Efektivitas pembelajaran matematika menggunakan geogebra di kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar tahun pelajaran 2014/2015.

(1)

ABSTRAK

F. Meta Kesuma Wijayanti, 2015. Efektivitas Pembelajaran

Matematika Menggunakan GeoGebra di Kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada Pokok Bahasan Sudut dan Garis-Garis Sejajar Subbab Garis-Garis Sejajar Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Matematika,

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama dengan menggunakan program GeoGebra dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa.

Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA Sekolah Menengah Pertama Charitas 01 Belitang. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar matematika siswa dan keaktifan siswa. Data tersebut diperoleh dengan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dan mengisi lembar pengamatan keaktifan siswa untuk mengetahui keaktifan siswa. Data hasil belajar dan keaktifan siswa dianalisis dengan melihat rata-rata hasil belajar dan rata-rata keaktifan siswa. Dari rata-rata dilihat kriteria hasil belajar siswa dan kriteria aktivitas seluruh siswa.

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra kurang efektif terhadap hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 46,72 yang termasuk dalam kriteria “kurang”. (2) Pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra efektif terhadap keaktifan siswa. Presentase jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria “sangat tinggi,

tinggi, dan cukup” mencapai 100% ( 65%). Sehingga tingkat aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran termasuk dalam kriteria “cukup”.

Kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Keaktifan Belajar Siswa, Pembelajaran Menggunakan GeoGebra, Garis-Garis Sejajar.


(2)

ABSTRACT

F. Meta Kesuma Wijayanti, 2015. Effectiveness of Mathematics

Learning Using GeoGebra in the Class VIIA of Junior High School Charitas 01 Belitang in Subject the Angles and Parallel Lines of Parallel Lines Section Academic Year 2014/2015. Mathematics Education Program, Department of

Mathematics and Natural Sciences, the Faculty of Education, University of Sanata Dharma, Yogyakarta.

The purpose of this study was to determine the effectiveness of mathematics teaching in junior high school using GeoGebra program seen from the results of learning and student activity.

This study was conducted during the months of March to the month of May 2015 by the research subjects were students of class VIIA Junior High School Charitas 01 Belitang. The data required in this research is the data of mathematics learning outcomes and data of student activity. Data obtained with a final test to determine students mathematics learning outcomes and fills observation sheet student activity to determine the students activity. Data learning outcomes and student activity was analyzed by looking at the average of the results of learning and average active students. Of the average seen student learning outcomes criteria and activities criteria of all students.

Results from this study are as follows: (1) Learning mathematics using GeoGebra ineffective on student learning outcomes. The average score was 46.72 student learning outcomes that are included in the criteria of "less". (2) Learning mathematics using GeoGebra effective against active students. The percentage of the number of students included in the criteria of "very high, high, and good enough " up to 100% (65%). So that the level of activity of students in the following study was included in the criteria for "good enough".

Keywords: Student Results, activeness Learning Students, Learning Using GeoGebra, Parallel Lines.


(3)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN

GEOGEBRA DI KELAS VIIA SMP CHARITAS 01 BELITANG PADA

POKOK BAHASAN SUDUT DAN GARIS-GARIS SEJAJAR SUBBAB GARIS-GARIS SEJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

F. Meta Kesuma Wijayanti 111414111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN

GEOGEBRA DI KELAS VIIA SMP CHARITAS 01 BELITANG PADA POKOK

BAHASAN SUDUT DAN GARIS-GARIS SEJAJAR SUBBAB GARIS-GARIS SEJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

F. Meta Kesuma Wijayanti 111414111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Bapak Sumidi dan Ibu Suwarni

Kakakku Hendra Kesuma dan Ellia Ardiani

Adikku Arum Puspitasari dan Asa Ajeng Kesuma

Yang selalu memberi cinta, doa, dan dukungannya.


(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Agustus 2015 Penulis,


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : F. Meta Kesuma Wijayanti

Nomor Induk Mahasiswa : 111414111

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN

GEOGEBRA DI KELAS VIIA SMP CHARITAS 01 BELITANG PADA POKOK

BAHASAN SUDUT DAN GARIS-GARIS SEJAJAR SUBBAB GARIS-GARIS SEJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal: 14 Agustus 2015 Yang Menyatakan


(10)

vii ABSTRAK

F. Meta Kesuma Wijayanti, 2015. Efektivitas Pembelajaran Matematika

Menggunakan GeoGebra di Kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada Pokok Bahasan Sudut dan Garis-Garis Sejajar Subbab Garis-Garis Sejajar Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama dengan menggunakan program GeoGebra dilihat dari hasil belajar dan keaktifan siswa.

Penelitian ini dilakukan selama bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2015 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA Sekolah Menengah Pertama Charitas 01 Belitang. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar matematika siswa dan keaktifan siswa. Data tersebut diperoleh dengan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dan mengisi lembar pengamatan keaktifan siswa untuk mengetahui keaktifan siswa. Data hasil belajar dan keaktifan siswa dianalisis dengan melihat rata-rata hasil belajar dan rata-rata keaktifan siswa. Dari rata-rata dilihat kriteria hasil belajar siswa dan kriteria aktivitas seluruh siswa.

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra kurang efektif terhadap hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 46,72 yang termasuk dalam kriteria “kurang”. (2) Pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra efektif terhadap keaktifan siswa. Presentase jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria “sangat tinggi, tinggi, dan cukup” mencapai 100% ( 65%). Sehingga tingkat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran termasuk dalam kriteria “cukup”.

Kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Keaktifan Belajar Siswa, Pembelajaran Menggunakan GeoGebra, Garis-Garis Sejajar.


(11)

viii ABSTRACT

F. Meta Kesuma Wijayanti, 2015. Effectiveness of Mathematics Learning

Using GeoGebra in the Class VIIA of Junior High School Charitas 01 Belitang in Subject the Angles and Parallel Lines of Parallel Lines Section Academic Year 2014/2015. Mathematics Education Program, Department of Mathematics and

Natural Sciences, the Faculty of Education, University of Sanata Dharma, Yogyakarta.

The purpose of this study was to determine the effectiveness of mathematics teaching in junior high school using GeoGebra program seen from the results of learning and student activity.

This study was conducted during the months of March to the month of May 2015 by the research subjects were students of class VIIA Junior High School Charitas 01 Belitang. The data required in this research is the data of mathematics learning outcomes and data of student activity. Data obtained with a final test to determine students mathematics learning outcomes and fills observation sheet student activity to determine the students activity. Data learning outcomes and student activity was analyzed by looking at the average of the results of learning and average active students. Of the average seen student learning outcomes criteria and activities criteria of all students.

Results from this study are as follows: (1) Learning mathematics using GeoGebra ineffective on student learning outcomes. The average score was 46.72 student learning outcomes that are included in the criteria of "less". (2) Learning mathematics using GeoGebra effective against active students. The percentage of the number of students included in the criteria of "very high, high, and good enough " up to 100% (65%). So that the level of activity of students in the following study was included in the criteria for "good enough".

Keywords: Student Results, activeness Learning Students, Learning Using GeoGebra, Parallel Lines.


(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi dari awal sampai akhir penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajarn Matematika Menggunakan GeoGebra di Kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada Pokok Bahasan Sudut dan Garis-Garis

Sejajar Subbab Garis-Garis Sejajar Tahun Pelajaran 2014/2015”. Saya ucapkan terimakasih kepada pihak lain yang telah mendukung dan membantu saya dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terimakasih ini saya ucapkan kepada:

1. Drs. Th. Sugiarto Pudjohartono, M.T., selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membimbing dan membantu dalam penyelesaian skripsi.

2. Rohandi, Ph.D, selaku dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. 3. Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku ketua program studi pendidikan matematika. 4. Segenap staf sekretariat dan dosen-dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika.

5. Kepala Sekolah SMP Charitas 01 Belitang yang sudah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

6. Kepada Ibu Frida Selaku Guru Pelajaran Matematika SMP Charitas 01 Belitang yang memberikan dukungan dan arahan dalam pelaksanaan penelitian.

7. Semua guru SMP Charitas 01 Belitang, yang telah mendukung.

8. Semua siswa SMP Charitas 01 Belitang, khususnya siswa-siswa kelas VII yang telah bekerjasama dengan baik.


(13)

x

9. Ayahanda Sumidi dan Ibunda Suwarni yang selalu sabar membimbing, memberi motivasi, dan menunggu selesainya skripsi ini.

10. Kakakku Hendra Kesuma dan Ellia Ardiani serta Adikku Arum Puspita Sari dan Asa Ajeng Kesuma yang selalu mendukung dan memberi semangat untuk segera menyelesaikan skripsi.

11. Keluargaku di Yogya Yushendra, Monika, Merry, Nita, Laras, Maxi, Ari, dan Helmi yang selalu mendukung untuk menyelesaikan skripsi.

12. Teman-teman seperjuangan Karonia Asih dan A. Renggani yang telah banyak membantu dan saling memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu atas doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhirnya semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Penulis


(14)

xi DAFTAR ISI

Judul Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Batasan Istilah ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pembelajaran Matematika Menggunakan GeoGebra ... 9

1. Pembelajaran Matematika ... 9

2. Media Pembelajaran ... 10

3. Program GeoGebra ... 13


(15)

xii

1. Hasil Belajar ... 17

2. Keaktifan Siswa ... 20

C. Garis-Garis Sejajar ... 23

1. Sifat-Sifat Garis Sejajar ... 23

2. Sudut-Sudut yang Terjadi jika Dua Garis Sejajar Dipotong oleh Garis Lain ... 25

3. Hubungan Sudut-Sudut pada Dua Garis Sejajar ... 27

D. Penelitian yang Relevan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

C. Subjek Penelitian ... 33

D. Objek Penelitian ... 33

E. Bentuk Data ... 33

F. Instrumen Pembelajaran ... 34

G. Persiapan Penelitian ... 35

H. Keabsahan Data ... 37

1. Validitas ... 37

2. Reabilitas ... 38

3. Tingkat Kesukaran ... 39

4. Daya Pembeda ... 40

I. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 41

1. Metode Pengumpulan Data ... 41

a. Metode Tes ... 41

b. Metode Pengamatan ... 41

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 42

a. Instrumen Soal Tes ... 42

b. Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa ... 47

J. Metode/Teknik Analisis Data ... 47

1. Hasil Belajar Siswa ... 47


(16)

xiii

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 51

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN, DAN KELEMAHAN PENELITIAN .. 54

A. Pelaksanaan Penelitian ... 54

B. Tabulasi Data ... 56

1. Data Hasil Belajar ... 56

2. Data Keaktifan Belajar Siswa ... 58

3. Data Kegiatan Pembelajaran ... 63

C. Analisis Data ... 63

1. Analisis Hasil Belajar ... 64

2. Analisis Keaktifan Belajar Siswa ... 66

D. Pembahasan ... 78

1. Pelaksanaan Pembelajaran ... 78

2. Hasil Belajar Matematika Siswa ... 79

3. Keaktifan Belajar Siswa ... 81

4. Secara Keseluruhan ... 82

E. Kelemahan Penelitian ... 84

BAB V PENUTUP ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Judul Halaman

Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ... 40

Tabel 3.2 Kriteria Daya Pembeda Soal ... 41

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Akhir ... 42

Tabel 3.4 Data Uji Coba Instrumen Tes Akhir ... 43

Tabel 3.5 Validitas dan Reabilitas Instrumen Tes Akhir ... 44

Tabel 3.6 Data Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Instrumen Tes Akhir . 45 Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Instrumen Tes Akhir ... 46

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa ... 47

Tabel 3.9 Kriteria Hasil Belajar Siswa ... 48

Tabel 3.10 Distribusi Aktivitas Siswa pada Pertemuan ... 49

Tabel 3.11 Kriteria Aktivitas Siswa ... 50

Tabel 3.12 Kriteria Aktivitas Seluruh Siswa... 51

Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian ... 54

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa ... 56

Tabel 4.3.a Data Pengamatan Keaktifan Belajar Matematika Siswa (Siswa S1-S14) ... 58

Tabel 4.3.b Data Pengamatan Keaktifan Belajar Matematika Siswa (Siswa S15-S28) ... 60

Tabel 4.4.a Data Kegiatan Pembelajaran Matematika (Pertemuan 1) ... 62

Tabel 4.4.b Data Kegiatan Pembelajaran Matematika (Pertemuan 2) ... 63

Tabel 4.5 Skor dan Kriteria Hasil Belajar Matematika Siswa ... 64

Tabel 4.6.a Data Keaktifan Belajar Matematika Setiap Siswa (Siswa S1-S4) 66 Tabel 4.6.b Data Keaktifan Belajar Matematika Setiap Siswa (Siswa S5-S8) 68 Tabel 4.6.c Data Keaktifan Belajar Matematika Setiap Siswa (Siswa S9-S13) 69 Tabel 4.6.d Data Keaktifan Belajar Matematika Setiap Siswa (Siswa S15-S18) . 71 Tabel 4.6.e Data Keaktifan Belajar Matematika Setiap Siswa (Siswa S19-S23) 71 Tabel 4.6.f Data Keaktifan Belajar Matematika Setiap Siswa (Siswa S24-S27) 74


(18)

xv

Tabel 4.7 Distribusi Keaktifan Setiap Siswa ... 76

Tabel 4.8 Kriteria Aktivitas Setiap Siswa ... 77

Tabel 4.9 Hasil Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa ... 79

Tabel 4.10 Presentase Aktivitas Siswa Secara Keseluruhan ... 81


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Judul Halaman

Gambar 2.1 Garis Lurus ... 15

Gambar 2.2 Dua Garis Sejajar ... 15

Gambar 2.3 Tiga Garis Sejajar ... 16

Gambar 2.4 Garis Transfersal ... 17

Gambar 2.5 Garis Lurus ... 24

Gambar 2.6 Dua Garis Sejajar ... 24

Gambar 2.7 Tiga Garis Sejajar ... 24

Gambar 2.8 Garis Transfersal ... 25

Gambar 2.9 Sudut-Sudut Sehadap ... 25

Gambar 2.10 Sudut-Sudut dalam Berseberangan ... 26


(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Halaman

Lampiran A1. KARTU BIMBINGAN ... 89

Lampiran A2. SURAT IJIN PENELITIAN ... 90

Lampiran A3. SURAT KETERANGAN PENELITIAN DARI SEKOLAH .. 91

Lampiran B1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ... 92

Lampiran B2. LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA DI KELAS ... 118

Lampiran B3. LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN SISWA KESELURUHAN... 122

Lampiran B4. LEMBAR PENGAMATAN KEGIATAN PEMBELAJARA N 124 Lampiran B5. SOAL TES AKHIR ... 125

Lampiran B6. KUNCI JAWABAN SOAL TES AKHIR ... 129

Lampiran C1. JAWABAN SISWA PADA TES AKHIR ... 132

Lampiran C2. DATA KEAKTIFAN SISWA DI KELAS ... 147

Lampiran C3. DATA PENGAMATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 153

Lampiran D1. MODUL PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 ... 155

Lampiran D2. MODUL PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2 ... 163

Lampiran D3. JADWAL PELAJARAN ... 168


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Teknologi komputer saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini berpengaruh dan memberi manfaat dalam kehidupan termasuk di bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan matematika, perkembangan teknologi saat ini memungkinkan untuk melakukan inovasi baru dalam melaksanakan pembelajaran matematika. Matematika membangun daya pikir manusia untuk berpikir sistematis. Begitu penting peranan matematika, maka pelajaran matematika diberikan mulai dari taman kanak-kanak. Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik agar dapat berpikir kritis, kreatif, logis, sistematis, dan inovatif. Sehingga peserta didik dapat menjawab tantangan zaman yang ditunjukkan melalui prestasi dan pencapaian hasil belajar.

Proses pembelajaran matematika di SMP Charitas 01 Belitang saat ini masih menggunakan model konvensional yang berpusat pada guru. Hal ini diperoleh dari wawancara dengan guru matematika SMP Charitas 01 Belitang. Walaupun model pembelajaran Kurikulum 2013 dipusatkan kepada siswa, namun hal ini belum berjalan seperti yang diharapkan. Guru masih cenderung mendominasi proses pembelajaran, sehingga siswa tidak memiliki inisiatif untuk mencari ilmu sendiri. Hal ini menggambarkan keaktifan dan hasil belajar siswa masih terlihat rendah.


(22)

2

Peneliti melakukan penelitian di SMP Charitas 01 Belitang yang terletak di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Peneliti melakukan observasi agar mendapatkan data yang lengkap dan tepat agar penelitian dapat berjalan dengan lancar. Peneliti tidak hanya menggali informasi dari guru mata pelajaran matematika tetapi peneliti juga bertanya kepada Kepala Sekolah dan beberapa siswa. Informasi juga peneliti peroleh dari pengalaman yang peneliti alami saat peneliti sekolah di SMP Charitas 01 Belitang. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika SMP Charitas 01 Belitang, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang kurang memuaskan dan saat pelajaran siswa kurang begitu aktif. Pelajaran masih didominasi oleh guru, tidak banyak siswa yang berani untuk bertanya saat pelajaran terutama di kelas VII. Saat pelajaran berlangsung siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak menanggapi saat guru selesai menjelaskan pelajaran. Siswa cenderung hanya menerima materi dari guru dan tidak mencari referensi lain. Sehingga guru beranggapan bahwa siswa sudah mengerti pelajaran yang diberikan. Namun hasil belajar yang ada kurang memuaskan. Di sini peneliti menyimpulkan bahwa siswa kurang aktif saat pelajaran matematika mengakibatkan hasil belajar siswa masih rendah. Namun ada beberapa siswa yang aktif saat pembelajaran matematika berlangsung.

Solusi yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan media pembelajaran, artinya membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan,


(23)

3

keterampilan atau sikap. Menurut John Latuheru (1988) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Sedangkan menurut Gerlach dan Ely (dalam Rayandra, 2011), media pembelajaran memiliki cakupan yang luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran, sehingga bentuknya bisa berupa perangkat keras, seperti komputer, TV, projector, dan perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras itu. Adapun media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media komputer. Salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini adalah media komputer. Media komputer yang berupa program aplikasi komputer yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah GeoGebra. GeoGebra adalah software dinamis yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran matematika. GeoGebra dikembangkan oleh Markus Hohenwater pada tahun 2001 dan

dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari halaman web www.geogebra.org.


(24)

4

Menurut penelitian dari Fransiscus Dimas P. dan M. Andy Rudhito (2012) program GeoGebra berhasil membantu siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Gantiwarno Klaten mengatasi kesulitan-kesulitan pada materi Pythagoras. Sedangkan hasil penelitian dari Retno Siswanto (2014) adalah penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe Stad berbantuan Software GoeGebra mampu meningkatkan kemampuan penalaran dan koneksi matematis. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa menggunakan media pembelajaran khususnya program GeoGebra mampu memberikan peningkatan hasil belajar dan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Efektivitas Pembelajaran Matematika Menggunakan GeoGebra di Kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada Pokok Bahasan Sudut dan Garis-Garis Sejajar Subbab Garis-Garis Sejajar Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Indentifikasi Masalah

Dari uraian di atas permasalahan yang selama ini pada pembelajaran matematika adalah:

1. Proses pembelajaran yang masih konvensional. 2. Siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. 3. Hasil belajar yang kurang memuaskan.


(25)

5 C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan tersebut, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada siswa kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang. Adapun masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah garis-garis sejajar.

2. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada tahun pelajaran 2014/2015.

3. Penelitian ini hanya akan membahas penggunaan model pembelajaran menggunakan program GeoGebra di kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar.

4. Penelitian ini hanya akan membahas efektivitas pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan belajar siswa.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana efektivitas pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra yang ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VIIA SMP

Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar?

2. Bagaimana efektivitas pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra yang ditinjau dari keaktifan belajar siswa kelas VIIA SMP


(26)

6

Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra yang ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VIIA SMP

Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar.

2. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra yang ditinjau dari keaktifan belajar siswa kelas VIIA SMP

Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peserta didik, penelitian ini mampu mengaktifkan siswa saat belajar matematika sehingga hasil belajar dapat memuasakan.

2. Bagi guru pelajaran matematika, penelitian ini dapat membantu guru dalam menggunakan media pembelajaran yang tepat, sehingga guru dapat menciptakan pembelajaran yang tidak membosankan.

3. Bagi peneliti sebagai calon guru pelajaran matematika, penelitian ini sebagai inspirasi dalam pengembangan inovasi pembelajaran di masa yang akan datang saat menjadi guru.


(27)

7 G. Batasan Istilah

Penjelasan mengenai istilah-istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut ini:

1. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan seberapa jauh hasil belajar dan keaktifan siswa dicapai pada pembelajaran menggunakan GeoGebra. 2. GeoGebra adalah software dinamis yang dapat digunakan sebagai alat

bantu dalam pembelajaran matematika.

3. Pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra adalah kegiatan pembelajaran matematika dimana guru memanfaatkan program GeoGebra dan siswa diberikan petunjuk menggunakan GeoGebra

(modul) kemudian menjalankan perintah yang diberikan oleh guru di depan komputer dengan memanfaatkan program GeoGebra.

4. Hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan (mampu memahami, menerapkan, dan menganalisis materi pembelajaran) usaha siswa yang dicapai melalui proses atau kegiatan pembelajaran.

5. Keaktifan siswa adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses belajar yang terkait dengan aktivitas fisik maupun mental (misalnya: berdiskusi, bertanya, mengemukakan mendapat, menjawab pertanyaan, mendengarkan, serius dalam memecahkan masalah).

Melalui penjelasan istilah yang peneliti paparkan akan ditunjukkan efektivitas pembelajaran matematika yang ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa siswa menggunakan GeoGebra di kelas VIIA SMP


(28)

8

Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar tahun pelajaran 2014/2015.

H. Sistematika Penulisan

Laporan skripsi ini terdiri dari 5 bab yaitu: Bab pertama pendahuluan yang mengemukakan latar belakang penelitian, indentifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan penelitian. Bab kedua landasan teori yang terdiri dari rancangan model pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra, pengertian efektivitas pembelajaran, penjabaran garis-garis sejajar, dan kerangka berpikir dari penelitian ini. Bab ketiga metode penelitian yang menjelaskan jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, perumusan variabel penelitian, bentuk data, metode dan instrumen pengumpulan data, metode/teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian secara keseluruhan, dan jadwal waktu pelaksanaan penelitian. Kemudian bab keempat terdiri dari deskripsi lokasi penelitian, hasil uji coba instrumen, pelaksanaan pengumpulan data, penyajian data penelitian, analisis data dan penyajian hasil analisis, pembahasan hasil analisis data, dan kelemahan penelitian. Terakhir yaitu bab kelima penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan saran terhadap penelitian ini sendiri.


(29)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika Menggunakan GeoGebra 1. Pembelajaran Matematika

Matematika menurut Johnson dan Rising (dalam Erman Suherman, 2003: 19) sebagai pola berpikir, pola mengorganisasi, pembuktian yang logik, bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat representasinya dengan simbol dan padat. Erman Suherman (2003: 253) berpendapat bahwa matematika adalah disiplin ilmu tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Erman Suherman (2003: 8) mengartikan pembelajaran sebagai upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2013 : 11) Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Asep menambahkan bahwa kedua aspek tersebut akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa disaat pembelajaran berlansung. Dengan kata lain pembelajaran pada


(30)

10

hakikatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta didik dalam rangka perubahan sikap.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa serta antar siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien.

2. Media Pembelajaran

Menurut M. Andy Rudhito, F. Gatot Iman, dan Vigih Hery (2014 : 12) dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Informasi yang terdapat dalam media harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis, serta ditinjau dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi belajar yang efektif.

Beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran adalah kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan karakteristik siswa, dapat menjadi sumber belajar, efisien dan efektivitas pemanfaatan media, keamanan bagi siswa, kemampuan media dalam mengembangkan keaktifan dan kreativitas siswa,


(31)

11

kemampuan media dalam mengembangkan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dan kualitas media (Sa’dun Akbar, 2013 : 117-119).

a. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran

Media komputer dapat membantu menyampaikan materi pembelajaran yang mengarah pada tujuan pembelajaran.

b. Kesesuaian dengan karakteristik siswa

Siswa SMP sudah mampu menggunakan media komputer dengan baik. Sehingga media komputer dapat digunakan sebagai alat bantu dalam memahami materi pembelajaran.

c. Dapat menjadi sumber belajar

Selain buku dan guru, media khususnya media komputer dapat menjadi sumber belajar siswa untuk memahami materi pembelajaran.

d. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan media

Efisiensi terkait dengan waktu, tenaga, dan biaya sedangkan efektivitas terkait dengan kemampuan media sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media yang baik mampu mencapai tujuan pembelajaran. Media yang mampu mencapai tujuan pembelajaran berarti media tersebut efektif.

e. Keamanan bagi siswa

Guru harus dapat memilih media pembelajaran yang aman untuk perkembangan siswa. Untuk siswa SMP dapat digunakan media


(32)

12

komputer sebagai alat untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran.

f. Kemampuan media dalam mengembangkan keaktifan dan kreativitas siswa

Penggunaan media pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan interaksi dan kolaborasi dengan media. Sehingga pemilihan media dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran. g. Kemampuan media dalam mengembangkan suasana pembelajaran

yang menyenangkan

Pemilihan media harus dapat membuat siswa lebih tertarik dengan pembelajaran sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.

h. Kualitas media

Guru harus dapat memilih media dengan bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan siswa. Sehingga guru harus memilih media dengan kualitas yang baik.

Menurut Sa’dun Akbar (2013 : 119) manfaat media yaitu : (1) memperjelas penyajian pesan dan informasi; (2) meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga menimbulkan motivasi belajar dan interaksi secara langsung; (3) mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu ; dan (4) memberikan kesamaan pengalaman belajar


(33)

13

pada siswa. Secara umum menurut Sa’dun Akbar (2013 : 119) fungsi media adalah alat bantu penyampai pesan pembelajaran.

3. Program GeoGebra

Menurut M. Andy Rudhito, F. Gatot Iman, dan Vigih Hery (2014 : 13) GeoGebra merupakan salah satu software pembelajaran matematika yang cukup handal. GeoGebra dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran geometri, aljabar, kalkulus serta statistik. Software yang pertama kali dikembangkan oleh Markus Hohenwarter ini dapat membuat media pembelajaran berupa lembar kerja yang dinamis.

Beberapa pemanfaatan program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut (M. Andy Rudhito, F. Gatot Iman, dan Vigih Hery 2014 : 14):

a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.

b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

c. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.

d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.


(34)

14

M. Andy Rudhito, F. Gatot Iman, dan Vigih Hery (2014 : 15) menyimpulkan pembelajaran matematika berbantuan GeoGebra adalah upaya guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang menarik dengan memanfaatkan Program GeoGebra sehingga siswa dapat terlibat aktif untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa GeoGebra adalah software dinamis yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran matematika. Sedangkan Pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra adalah kegiatan pembelajaran matematika dimana guru memanfaatkan program GeoGebra dan siswa diberikan petunjuk menggunakan GeoGebra (modul) kemudian menjalankan perintah yang diberikan oleh guru di depan komputer dengan memanfaatkan program GeoGebra.

Pembelajaran Garis-Garis Sejajar Menggunakan GeoGebra a. Membuat Garis Lurus

Pilih Line terletak di kiri atas pada GeoGebra kemudian pilih Segment.


(35)

15

Gambar 2.1 Garis Lurus b. Membuat Dua Garis Sejajar

Pilih Edit kemudian klik Copy, setelah itu pilih Edit kemudian klik Paste. Maka akan terbentuk seperti berikut: Garis sejajar garis

.

Gambar 2.2 Dua Garis Sejajar


(36)

16 c. Membuat Tiga Garis Sejajar

Pilih Edit kemudian klik Copy, setelah itu pilih Edit kemudian klik Paste. Maka akan terbentuk seperti berikut: Garis sejajar garis

dan garis sejajar garis dan garis sejajar garis .

Gambar 2.3 Tiga Garis Sejajar

d. Sudut-Sudut yang Terjadi jika Dua Garis Sejajar Dipotong Garis Lain

Buat dua garis sejajar yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian lakukan hal yang sama, yaitu pilih Line kemudian klik Segment setelah itu letakkan kursor untuk memotong dua garis sejajar yang sudah dibuat sebelumnya. Garis sejajar garis dan dipotong garis b.


(37)

17

Gambar 2.4 Garis Transfersal B. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) dicapai. Semakin besar presentase target dicapai semakin tinggi efektivitasnya (Hidayat, 1986).

Efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, respon siswa terhadap pembelajaran dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung (Gie dan The Liang, 1985). Efektivitas pada penelitian ini adalah ukuran keberhasilan seberapa jauh hasil belajar dan keaktifan siswa dicapai pada pembelajaran menggunakan GeoGebra.

1. Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (1989 : 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Nana Sudjana (1989 : 22) kembali


(38)

18

menjelaskan bahwa dalam sistem pendidikan nasional rumusan, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun instruktur sekolah, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, antara lain sebagai berikut :

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analitis, sintetis dan evaluasi.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

Ketiga ranah tersebut merupakan objek penilaian terhadap hasil belajar. Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif merupakan ranah yang paling banyak digunakan oleh guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Adapun objek penilaian terhadap hasil belajar dalam penelitian ini adalah ranah kognitif. Penilaian pada ranah kognitif tersebut dilihat dari penilaian terhadap kemampuan siswa dalam


(39)

19

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata yang menggambarkan bukti keberhasilan seseorang dalam menerima suatu pembelajaran. Hasil dapat diketahui dari evaluasi yang dilakukan guru.

Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku (Bloom, dkk dalam Aunurrahman, 2012: 49) yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

a. Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan. Pengetahuan tersebut dapat berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau metode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna hal-hal yang dipelajari.

c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk menanggapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini misalnya tampak dalam kemampuan menggunakan prinsip.

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya tampak di dalam kemampuan menyusun suatu program kerja.


(40)

20

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh kemampuan menilai hasil karangan.

Dari keenam jenis perilaku tersebut merupakan objek penilaian terhadap ranah kognitif. Dari keenam jenis perilaku dalam penelitian ini akan digunakan tiga jenis perilaku, yaitu: pemahaman, penerapan, dan analisis. Jadi dapat disimpulkan hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan (mampu memahami, menerapkan, dan menganalisis materi pembelajaran) usaha siswa yang dicapai melalui proses atau kegiatan pembelajaran.

2. Keaktifan Siswa

Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2008).

Belajar diperlukan aktivitas sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan (Sardiman, 2008: 95). Sardiman (2008: 101) kembali menjelaskan kegiatan siswa dapat digolongkan menjadi visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing

activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities.

a. Visual activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, perkerjaan orang lain.


(41)

21

b. Oral activities, kegiatan yang temasuk di dalamnya seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

c. Listening activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d. Writing activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya seperti

misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e. Drawing activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya misalnya:

menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

f. Motor activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.

g. Mental activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h. Emotional activities, kegiatan yang termasuk di dalamnya seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Klasifikasi aktivitas di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah cukup kompleks dan bervariasi. Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan di sekolah, tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal dan bahkan akan


(42)

22

memperlancar peranannya sebagai pusat dan transformasi kebudayaan.

Menurut (Aunurrahman, 2012 : 119) keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar dan harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam proses pembelajaran. Demikian pula berarti harus dapat diterapkan oleh siswa dalam setiap bentuk kegiatan belajar. Aunurahman menambahkan keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik juga dibutuhkan.

Siswa tidak hanya sekedar aktif mendengarkan, mengamati, dan mengikuti, akan tetapi terlibat langsung di dalam melaksanakan suatu percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu. Dengan keterlibatan langsung berarti siswa aktif mengalami dan melakukan proses belajar sendiri. Untuk dapat lebih cepat berhasil dalam belajar perlu aktifitas yang tinggi, sehingga dengan sedikit petunjuk dan bantuan yang diperlukan dari guru, siswa dapat menyelesaikan masalah dan selebihnya berusaha dengan menggunakan akal budi dan pengalamnnya sendiri. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan keaktifan siswa adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses belajar yang terkait dengan aktivitas fisik maupun mental (misalnya: berdiskusi, bertanya, mengemukakan mendapat, menjawab pertanyaan, mendengarkan, serius dalam memecahkan masalah).


(43)

23

Penilaian terhadap keaktifan siswa dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa mengikuti pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra, keaktifan siswa berinteraksi dengan guru, keaktifan siswa

berinteraksi dengan siswa lain, keaktifan siswa dalam mengerjakan soal latihan menggunakan GeoGebra, kemandirian siswa dalam belajar matematika, dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

C. Garis-Garis Sejajar

Dua garis dikatakan sejajar bila dan hanya bila kedua garis tidak memiliki titik yang berserikat.

 Sudut adalah gabungan dua segmen garis dengan titik ujung yang sama.  Garis adalah deretan titik-titik (bisa tak terhingga jumlahnya) yang

saling berdekatan.

 Dua garis dikatakan berpotongan bila dan hanya bila kedua garis memiliki minimal satu titik yang berserikat.

1. Sifat-Sifat Garis Sejajar

Untuk mempelajari sifat-sifat garis sejajar, digunakan pernyataan-pernyataan yang telah diakui kebenarannya tanpa perlu pembuktian, yang disebut aksioma. Aksioma-aksioma itu merupakan dasar untuk pembuktian sifat-sifat garis sejajar.

a. Aksioma 1

Melalui dua buah titik yang berbeda dapat dibuat tepat satu garis lurus. Perhatikan gambar 2.5 di bawah ini. Melalui titik A dan titik B dapat dibuat hanya satu garis lurus yaitu garis a.


(44)

24

A B a

a

b P

Gambar 2.6 Dua Garis Sejajar b. Aksioma 2

Melalui sebuah titik di luar suatu garis hanya dapat dibuat tepat satu garis yang sejajar dengan garis tersebut. Perhatikan gambar 2.6 di bawah ini. Melalui titik P di luar garis a, hanya dapat dibuat satu garis yang sejajar dengan garis a yaitu garis b.

c. Teorema 1

Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, maka garis itu juga akan memotong garis yang kedua. d. Teorema 2

Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, maka ketiga garis itu sejajar. Perhatikan gambar 2.7 di bawah ini. Garis a sejajar garis c dan garis b sejajar garis c dengan demikian garis a sejajar garis b.

Gambar 2.5 Garis Lurus

a b c Gambar 2.7 Tiga Garis Sejajar


(45)

25 2 3

4 1 2

4 3 m

k

l

Θ Θ ●

2. Sudut-Sudut yang Terjadi jika Dua Garis Sejajar Dipotong oleh Garis Lain

Perhatikan gambar 2.8. Garis k sejajar garis l dipotong oleh garis m di titik A dan B, maka akan terjadi sudut-sudut berikut.

a. Sudut-sudut Sehadap

Perhatikan gambar 2.8. Sudut dan sudut menghadap ke arah yang sama, yaitu arah kiri atas. Sudut-sudut dengan disebut sudut-sudut sehadap. Sudut-sudut sehadap lainnya adalah:

dengan

dengan

dengan

Sudut-sudut sehadap dapat ditunjukkan pada gambar-gambar sederhana berikut ini

1 A

B

Gambar 2.8 Garis Transfersal


(46)

26 ●

● Θ

Θ

Pada gambar 2.9 di atas, yang diberikan tanda sama merupakan sudut-sudut sehadap. Ternyata sudut-sudut sehadap selalu dalam bentuk huruf F.

b. Sudut-sudut Dalam Berseberangan

Perhatikan gambar 2.8. Sudut dan sudut terletak sebelah menyebelah terhadap garis m, dan berada di bagian dalam antara garis k dan l. Sudut-sudut seperti dengan disebut sudut-sudut dalam berseberangan. Sudut dalam berseberangan lainnya adalah sudut dengan sudut .

Sudut-sudut dalam berseberangan dapat ditunjukkan pada gambar-gambar sederhana berikut ini :

Pada gambar 2.10 di atas, yang diberi tanda sama merupakan sudut-sudut dalam berseberangan. Ternyata sudut-sudut dalam berseberangan selalu dalam bentuk huruf Z atau N.

c. Sudut-sudut Luar Berseberangan

Perhatikan gambar 2.4. Sudut dan sudut terletak sebelah menyebelah garis m, dan berada di bagian luar garis k dan l. Sudut-sudut seperti dengan disebut sudut-sudut luar


(47)

27

berseberangan. Sudut-sudut luar berseberangan lainnya adalah sudut dan sudut .

d. Sudut-sudut Dalam Sepihak

Perhatikan gambar 2.8. Sudut dan sudut terletak pada pihak yang sama (di atas) terhadap garis m dan terletak di bagian dalam antara garis k dan l. Sudut-sudut seperti dengan disebut dengan sudut-sudut dalam sepihak. Sudut-sudut dalam sepihak lainnya adalah sudut dengan sudut .

e. Sudut-sudut Luar Sepihak

Perhatikan gambar 2.8. Sudut dan sudut terletak pada pihak yang sama (di atas) terhadap garis m, dan terletak dibagian luar antara garis k dan l. Sudut-sudut seperti dengan disebut sudut-sudut luar sepihak. Sudut-sudut luar sepihak lainnya adalah sudut dengan sudut .

3. Hubungan Sudut-Sudut pada Dua Garis Sejajar a. Sudut-Sudut Sehadap

Teorema 3

Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka sudut-sudut yang sehadap sama besar.

b. Sudut Dalam Berseberangan Teorema 4

Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka sudut-sudut dalam berseberangan sama besar.


(48)

28

a b

c 1 2 3 4

1 2 3 4

A B

Diketahui : a // b dipotong oleh garis c (lihar gambar 2.11) Buktikan : besar !

Bukti :

(Sehadap)

(Bertolak belakang) Jadi, besar .

c. Sudut Luar Berseberangan Teorema 5

Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka sudut-sudut luar berseberangan sama besar.

Diketahui : a // b dipotong oleh garis c (lihar gambar 2.11) Buktikan : besar !

Bukti :

(Sehadap)

(Bertolak belakang) Jadi, besar


(49)

29 d. Sudut-sudut Dalam Sepihak

Teorema 6

Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka jumlah besar sudut-sudut dalam sepihak adalah .

Diketahui : a // b dipotong oleh garis c (lihat gambar 2.11) Buktikan : besar

Bukti :

(Berpelurus)

(Sehadap)

Jadi,

Sudut dalam sepihak yang lain adalah . e. Sudut-sudut Luar Sepihak

Teorema 7

Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, maka jumlah besar sudut-sudut luar sepihak adalah .

Diketahui : a // b dipotong oleh garis c (lihar gambar 2.11) Buktikan : besar

Bukti :

(Berpelurus)

(Sehadap)

Jadi,


(50)

30 D. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini berdasarkan pada masalah yang dilihat atau diamati oleh peneliti melalui proses wawancara dan observasi. Masalah pada sekolah yang akan diteliti yaitu SMP Charitas 01 Belitang adalah keaktifan siswa yang masih kurang dan hasil belajar matematika siswa yang kurang memuaskan, terutama di kelas VII.

Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencoba memodifikasi proses pembelajaran yaitu menggunakan media pembelajaran program GeoGebra. Laboratorium komputer di SMP Charitas 01 Belitang cukup

memadahi untuk digunakan dan sebagian besar siswa yang bersekolah di SMP Charitas 01 Belitang mempunyai laptop untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga, para siswa dapat belajar matematika dengan menggunakan program GeoGebra. Menurut para ahli yang telah dibahas pada subbab sebelumnya media pembelajaran program GeoGebra dapat memberikan efek yang baik terhadap keaktifan siswa dan hasil belajar matematika siswa.

Penelitian akan dilakukan pada kelas VIIA pada materi garis-garis sejajar. Pembelajaran akan menggunakan media pembelajaran program GeoGebra yang belum pernah digunakan sebelumnya pada kelas ini.

Siswa akan menjalankan program GeoGebra untuk mempelajari materi garis-garis sejajar dengan bantuan guru. Program GeoGebra dipilih karena dapat membantu siswa dalam memahami sudut dan garis-garis sejajar. Dengan visualisasi menggunakan program GeoGebra siswa akan lebih


(51)

31

mudah memahami dan mempelajari garis-garis sejajar dan hubungan antar sudut dalam garis-garis sejajar. Penelitian dirancang sedemikian agar dapat dianalisis apakah pembelajaran menggunakan media GeoGebra memberikan efek yang baik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan GeoGebra memberikan efek yang baik terhadap keaktifan siswa dan hasil belajar matematika siswa. Setelah penelitian ini berhasil dalam arti kata pembelajaran menggunakan GeoGebra dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar

matematika siswa maka penelitian ini akan sangat bermanfaat terutama bagi sekolah. Guru dapat menggunakan program GeoGebra untuk materi yang sama pada tahun ajaran berikutnya dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran.


(52)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menunjukkan efektivitas pembelajaran menggunakan GeoGebra di kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang. Jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Etta Mamang, Sangadji, dan Sopiah (2010:26) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Sedangkan penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Sumadi Suryabrata, 2010: 76).

Dalam penelitian ini jenis penelitian kuantitatif untuk melihat hasil belajar siswa dan keaktifan belajar matematika siswa. Sedangkan jenis penelitian deskriptif untuk melihat hasil pengamatan keaktifan siswa dan analisis hasil belajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu

Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 pertemuan mulai tanggal 1 Mei 2015 sampai dengan 15 Mei 2015.

2. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang yang terletak di Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur Propinsi Sumatera Selatan.


(53)

33 C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang tahun pelajaran 2014/2015. SMP Charitas 01 Belitang bukan merupakan salah satu SMP favorit yang ada di Kecamatan Belitang. Banyak siswa dari SMP Charitas 01 Belitang yang berasal dari desa disekitar Kecamatan Belitang. Untuk masuk SMP Charitas 01 Belitang tidak dilakukan tes ujian masuk atau seleksi berdasarkan NEM (Nilai Ebtanas Murni).

D. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran menggunakan GeoGebra ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa.

E. Bentuk Data

1. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa berupa jawaban yang diberikan siswa pada tes akhir terhadap soal-soal tentang garis-garis sejajar. Hasil belajar ini berupa tes akhir dari pembelajaran menggunakan GeoGebra.

2. Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa dinilai oleh observer dengan menggunakan lembar pengamatan keaktifan siswa. Lembar pengamatan keaktifan siswa berupa lembar yang berisikan beberapa pernyataan untuk melihat aktifitas siswa saat proses pembelajaran. Lembar pengamatan


(54)

34

keaktifan siswa akan dilakukan pengamatan oleh observer di kelas setiap proses pembelajaran menggunakan GeoGebra.

F. Instrumen Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dibuat berdasarkan pembelajaran matematika menggunakan GeoGebra sebagai alat bantu dalam memahami pelajaran. RPP pada pembelajaran menggunakan GeoGebra berdasarkan pada pendidikan berkarakter sesuai kurikulum

KTSP 2006 hanya saja menggunakan GeoGebra. Saat pembelajaran berlangsung digunakan program GeoGebra untuk menjelaskan dan memahami garis-garis sejajar.

Implikasi prisnsip keaktifan atau aktifitas bagi guru di dalam proses pembelajaran adalah (Aunurrahman, 2012 :120-121) :

1) Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas dalam proses belajarnya.

2) Memberi kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan, atau inkuiri dan eksperimen.

3) Memberi tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru. 4) Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang

memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. 5) Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran. Standar Kompetensi: 5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, sudut dengan sudut, serta menentukan ukurannya.


(55)

35

Kompetensi Dasar: 5.2. Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.

Pokok Bahasan: Sudut dan Garis-Garis Sejajar Sub Pokok Bahasan: Garis-Garis Sejajar

Indikator: 1. Menggunakan sifat-sifat garis sejajar.

2. Menentukan sudut-sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain.

3. Menentukan hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar. 4. Menggunakan teorema sudut pada pada dua garis sejajar. 5. Menghitung besar sudut.

Adapun instrumen pembelajaran lengkap dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pada lampiran B1.

G. Persiapan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada guru matematika di SMP Charitas 01 Belitang. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa. Jika kesulitan siswa bergeser atau ada kesulitan lain maka program dapat dimodifikasi disesuaikan dengan kesulitan siswa. Setelah melakukan wawancara maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesulitan siswa tidak bergeser dari program yang sudah disiapkan.

Peneliti melakukan observasi saat guru mengajar di kelas, ini dilakukan untuk meminimalisir pergantian guru saat dilakukan penelitian.


(56)

36

Observasi dilakukan pada hari Jumat, 8 Mei 2015 di kelas VIIA; Jumat, 8 Mei 2015 di kelas VIIB; dan Senin, 11 Mei 2015 di kelas VIIA. Dari observasi di dapat guru mengajar dengan metode ceramah. Media yang digunakan guru hanya papan tulis, guru membuat gambar di papan tulis dengan menggunakan penggaris yang tersedia, saat memberikan latihan soal, soal dibacakan oleh guru dan siswa mencatat, dan diakhir pembelajaran siswa diberikan beberapa PR (pekerjaan rumah).

Selain melakukan wawancara dengan guru matematika dan melakukan observasi saat guru matematika mengajar, dilakukan juga observasi di laboratorium komputer di SMP Charitas 01 Belitang dan mendata siswa yang memiliki laptop di kelas VIIA. Dari laboratorium komputer didapat 15 komputer, 9 komputer dapat digunakan dan 6 komputer tidak dapat digunakan. Dari kelas VIIA 6 siswa yang memiliki laptop dan dapat digunakan pada saat penelitian berlangsung. Total komputer yang dapat digunakan adalah 15 komputer. Hal ini menyebabkan perubahan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Siswa menjadi berkelompok, setiap kelompok terdiri dari dua orang yang memegang satu komputer atau laptop. Setelah RPP direvisi maka RPP dikonsultasikan ke guru matematika. Selain konsultasi RPP, tes hasil belajar juga dikonsultasikan. Guru matematika SMP Charitas 01 Belitang setuju dengan RPP dan tes hasil belajar dengan yang telah dirancang.


(57)

37 H. Keabsahan Data

Di dalam penelitian maka data mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reabel (Suharsimi Arikunto, 1989: 135).

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 1989:136). Dalam menentukan validitas suatu instrumen semisal tes hasil belajar matematika bentuk uraian digunakan rumus korelasi product moment dengan angka besar yaitu:

∑ ∑

√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan:

= korelasi product moment soal ke-i

n = jumlah siswa

= skor soal ke-i dari siswa ke-j


(58)

38

Selanjutnya hasil Rxy dibandingkan dengan product moment dengan = 5%, jika maka alat ukur dinyatakan valid. Sebuah istrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2009 :136). 2. Reabilitas

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 1989:142). Reliabilitas dari instrumen menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak digunakan oleh siapa saja dan kapan saja. Untuk memperoleh reliabilitas soal prestasi belajar digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2009: 178-196):

[

] [

]

Keterangan :

= Koefisien reabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

∑ = Jumlah variansi skor butir soal ke-i = Variansi total

Nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach diatas kemudian akan dibandingkan dengan harga r


(59)

39

tabel dengan

= 0,05 dan dk = N-2 (N = banyaknya siswa). Bila rhit > rtab maka instrumen dinyatakan reliabel. Langkah selanjutnya adalah

menafsirkan angket koefisien reliabilitas. Sedangkan untuk mengetahui kriteria berpedoman pada penggolongan berikut (Suharsimi Arikunto, 2009: 245):

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = sangat rendah 3. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. (Suharsimi Arikunto, 1989:207).

Tingkat kesukaran (TK) pada masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan rumus (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 182):

Keterangan:

TK = Tingkat kesukaran

= Jumlah skor kelompok atas (28%) = Jumlah skor kelompok bawah (28%) n = Jumlah siswa kelompok atas dan


(60)

40

maks = skor maksimal soal yang bersangkutan Sementara kriteria interprestasi tingkat kesukaran digunakan pendapat Sudjana (1999:137, dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 182):

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Kesukaran Soal TK Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.30 Sukar 0.31 – 0.70 Sedang 0.71 – 1.00 Mudah 4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Suharsimi Arikunto, 1989:211). Daya Pembeda (DP) pada masing-masing butir soal dihitung dengan menggunakan rumus (Asep Jihad, 2013: 182):

Keterangan:

DP = Daya pembeda

= Jumlah skor kelompok atas (28%) = Jumlah skor kelompok bawah (28%)

n = Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah maks = skor maksimal soal yang bersangkutan


(61)

41

Sementara kriteria interprestasi daya pembeda digunakan pendapat Sudjana (1999:137, dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013: 182):

Tabel 3.2

Kriteria Daya Pembeda Soal DP Daya Pembeda

0.00 – 0.19 Jelek 0.20 – 0.39 Cukup 0.40 – 0.69 Baik 0.70 – 1.00 Baik Sekali

Negatif Tidak baik I. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data a. Metode Tes

Pengumpulan data hasil belajar siswa dilakukan pada akhir pokok bahasan dan dilakukan dengan tes. Hasil dari tes itu berupa hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran. Pengumpulan data hasil belajar siswa dilakukan pada pembelajaran menggunakan GeoGebra.

b. Metode Pengamatan

Keaktifan siswa dilihat melalui pengamatan keaktifan siswa yang berisikan beberapa pernyataan. Lembar pengamatan keaktifan siswa diisi oleh observer pada saat proses pembelajaran


(62)

42

berlangsung. Hal ini dilakukan untuk melihat aktivitas siswa di kelas yang pembelajaran menggunakan GeoGebra.

2. Instrumen Pengumpulan Data a. Instrumen Soal Tes

Tes akhir sebagai bentuk hasil belajar diberikan kepada setiap siswa untuk mengukur pemahaman siswa tentang pembelajaran yang diberikan. Tes akan dilaksanakan pada akhir pokok bahasan, yaitu pada akhir pokok bahasan garis-garis sejajar.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Tes Akhir pada Pokok Bahasan Garis-Garis Sejajar KD Indikator Jumlah

Soal

Aspek Penilaian

Pemahaman Aplikasi Analisis

5.2. Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.

Menggunakan sifat-sifat garis sejajar

1 (1) Menentukan

sudut-sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain

1 (5)

Menentukan hubungan sudut-sudut pada pada dua garis sejajar

1 (6)

Menggunakan teorema sudut pada dua garis sejajar

1 (4)

Menghitung besar

sudut 2 (3) (2)

Jumlah Soal 6 3 1 2

Ket: (1, 2, 3 ..) = No Soal

Adapun istrumen jadi tes akhir garis-garis sejajar ini dilampirkan, pada lampiran B5.


(63)

43

1) Data Uji Coba Instrumen Tes Akhir Tabel 3.4

Data Uji Coba Instrumen Tes Akhir

No Absen No soal JSi

1 2 3 4 5 6

1 2 1 1 1 2 1 8

2 6 3 1 1 2 1 14

3 4 0 1 1 9 1 16

4 4 1 1 0 9 1 16

5 6 6 1 1 5 1 20

6 4 3 1 0 5 3 16

7 6 4 3 1 4 1 19

8 6 6 4 1 0 1 18

9 2 6 1 2 5 2 18

10 6 5 1 1 6 1 20

11 2 0 0 0 1 0 3

12 2 6 3 1 7 1 20

13 2 2 5 2 7 2 20

14 2 6 2 1 2 1 14

15 4 3 3 0 9 0 19

16 2 1 3 0 5 1 12

17 4 0 0 0 9 0 13

18 2 1 1 1 4 1 10

19 2 1 1 1 1 1 7

20 2 1 1 1 5 2 12

21 2 1 1 1 7 1 13

22 2 6 1 0 5 0 14

23 6 7 1 1 5 2 22

24 5 3 1 1 1 1 12

25 4 1 1 0 7 1 14

26 6 1 3 1 5 1 17

27 3 0 1 2 8 2 16

28 0 0 0 0 2 0 2

29 2 6 1 1 1 1 12

Ket: JSi = Jumlah Skor Setiap Siswa

2) Analisis Validitas dan Reabilitas Instrumen Tes Akhir

Dengan menggunakan program MS. Excel data dari tabel 3.4 diolah sesuai dengan rumus korelasi product moment dan


(64)

44

koefisien reabilitas, menghasilkan validitas dan reabilitas instrumen tes akhir sebagai berikut:

Tabel 3.5

Validitas dan Reabilitas Instrumen Tes Akhir

No Soal

1 2 3 4 5 6

r-korelasi item 0,611 0,571 0,522 0,362 0,490 0,410 t-tabel 2,052

r-tabel 0,367

VALIDITAS Valid Valid Valid Tidak

Valid Valid Valid Var item 3,185 5,884 1,473 0,384 7,689 0,495

∑VAR item 19,111

Var Total 24,815 REABILITAS 0,2758 Kriteria

Reabilitas Sangat Rendah

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari keenam soal ada satu soal yang tidak valid yaitu soal nomor 4. Maka untuk soal nomor 4 peneliti merubah soal dengan aspek penilaian sama dengan soal sebelumnya. Saat tes berlangsung siswa banyak menanyakan maksud pertanyaan dari soal nomor 5. Dari itu peneliti mengganti pertanyaan tetapi gambar dan maksud dari pertanyaan tetap sama dengan soal sebelumnya. Keenam soal itu memiliki reabilitas yang sangat rendah. Sehingga jika dipakai untuk uji pada subjek (siswa) yang sama dengan instrumen yang sama dalam kesempatan yang berbeda tidak akan memberikan skor yang sama dengan kata lain skor tidak konsisten.


(65)

45

3) Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Instrumen Tes Akhir

Tabel 3.6

Data Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Instrumen Tes Akhir No Absen

No soal

JSi

1 2 3 4 5 6

23 6 7 1 1 5 2 22

5 6 6 1 1 5 1 20

10 6 5 1 1 6 1 20

12 2 6 3 1 7 1 20

13 2 2 5 2 7 2 20

7 6 4 3 1 4 1 19

15 4 3 3 0 9 0 19

8 6 6 4 1 0 1 18

Jumlah 38 39 21 8 43 9

9 2 6 1 2 5 2 18

26 6 1 3 1 5 1 17

3 4 0 1 1 9 1 16

4 4 1 1 0 9 1 16

6 4 3 1 0 5 3 16

27 3 0 1 2 8 2 16

2 6 3 1 1 2 1 14

14 2 6 2 1 2 1 14

22 2 6 1 0 5 0 14

25 4 1 1 0 7 1 14

17 4 0 0 0 9 0 13

21 2 1 1 1 7 1 13

16 2 1 3 0 5 1 12

20 2 1 1 1 5 2 12

24 5 3 1 1 1 1 12

29 2 6 1 1 1 1 12

18 2 1 1 1 4 1 10

1 2 1 1 1 2 1 8

19 2 1 1 1 1 1 7


(66)

46 No Absen

No soal

JSi

1 2 3 4 5 6

28 0 0 0 0 2 0 2

Jumlah 17 13 6 6 17 7

Ket: JSi = Jumlah Skor Setiap Siswa

Dengan menggunakan program MS. Excel data dari tabel 3.6 diolah sesuai dengan rumus tingkat kesukaran dan daya pembeda, menghasilkan tingkat kesukaran dan daya pembeda instrumen tes akhir sebagai berikut:

Tabel 3.7

Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Instrumen Tes Akhir No Soal

1 2 3 4 5 6

TK 0,57 0,32 0,11 0,08 0,37 0,07

Kriteria TK Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar DP 0,44 0,32 0,12 0,02 0,32 0,02 Kriteria DP Baik Cukup Jelek Jelek Cukup Jelek

Jadi dapat disimpulkan bahwa dari keenam soal, tiga soal yaitu soal no 3, 4, dan 6 memiliki tingkat kesukaran sukar dan tiga soal yaitu soal no 1, 2, dan 5 memiliki tingkat kesukaran sedang. Sedangkan daya pembeda dari keenam soal, satu soal baik, dua soal cukup, dan tiga soal memiliki daya pembeda yang jelek. Untuk soal nomor 3, 4 dan 6 yang memiliki daya pembeda jelek, sehingga tidak dapat untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah.


(67)

47

b. Instrumen Pengamatan Keaktifan Siswa

Lembar pengamatan keaktifan siswa berisikan pernyataan mengenai aktivitas siswa saat pembelajaran. Lembar pengamatan keaktifan siswa diisi oleh observer saat pembelajaran garis-garis sejajar sebagai gambaran keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Aspek No Butir Pengamatan

Kegiatan Siswa

a. Visual activities (2f) b. Oral activities (2c,2g,3b) c. Listening activities (1a) d. Writing activities (2d) e. Drawing activities (2b) f. Motor activities (1c,2h,3a) g. Mental activities (1b,2e,2i) h. Emotional activities (2a)

Jumlah Butir Pengamatan 14 Ket: (1a, 1b, 1c, 2a ..) = No Butir Pengamatan

Adapun instrumen jadi lembar pengamatan keaktifan siswa ini dilampirkan, pada lampiran B2 dan lampiran B3. J. Metode/Teknik Analisis Data

1. Hasil Belajar Siswa

Nilai tes akhir menunjukkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa. Skor tersebut dikonversikan dalam bentuk nilai dengan rentang 0 – 100. Rumusan untuk menentukan nilai tes akhir tiap siswa adalah sebagai berikut:


(68)

48

Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata ulangan semua siswa adalah sebagai berikut:

Keterangan:

NAi = Nilai akhir Individu JSi = Jumlah Skor Individu JM = Jumlah Skor Maksimun

NAs = Jumlah Rata-rata untuk Semua Siswa ns = Banyaknya Siswa

Selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dikonversikan ke bentuk data kualitatif untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh untuk melihat kriteria hasil belajar siswa seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.9

Kriteria Hasil Belajar Siswa Nilai Akhir Kategori Hasil Tes

80 – 100 Sangat Baik 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang

0 – 39 Sangat Kurang


(69)

49 2. Keaktifan Siswa

Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan GeoGebra dilakukan penskoran. Sebelum dilakukan penskoran siswa dinilai dengan diberikan (|). Tanda (|) akan dijumlahkan pada pertemuan pertama dan kedua. Jika siswa tidak mendapatkan tanda (|) maka diberi nilai 0 atau tidak diberi nilai, jika siswa mendapatkan satu tanda (|) maka siswa diberi nilai 1, jika siswa mendapat dua tanda (|) maka diberi nilai 2, jika siswa mendapatkan tiga tanda (|) diberi nilai 3, dan jika siswa mendapat empat tanda (|) diberi nilai 4. Nilai 1 untuk siswa yang tidak pernah melakukan kegiatan, 2 untuk siswa yang kadang-kadang melakukan kegiatan, 3 untuk siswa yang sering melakukan kegiatan, dan 4 untuk siswa yang selalu melakukan kegiatan.

Skor keterlibatan setiap siswa dihitung sebagai berikut:

Tabel 3.10

Distribusi Aktivitas Siswa pada Pertemuan No.

Urut

Jenis Aktivitas Skor (%)

I II III

Kegiatan

Awal Kegiatan Inti

Kegiatan Penutup

Untuk menentukan kriteria aktivitas siswa dipakai kriteria yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2009: 71), yaitu:


(70)

50 Tabel 3.11

Kriteria Aktivitas Siswa Skor (%) Kriteria

80 – 100 Aktivitas siswa sangat tinggi 60 – 79 Aktivitas siswa tinggi 40 – 59 Aktivitas siswa cukup 20 – 39 Aktivitas siswa rendah

0 – 19 Aktivitas siswa sangat rendah

Sedangkan persentase kriteria keterlibatan banyaknya siswa dalam kriteria tertentu dihitung sebagai berikut:

Selanjutnya dapat ditentukan kriteria keterlibatan siswa secara keseluruhan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.12

Kriteria Aktivitas Seluruh Siswa Jumlah yang termotivasi

Motivasi ST ST + T ST + T +

C

ST + T + C + R

ST + T + C + R +

SR

≥ 75% Sangat Tinggi

≥ 75% Tinggi

≥ 65% Cukup

≥ 65% Rendah

≥ 65% Sangat Rendah


(71)

51 Keterangan:

ST : jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria sangat tinggi T : jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria tinggi C : jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup R : jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria rendah SR : jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria sangat rendah

K. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan 1. Penyusunan Proposal

Sebelum melaksanakan penelitian, penelitin mengajukan proposal yang berisikan BAB I, BAB II, dan BAB III. Pelaksanaan penelitian ini dapat dilaksanakan dengan persetujuan dosen pembimbing. Peneliti melakukan konsultasi dan bimbingan secara berkala dengan dosen pembimbing untuk menyusun proposal, sampai pada akhirnya penelitian ini dapat dipastikan akan menjawab permasalahan sekolah yang akan diteliti.

2. Persiapan Peneltian a. Izin

Sebelum melaksanakan observasi dan penelitian, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada kepala sekolah SMP Charitas 01 Belitang dan guru mata pelajaran matematika secara lisan. Setelah diberikan izin, peneliti mengajukan surat permohonan untuk melaksanakan observasi dan penelitian di SMP Charitas 01


(72)

52

Belitang ke sekretariat jurusan untuk dibuatkan surat izin, yang akan diberikan kepada sekolah.

b. Observasi

Obervasi peneliti lakukan bersamaan dengan penyusunan proposal penelitian. Observasi dilakukan agar mendapatkan data yang lengkap dan penelitian berjalan sesuai rencana. Peneliti tidak hanya menggali informasi dari guru mata pelajaran matematika dan kepala sekolah tetapi peneliti juga menggali informai dari siswa yang menjadi subjek penelitian.

c. Pembuatan Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti membuat instrumen sebagai berikut:

1) Petunjuk menggunakan GeoGebra

2) Menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) 3) Menyusun lembar pengamatan keaktifan siswa 4) Menyiapankan soal untuk latihan

5) Menyusun lembar soal tes akhir 3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian terdiri dari 3 pertemuan di kelas VIIA untuk pembelajaran menggunakan GeoGebra pada materi garis-garis sejajar. Diakhir pelaksanaan pembelajaran akan diberikan tes akhir. Selain tes akhir, peneliti juga mengisi lembar pengamatan keaktifan siswa, ini dilakukan pada setiap proses pembelajaran berlangsung.


(73)

53 4. Analisis Data

Setelah mendapatkan data berupa lembar pengamatan keaktifan siswa dan hasil tes akhir, peneliti menganalisis dan mengevaluasi lembar pengamatan keaktifan siswa dan hasil tes akhir tersebut.

5. Penarikan Kesimpulan

Setelah melakukan analisi data peneliti menarik kesimpulan. Kesimpulan ini akan menunjukkan apakah pembelajaran menggunakan GeoGebra efektif digunakan di kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang pada pokok bahasan sudut dan garis-garis sejajar subbab garis-garis sejajar.


(74)

54 BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN, DAN KELEMAHAN PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIA SMP Charitas 01 Belitang dengan jumlah siswa 29 orang, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam tiga pertemuan di kelas VIIA pada materi garis-garis sejajar. Saat penelitian berlangsung dilaksanakan juga pengisian lembar pengamatan keaktifan siswa yang diisi oleh dua observer. Hal ini dilakukan untuk melihat keaktifan belajar siswa dengan menggunakan program GeoGebra.

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan uji coba instrumen kepada kelas paralel yaitu kelas VIIB, yaitu pada tanggal 12 Mei 2015 uji coba tes akhir garis-garis sejajar. Dimana sebelumnya instrumen tes ini telah dilakukan uji pakar bersama dengan instrumen-instrumen lain yaitu keaktifan siswa dan RPP.

Tabel 4.1

Pelaksanaan Penelitian Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan Uji Coba,

Selasa 12 Mei 2015

Uji coba dilaksanakan pada jam ke-6 dan ke-7 di kelas VIIB. Uji coba ini diikuti oleh 28 siswa. Siswa mengerjakan soal uji ini selama kurang lebih 80 menit (2 jam pelajaran). Pertemuan

Pertama, Selasa 12 Mei 2015

Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4. Peneliti ditemani oleh dua observer untuk melihat dan mengisi lembar pengamatan keaktifan siswa serta mengawasi jalannya pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan


(1)

Lakukan pada hal yang sama pada perpotongan dua garis.


(2)

4. Misalnya untuk mengetahui besar sudut BED. Klik titik B kemudian klik titik E setelah itu klik titik D. Maka besar sudut BED akan terlihat.

5. Untuk mengetahui besar sudut A1FE. Klik titik A1 kemudian klik titik F

setelah itu klik titik E. Lakukan hal yang sama untuk mencari sudut yang lainnya.


(3)

(4)

(5)

FOTO PENELITIAN Uji Coba Instrumen Tes Akhir

Pertemuan Pertama

Pertemuan Kedua


(6)

Pertemuan Ketiga (Tes Akhir)


Dokumen yang terkait

Efektifitas model simulasi bertingkat pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan menghitung nilai fungsi siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 10 Jember tahun ajran 2006/2007 (Studi pada mahasiswa ppl Program studi pendidikan fisika FKIP Unej ta

1 6 107

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Efektivitas remediasi dengan metode tugas yang direpresentasikan dalam meningkatkan hasil belajar fisika: Studi Eksperimen pada siswa kelas II cawu II pokok bahasan cahaya di SLTP Negeri 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 2 87

Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan pecahan malalui pendekatan palkam pada siswa SD

1 10 200

Efektivitas penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak drama di kelas VIII SMP Al-Hasra Tahun pelajaran 2013-2014

2 20 195

Strategi pembelajaran matematika bernuansa Islam pada pokok bahasan himpunan : studi kasus MTS Negeri 13 Jakarta

1 29 187

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan bilangan pecahan melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas III SD Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 6 0

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Efektivitas model pembelajaran problem-learning dengan metode peer tutoring berbantuan geogebra pada dimensi tiga dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa

0 0 7