Garis Berpotongan
Pada gambar di atas garis a dan garis b berpotongan di titik P dimana keduanya terletak pada bidang yang sama. Dua garis
dikatakan berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan mempunyai tepat satu titik persekutuan.
c. Dua Garis Berhimpit
Gambar 2.3 di atas menjukkan garis k dan garis l yang saling menutupi, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis saja. Dalam
hal ini dikatakan kedudukan masing-masing garis k dan l terletak pada satu garis lurus. Kedudukan yang demikian dinamakan
pasangan garis lurus yang berhimpit.
b a
c
k=l a
b P
Gambar 2. 2 Dua Garis Berpotongan
Gambar 2. 3 Dua Garis Berhimpit
Dua buah garis dikatakan berimpit jika keduanya saling berpotongan dibanyak titik.
d. Dua Garis Bersilangan
Gambar di atas menunjukkan sebuah balok ABCD.EFGH. Pada gambar tersebut terdapat dua buah ruas garis berbeda yaitu
ruas garis ̅̅̅̅ dan ruas garis ��
̅̅̅̅. Dua buah garis dikatakan saling bersilangan jika dan hanya jika keduanya tidak terletak pada satu
bidang yang sama.
3. Sudut
a Pengertian Sudut
Sudut adalah gabungan dua buah sinar garis yang memiliki titik pangkal yang sama.
Berdasarkan gambar 2.5 di atas, maka bagian-bagian sudut terdiri dari dua buah kaki sudut, titik sudut, dan besar sudut. Kaki
F
B A
C D
E H
G
Gambar 2. 4 Dua Garis Bersilangan
Titik sudut Kaki sudut
Gambar 2. 5 Sudut
sudut adalah sinar garis yang membentuk suatu sudut. Titik sudut adalah titik pangkal sinar dari kaki sudut. Sudut dinotasikan
dengan “∠”. b
Besar Sudut Satuan pengukuran yang sering digunakan untuk mengukur
besar sudut adalah Derajat °, Menit ´, dan Detik ´´.
Hubungan antara Derajat °, Menit ´, dan Detik ´´ dapat dituliskan sebagai berikut.
� �� � � ℎ = ° � � ° =
� � �� ° =
′ ′
=
′′
° =
′
= ×
′′
= ′′
c Mengukur Besar Sudut dengan Busur Derajat
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur suatu sudut adalah busur derajat seperti tampak pada Gambar 2.6
Untuk mengukur besar sudut perhatikan langkah-langkah berikut. Garis Vertikal
Pusat Busur Garis Horisontal
Gambar 2. 6 Busur Derajat
1 Tempatkan pusat busur derajat pada titik sudut yang akan
diukur. 2
Tempatkan garis horizontal busur derajat yang tertulis angka 0 pada salah satu kaki sudutnya.
3 Bacalah angka pada busur derajat yang berhimpit dengan kaki
sudut yang lain. Angka inilah yang merupakan besar sudut itu. d
Jenis-Jenis Sudut 1.
Sudut Lancip Sudut lancip adalah sudut yang besarnya kurang dari 90°.
2. Sudut Siku-Siku
Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90°.
3. Sudut Tumpul
Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya lebih dari 90° dan kurang dari 180°.
D
B A
C
Sudut Lancip
Gambar 2. 7 Sudut Lancip
Gambar 2. 8 Sudut Siku-siku
4. Sudut Refleks
Sudut refleks adalah sudut yang ukurannya lebih dari 180° dan kurang dari 360°.
5. Sudut Lurus
Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180°.
O A
B
Gambar 2. 10 Sudut Refleks
Gambar 2. 11 Sudut Lurus
Gambar 2. 9 Sudut Tumpul
D. Kerangka Berpikir