93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SDN 3 Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. SD N 3 Pengasih terletak di samping jalan raya yaitu Jl. Pracoyo No 1
Pengasih, Kulon Progo. Sekolah ini merupakan salah satu dari sekolah dasar di Kecamatan Pengasih yang menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun pelajaran
20162017. Akan tetapi sekolah ini baru menerapkan kurikulum 2013 di kelas 1 dan kelas 4. Untuk objek penelitian adalah guru kelas 1 yang mengejar 29 siswa kelas 1.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti tentang implementasi Kurikulum 2013 pada siswa kelas I SD N 3 pengasih meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, penilaian pembelajaran dan kesulitan yang dialami guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di kelas I SD N 3 pengasih. Hasil penelitian
yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut ini.
a. Perencanaan Pembelajaran
Kegiatan perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru meliputi menyusun RPP, merumuskan indikator, menentukan materi pembelajaran,
menentukan strategi pembelajaran, menentukan kegiatan pembelajaran yang akan
94
dilaksanakan, menentukan alokasi waktu, mengembangkan penialaian, menentukan strategi remedial, dan menentukan media pembelajaran akan digunakan.
1 Menyusun RPP
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu guru membuat perangkat pembelajaran berupa RPP. Guru telah membuat RPP selama satu semester,
sehingga guru tidak setiap hari membuat RPP. Guru membuat RPP ketika KKG yaitu ketika libur sekolah sebelum masuk tahun ajaran baru. Meskpiun demikian guru
membuat sendiri RPPnya, hal ini terbukti dari hasil wawancara sebagai berikut Peneliti:
“Apakah ibu membuat RPP sebelum melaksanakan pembelajaran?” Guru :
“Iya membuat RPP sendiri. Jadi sebelum pelaksanaan pembelajaran saya membuat RPP. Saya membuat RPP ketika liburan sebelum tahun ajaran baru
ketika KKG. Saya mengambil dari berbagai sumber seperti buku, CD, saya download te
rus saya olah terus saya print.” Berdasarkan wawancara tersebut, guru sudah membuat RPP sendiri ketika libur
sekolah sebelum ajaran baru dilaksanakan dalam KKG. Guru telah membuat RPP, sehingga guru tidak setiap hari membuat RPP karena sudah dibuat di awal. Hal ini
juga dikuatkan dari wawancara dengan kepala sekolah bahwa guru membuat RPP sendiri dan dilaksanakan sebelum pembelajaran yaitu
Peneliti: “Apakah Ibu guru kelas 1 membuat RPP sebelum melaksanakan
pembelajaran Pak? ”
Kepala Sekolah: “Iya.”
Peneliti: “Apakah Ibu Guru kelas 1 membuat sendiri RPP tersebut?”
Kepala Sekolah: “Membuat RPP sendiri, kurikulum 2013 berbeda tidak langsung
membuat harus mencari dari berbagai sumber misal KDnya apa terus dicari dari berbagai sumber. RPP dibuat sebelum pembelajaran, sebelum tahun ajaran baru
karena itu dibuat diawal bersama dengan kurikulum kan hubungannya dengan RPP .”
95
Jadi guru sudah membuat RPP dengan mencari dari berbagai sumber seperti buku, internet, mendownload, dll. Guru mengolah sumber tersebut sehingga menjadi RPP
yang siap digunakan 2
Menentukan Indikator Dalam melaksanakan perencanaan, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
guru adalah menentukan indikator. Guru menggunakan kata kerja operasional dalam indikator yang termuat pada RPP. Hal ini terbukti dari analisis RPP dan wawancara
gu ru yaitu “guru menggunakan kata kerja operasional dalam indikator seperti
mengidentifikasi aturan, mempraktikan dalam mata pelajaran PKn, mengidentifikasi dan mempraktikan ungkapan pujian dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia,
mengidentifikasi karya dan membuat karya seni 2 dan 3 dimensi dalam mapel SBDP analisis RPP 22 Maret 2017
.” Guru membuat indikator dengan menambahkan indikator yang sudah ada
pada buku. Guru mengambil indikator dari buku guru dan ditambah sendiri, karena di dalam setiap KD, indikator tidak hanya 1 indikator saja yang tertulis tetapi lebih .
Guru menambahkan indikator dengan memperhatikan mata pelajaran yang akan dipelajari dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini juga disampaikan guru dalam
wawancara sebagai berikut Peneliti:
“Apakah ibu merumuskan sendiri indikator atau mengambil dari buku?” Guru:
“Kalau indikator saya membuat sendiri. Kalau tematik kan sudah ada dibuku guru saya tinggal menambahkan indikator, setiap KD kan indikatornya tidak
hanya 1 ada yang 2 ada yang 3 kecuali kalau praktik itu cuma 1. Saya menyesuaikan dari buku guru dan CD tadi. Saya sesuaikan dengan kita akan
mengajar. ”
96
Setiap indikator yang dibuat guru hanya memuat KD 3 dan juga KD 4 saja dalam semua mata pelajaran yang diajarkan oleh guru kelas. Salah satunya termuat
dala m analisis RPP yaitu “kompetensi Inti 1-4 ada dalam RPP untuk KD dan
indikator hanya termuat 3 dan 4 untuk semua mata pelajaran22 Maret 2017 .” Guru
mengalami kesulitan dalam membuat indikator terutama ketika tidak ada buku sebagai panduan dan contoh untuk membuat indikator. Hal ini tampak dalam
wawancara yang dilaksanakan dengan guru kelas 1 bahwa Peneliti:
“Apakah ibu mengalami kesulitan dalam merumuskan indikator?” Guru:
“Kalau ada bukunya tidak ada kesulitan tetapi karena kemarin bukunya datang terlambat makanya kesulitan
.” Dari data-data tersebut guru sudah membuat indikator sendiri dengan
menambahkan indikator pada buku guru yang memuat KD 3 dan 4 saja pada setiap mata pelajaran yang akan diajarkan. Guru sudah menggunakan kata kerja operasional
pada indikator yang tercantum pada RPP. Dan dalam membuat indikator guru mengalami kesulitan karena buku terlambat datang.
3 Mengembangkan materi pembelajaran
Proses perencanaan selanjutnya yang dilakukan oleh guru adalah mengembangkan materi pembelajaran. Guru mengembangkan materi pembelajaran
dengan menggunakan berbagai sumber buku dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru tidak hanya menggunakan buku guru dan siswa saja tetapi guru juga menggunakan
buku yang lain. Hal ini tampak dalam wawancara dengan guru
97
Peneliti: “Apakah ibu mengembangkan materi pembelajaran sendiri atau mengambil
materi dari buku atau sumber lain? ”
Guru: “Kedua-duanya. Jadi kalau materi kurang saya mengambil dari buku yang
lain .”
Hal ini juga dikuatkan dalam observasi bahwa guru sudah menggunakan berbagai sumber dan mengembangkannnya yaitu pada observasi guru membacakan soal
pengurangan dan penjumalahan bersusun yang berasal dari buku lain selain tematikobservasi 4 April 2017
Dari data observasi dan juga wawancara di atas, guru sudah mengembangkan materi dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan
berbagai sumber. Dikarenakan di dalam buku siswa dan guru materinya tidak begitu mendalam sehingga guru perlu mengembangkan materi yang ada.Meskipun dalam
pelaksanaan pembelajaran guru sudah mengembangkan materi pembelajaran akan tetapi dalam RPP yang tercantum hanyalah buku guru dan buku siswa sebagai sumber
belajar sehingga dapat disimpulkan bahwa di dalam RPP guru belum mengembangkan materinya. Hal ini dapat dilihat dalam RPP yang dibuat guru salah
satunya dari analisis RPP “guru belum mengembangkan materi pembelajaran pada
RPP karena materi pembelajaran sama dengan buku guru dan buku siswa22 april 2017
.” Sumber belajar yang tercantum adalah buku pedoman guru tema : Peristiwa Alam Kelas 1 dan Buku Siswa Tema : Peristiwa Alam Kelas 1 22 april 2017. Dari
data di atas dapat dikatakan bahwa guru sudah mengembangkan materi pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran akan tetapi secara tertulis yaitu dalam RPP guru
belum mengembangkan RPP pembelajaran karena materi dan sumber belajar hanya buku guru dan buku siswa saja.
98
Guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan materi pembelajaran karena keterbatasan sumber yang ada di SD N 3 Pengasih Kulon Progo, sehingga
materi kurang sesuai dengan apa yang diharapkan akan tercapai. Hal ini juga tampak dalam wawancara dengan guru bahwa guru mengalami kesulitan dalam
mengembangkan materi pembelajaran Peneliti:
“Apakah ibu mengalami kesulitan dalam mengembangkan materi?” Guru:
“Ada kesulitan karena terbatasnya buku yang ada di sekolah sehingga materi tersebut kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada buku yang salah
serta kata-katanya kurang sesuai. ”
Jadi guru sudah mengembangkan materi pembelajaran akan tetapi mengalami kendala
karena keterbatasan sumber atau buku. 4
Menentukan strategi pembelajaran Guru membuat strategi pembelajaran dalam kegiatan perencanaan
pembelajaran. Guru sudah membuat strategi pembelajaran sendiri. Ada beberapa hal yang guru perhatikan ketika menentukan strategi pembelajaran yang akan dipakai
misalnya media apa yang akan digunakan, pelajaran apa yang akan disampaikan, serta situasi kelas. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan guru yaitu
Peneliti: “Apakah yang ibu perhatikan dalam menentukan strategi pembelajaran?”
Guru : “Situasi kelas, materi apa yang harus saya sampaikan, alat apa yang saya
pakai .”
Strategi pembelajaran yang guru buat juga sudah tercantum dalam setiap RPP
yang akan dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran. Seperti dalam analisis RPP tanggal 22 Maret 2017 bahwa “Dalam RPP guru menggunakan strategi
permainansimulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah.”
99
Guru kadang-kadang mengalami kesulitan ketika merumuskan strategi pembelajaran yang akan digunakan seperti wawancara berikut
Peneliti: “Apakah ibu mengalami kesulitan dalam menentukan strategi pembelajaran?
” Guru:
“Kadang-kadang ada dalam menentukan strategi pembelajaran.” Jadi dalam perencanaan guru sudah menentukan strategi pembelajaran yang
akan digunakan serta strategi tersebut juga sudah tercantum dalam RPP yang dibuat oleh guru. Meskipun demikian guru kadang-kadang mengalami kesulitan dalam
menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. 5
Menentukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru sudah menentukan kegiatan pembelajaran ketika perencanaan yang
meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam menentukan kegiatan pembelajaran guru melihat pada buku guru dan apabila ada yang kurang dalam
kegiatan tersebut guru menambahkan kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan guru
Peneliti: “Apakah ibu menentukan sendiri langkah pembelajarankegiatan awal, inti,
dan akhir atau mengambil dari buku? ”
Guru: “Saya mengambil dari buku guru selanjutnya apabila ada kekurangan ditambah
sendiri .”
Guru juga sudah menuliskan kegiatan yang akan dilaksanakan di dalam RPP
yang dibuat. Kegiatan awal yang guru laksanakan meliputi memberikan salam, memimpin berdoa, mengabsen siswa, menyampaikan tema pembelajaran, dan
menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan 5 M yaitu kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan
100
analisis RPP 22 Maret 2017. Selanjutnya untuk kegiatan inti guru menggunakan pendekatan saintifik. Meskipun demikian kegiatan yang tertulis dalam kegiatan inti
belum memenuhi semua kegiatan dalam pendekatan saintifik terutama kegiatan menanya seperti hasil analisis RPP pada tanggal 22 Maret 2017 dalam kegiatan inti
guru belum menggunakan kegiatan saintifik 5 M dalam RPP yaitu belum ada menanya dalam kegiatan inti. Terakhir dalam kegiatan penutup atau akhir guru juga
sudah menuliskan dalam RPP berupa membuat kesimpulan, melakukan refleksi dengan Tanya jawab, melakukan penilaian, dan mengajak siswa berdoa. Seperti
tertulis dalam analisis RPP tanggal 22 Maret 2017 bahwa Guru melakukan kegiatan akhir dalam RPP berupa membuat kesimpulan, melakukan refleksi dengan tanya
jawab, melakukan penilaian, dan mengajak siswa berdoa. Guru dalam menentukan kegiatan pembelajaran mengalami kesulitan karena
guru dituntut berpikir lebih keras dalam menentukan kegiatan pembelajaran. Dalam menentukan kegiatan pembelajaran sulit karena waktu pembelajaran sering terpotong
dengan pelajaran lain seperti bahasa jawa, agama, dll. Hal ini sesuai wawancara yang dilakukan dengan guru kelas I yaitu
Peneliti: “Apakah ibu mengalami kesulitan dalam menentukan langkah
pembelajaran? ”
Guru: “Harus lebih berpikir karena kurikulum baru ya sebenarnya tidak baru juga
sehingga perlu belajar. Kadang-kadang pembelajaran satu hari bisa kurang atau lebih. Kalau kurang biasanya ada olahraga, agama, atau Bahasa jawa
sehingga dalam pembelajaran yang lebih untuk menutup pembelajaran yang kurang dalam satu hari. Dalam rpp satu pembelajaran tetapi dalam
pelaksanaan istilahnya saya reko-reko sendiri karena tidak tentu kadang ada rapat, ada takziah banyak yang satu pembelajaran tidak selesai
.”
101
Dari hasil wawancara dan juga analisis RPP diatas dapat disimpulkan bahwa guru sudah menentukan langkah-langkah pembelajaran dari buku guru dan
ditambahkan sendiri apabila ada kekurangan. Langkah-langkah pembelajaran juga sudah tertulis dalam RPP yang dibuat oleh guru di awal semester atau sebelum tahun
ajaran baru. Guru dalam menentukan langkah-langkah tersebut mengalami kesulitan karena dalam setiap pembelajaran tidak selalu penuh dan dapat terpotong oleh
pelajaran lain seperti pembelajaran bahasa jawa, pendidikan agama, dll. 6
Menentukan alokasi waktu Dalam perencanaan guru sudah menentukan alokasi waktu yang akan
digunakan ketika pembelajaran dilaksanakan. Guru memerhatikan situasi anak dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran. Alokasi waktu juga sudah tertulis dalam
RPP yaitu 6x35 menit. Hal ini juga sudah tertulis dalam analisis RPP misalnya RPP tanggal 22 maret-22 April 2017 bahwa
“Dalam RPP alokasi waktu pembelajaran yang tercantum adalah 6 x 35 menit”. Guru tidak mengalami kesulitan dalam
menentukan alokasi waktu akan tetapi guru kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu karena terkadang guru juga suka melebihi
pembelajaran dari alokasi waktu yang ada. Hal isi sesuai dengan wawancara dengan guru yaitu
Peneliti: “Apa saja yang ibu perhatikan dalam menentukan alokasi waktu
pembelajaran? ”
Guru: “Saya melihat situasi anak. Kadang-kadang ada anak yang memerlukan
pelayanan khusus. Jadi ada anak yang perlu bimbingan yaitu alif. Itu anak belum bisa apapun
.”
102
Peneliti: “Apakah ibu mengalami kesulitan dalam menentukan alokasi waktu
pembelajaran? ”
Guru: “Kadang-kadang saya ini sok blendeng karena saya sudah terbiasa tetapi dalam
RPP tetap ada. Karena kita tidak praktek, kalau praktek bisa lebih. ”
Jadi guru sudah menentukan alokasi waktu pembelajaran dan sudah tercantum
dalam RPP pembelajaran. guru tidak mengalami kesulitan dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran tetapi guru mengalami kesulitan ketika pelaksanaan
pembelajaran karena kadang melebihi alokasi waktu yang ada. 7
Mengembangkan penilaian Dalam kegiatan perencanaan guru mengembangkan penilaian dan membuat
sendiri penilaian. Untuk penilaian yaitu pertema yang dimasukan ke dalam rapaort tetapi ada setiap harinya tetap ada penilaian yang berikan kepada siswa. Seperti yang
tercantum dalam wawancara dengan guru yaitu Peneliti:
“Apakah ibu mengembangkan penilaian sendiri atau mengambil dari buku?” Guru:
“Saya membuat sendiri penilaian tetapi pertema untuk nilai harian pertema Untuk nilai raport. Tetapi untuk setiap harinya memberikan nilai kepada siswa
untuk memotivasi siswa belajar. Biasanya sudah ada penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
” Di dalam RPP juga sudah ada pedoman penilaian dalam setiap RPP. Mulai
dari penilaian sikap, pegetahuan, dan juga penilaian keterampilan. Hal ini terlihat dalam dalam analisis RPP. Misalnya dalam analisis RPP tanggal 22 Maret 2017
bahwa di dalam RPP terdapat pedoman penilaian sikap dan guru menggunakan penilaian sikap spiritual dan sosial dengan teknik observasi dalam RPP. Selanjutnya
dalam penilaian pengetahuan dan keterampilan dalam analisis RPP 22 Maret 2017
103
yaitu di dalam RPP guru menggunakan penilaian pengetahuan yang terdapat pedoman penilaian beserta soal dan kunci jawabannya serta pedoman penilaian
keterampilan yaitu unjuk kerja dan observasi. Jadi guru sudah mengembangkan penilaian yang meliputi penilaian
keterampilan, pengetahuan dan juga sikap. Dalam penilaian, guru hanya memasukan nilai pertema tetapi setiap hari siswa tetap diberikan nilai atas hasil pekerjaannya.
8 Menentukan strategi pembelajaran remedial setelah penilaian
Dalam perencanaan guru sudah menentukan kegiatan remedial, baik itu berupa PR maupun secara lisan. Sesuai dengan wawancara berikut ini
Peneliti: “Apa saja yang ibu perhatikan dalam menentukan strategi remedial?”
Guru: “Saya bertanya kepada siswa tentang materi yang sudah dipelajari dari awal
sampai akhir. Siswa kelas satu kalau remidi pakai tertulis kurang lancar. Kalau pekerjaan rumah tidak setiap hari tetapi ada 2 hari sekali.
“ Di dalam RPP juga tidak setiap RPP ada remidi dan pengayaan. RPP yang
memiliki kegiatan remidial hanya pada RPP pembelajaran ke 6 saja misalnya dalam analisis RPP tanggal 7 dan 25 April 2017 yang menggunakan remidi yaitu “terdapat
kegiatan remedial dari seluruh pembelajaran 1-6 tema 7 sub tema 4 yaitu dengan memberikan bimbingan khusus pada siswa yang belum bisa memahami kosa kata
makna benda, penjumlahan, pengurangan serta hubungan pengurangan dan penjumlahan serta pengayaan yaitu merapikan tempat tidur sendiri selama satu
minggu dan berkunjung ke tempat pembuatan tanah liat analisis RPP 7 april 2017 pembelajaran ke 6 dan Kegiatan remidi mengulang kosakata sesuai peristiwa siang
dan malam, berlatih menulis kosakata perstiwa siang dan malam, berlatih
104
menyanyikan lagu sesuai nada tinggi dan rendah, memberi penjelasan kembali cara mengukur panjang dengan satuan tidak baku, menyebutkan bunyi dan symbol sila ke
5, berlatih melakukan perkenalan aktivitas air. analisis RPP 25 April 2017 .”
Jadi guru sudah mengembangkan kegiatan remidi baik itu PR, lisan, maupun tertulis dan juga sudah ada di dalam RPP pada pembelajaran ke 6 meskipun begitu
guru tidak selalu melakukan kegiatan remidi. 9
Menentukan media, alat, bahan ajar, dan sumber belar Guru sudah membuat media sendiri meskipun kadang-kadang dalam membuat
sendiri. Guru mengalami kesulitan ketika membuat media sendiri karena guru harus belajar terlebih dahulu dalam membuat media pembelajaran. guru lebih sering
mencari media hal ini juga sampaikan guru dalam wawancara bahwa Peneliti:
“Apakah ibu membuat sendiri media pembelajaran sendiri?” Guru:
“Media kadang membuat sendiri, kadang cuma mencari. Kalau membuat sendiri banyak kesulitan kalau membuat sendiri harus belajar terlebih dahulu
seperti pembelajaran sebelumnya dalam membuat kubus satuan. Saya bersama anak-anak membuat kubus satuan. Kalau biasanya saya persiapkan terlebih
dahulu media yang harus digunakan. Kalau buku setiap hari .”
Hal ini juga dikuatkan oleh wawancara dengan kepala sekolah bahwa seorang guru harus membuat media sendiri yaitu sebagai berikut
Peneliti: “Apakah guru kelas 1 selalu menggunakan media dalam pembelajaran?
apakah media tersebut dibuat sendiri? ”
Guru: “Media itu kan dibutuhkan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran jadi ya
dibuat sendiri. Kami juga tidak harus selalu menunggui apalagi di RPP juga sudah ada
.”
105
Di dalam RPP juga sudah tercantum media pembelajaran sesuai dengan analisis RPP misalnya tanggal 22 Maret 2017 yaitu Dalam RPP media dan sumber
belajar yang tercantum adalah karton, gunting, lem, buku guru Tema : Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku Kelas 1, Buku siswa Buku Siswa Tema : Benda, Hewan
dan Tanaman di Sekitarku Kelas 1. Dari data wawancara dan analisis di atas guru sudah membuat media sendiri
meskipun kadang-kadang mengalami kesulitan dalam karena membuat media sendiri. Guru mengalami kesulitan karena harus belajar terlebih dahulu. Guru kelas I lebih
sering mencari media. Guru kelas 1 setiap hari menggunakan buku tematik sebagai media dan juga sumber belajar
10 Menentukan tujuan pembelajaran
Guru membuat tujuan pembelajaran dalam setiap RPP yang sudah dibuat guru. Tujuan yang dibuat guru menggunakan kata kerja operasional, dapat diukur,
dan mencakup semua aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, dan juga keterampilan. Misalnya dalam analisi RPP pada tanggal 22 Maret 2017 bahwa dalam RPP guru
sudah membuat tujuan pembelajaran menggunakan kata kerja operasional, dapat diukur dan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan seperti contoh tujuan
setelah mewawancarai, siswa dapat menyampaikan aturan merawat tanaman di rumah secara tertulis dengan baik. Hal ini juga sudah disampaikan oleh guru dalam
wawancara bersama guru bahwa guru sudah membuat tujuan pembelajaran dalam setiap RPP yang dibuat yaitu
Peneliti: “apakah ibu selalu membuat tujuan pembelajaran dalam setiap RPP?”
106
Guru: “Sudah. Kalau di dalam tujuan pembelajaran kan harus memuat sikap,
pengetahuan, dan juga keterampilan. Aspek itu sudah ada. tujuannya juga menggunakan kata kerja yang operasional .
” Jadi berdasarkan wawancara dan juga analisis RPP, guru senantiasa membuat
tujuan pembelajaran yang sudah mencakup semua aspek mulai dari pengetahuan, sikap, dan juga keterampilam serta menggunakan kata kerja operasional.
11 Membuat butir-butir materi
Guru selalu membuat butir-butir materi dalam setiap RPP yang dibuat. Butir- butir materi tersebut sudah memuat seluruh materi yang akan diajarkan. Butir-butir
materi tersebut juga sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini terlihat salah satunya dalam analisis
RPP tanggal 22 Maret 2017 yaitu guru sudah menentukan butir-butir materi dalam RPP, butir-butir materi sudah sesuai dengan indikator dan tujuan. Butir materi juga
sudah memuat seluaruh materi yang akan diajarkan seperti butir materi berikut ini siswa dapat menyampaikan aturan merawat tanaman di rumah secara tertulis pada
pelajaran Bahasa indonesia. Analisis RPP tersebut juga dikuatkan dengan wawancara bahwa guru sudah membuat butir-butir materi pembelajaran yaitu:
Peneliti: “Apakah ibu selalu membuat butir-butir materi dalam RPP?”
Guru: “iya sudah dari indikator pembelajaran baru dibuat butir-butir materi.”
Berdasarkan data analisis dan juga wawancara guru sudah membuat butir- butir materi yang sudah memuat seluruh materi, sesuai dengan tujuan, dan indikator
dalam setiap RPP yang akan digunakan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran