Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

127 Jadi sudah melakukan penilaian keterampilan baik dengan protofolio atau unjuk kerja. Guru mengalami kesulitan dalammenilai keterampilan karena perindikator.

B. Pembahasan

a. Perencanaan

1. Membuat RPP Berdasarkan hasil penelitian guru telah membuat RPP. Hal ini sesuai lampiran Permendibud Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 menyatakan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan wajib menyusun RPP secara lengkap agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, menyenangkan, menantang efisien, dan memotivasi peserta didik sehingga berpartisipasi aktif. Guru membuat RPP selama satu semester yaitu ketika libur sekolah sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga guru tidak setiap hari membuat RPP. Guru membuat RPP dengan mencari bahan dari berbagai sumber misalnya dari internet, buku guru, mendownload, dsb. Akan tetapi hal ini tidak sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa sebuah RPP harus dikembangkan dari silabus. Menurut Permendikbud 103 tahun 2014 dan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa dalam menyusun RPP seorang guru harus mengacu pada silabus 128 sehingga guru dapat mengembangkan RPP dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD. Selanjutnya dari hasil analisis RPP tematik yang dibuat oleh guru, komponen- komponen RPP tematik yang dibuat guru sudah sesuai dengan komponen-komponen RPP tematik berdasarkan Lampiran Permendibud Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2016. RPP yang dibuat oleh guru sudah memuat komponen yaitu identitas sekolah, identitas mata pelajarantema, kelassemester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Komponen RPP yang dibuat guru sudah sesuai dengan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah. Guru sudah mengacu pada Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 dalam membuat RPP karena semua komponen yang dibuat oleh guru sudah memuat komponen-komponen tersebut. Akan tetapi guru masih mengalami kesulitan karena guru masih mencari dari berbagai sumber seperti mendownload, dari CD, buku, dll tetapi belum mengacu pada silabus. 2. Merumuskan indikator Kegiatan selanjutnya dalam kegiatan perencanaan adalah menentukan indikator. Berdasarkan penelitian guru sudah merumuskan indikator, dimana guru mengambil indikator dari buku dan merumuskan indikator sendiri apabila ada kekurangan dalam indikator yang ada di dalam buku guru. Permendikbud no 103 129 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah juga menyatakan bahwa dalam menyusun RPP salah satu yang harus ada adalah indikator untuk pencapaian kompetensi. Menurut Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebuah indikator dirumuskan dan dikembangkan dari KD yang diturunkan dari KI. Indikator tersebut dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur. Guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP karena keterlambatan buku tematik yang datang dan belum mengembangkan dari KD. 3. Mengembangkan materi Kegiatan perencanaan selanjutnya adalah mengembangkan materi pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian guru sudah mengembangkan materi pembelajaran. Guru sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa guru sudah mengembangkan materi pembelajaran. Guru mengembangkan materi pembelajaran dengan mengambil materi dari buku-buku lain karena materi yang ada dalam buku tematik terutama dalam pengetahuan kurang mendalam sehingga guru melengkapi dan menambah buku untuk mengembangkan materi. Hal ini sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar 130 proses pendidikan dasar dan menengah bahwa dalam mengembangkan materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial. Menurut Hosnan2014:154 dalam mengembangkan materi yang perlu diperhatikan adalah mengamati cakupan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik apakah sudah sesuai dengan kompetensi dasar atau belum. Guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan materi karena keterbatasan buku di SD N 3 Pengasih dan terkadang buku tidak sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 4. Menentukan strategi pembelajaran Berdasarkan hasil analisis RPP, guru sudah menentukan strategimetode pembelajaran yaitu permainansimulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah. Menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah salah satu komponen yang harus ada dalam RPP adalah strategi atau metode pembelajaran. Guru dalam menentukan strategi ini memerhatikan kondisi kelas, materi apa yang akan disampaikan, dan alat apa yang akan digunakan. Hal ini juga sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Sagala 2013:69, pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran. Menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses 131 pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. Guru kadang-kadang mengalami kesulitan dalam menentukan strategi pembelajaran. 5. Menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan Berdasarkan hasil penelitian guru sudah menentukan kegiatan atau langkah- langkah pembelajaran . Guru menggunakan kegiataan awal, inti, dan penutup dalam setiap pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menentukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan melihat pada buku baru guru menambahkan kegiatan apabila ada kekurangan. Menurut Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup. Guru mengalami kesulitan dalam menentukan kegiatan pembelajaran karena merupakan kurikulum baru dan ketika kegiatan sering terpotong dengan pelajaran lain seperti agama, Bahasa jawa, dan olahraga. Guru harus mensiasati kegiatan agar tetap bisa dilaksanakan. 6. Menentukan alokasi waktu Berdasarkan hasil penelitian guru sudah menentukan alokasi waktu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru menggunakan alokasi waktu 6x35 menit dalam setiap pembelajaran yang tercantum dalam RPP. Guru tidak mengalami kesulitan dalam menentukan alokasi waktu pembelajaran akan tetapi ketika 132 pelaksanaan pembelajaran guru sering melebihi alokasi waktu yang sudah ditentukan baik itu karena praktik atau karena guru membimbing siswa. Menurut Hosnan2014:157 penentuan alokasi waktu didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi mata pelajarn perminggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan KD. Selanjutnya untuk menentukan alokasi waktu menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai. Jadi guru tidak mengalami kesulitan dalam menentukan alokasi waktu tetapi dalam pelaksanaannya masih sering melebihi dari alokasi waktu yang sudah ditentukan 7. Mengembangkan penilaian Berdasarkan penelitian guru sudah mengembangkan dan membuat penilaian sendiri. Hal ini juga sudah sesuai dengan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa salah satu komponen dalam RPP adalah penilaian pembelajaran. Selanjutnya menurut Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah bahwa Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran. Jadi guru tidak mengalami kesulitan dalam mengembangkan penilaian karena sudah bisa mengembangkan penilaian sendiri. 133 8. Menentukan strategi remedial Berdasarkan penelitian guru terkadang membuat strategi remidial baik itu dengan lisan maupun dengan PR yang dilaksanakan 2 hari sekali atau tidak setiap hari. Menurut Sani 2014: 283 kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan dengan pemberian tugas individual maupun kelompok. Hal ini juga serupa dalam pernyataan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa kegiatan tindak lanjut dapat berbentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok. Jadi guru sudah menentukan strategi remedial ini dan tidak mengalami kesulitan. 9. Menentukan media, alat, dan sumber belajar Berdasarkan penelitian yaitu dokumentasi RPP dan wawancara guru sudah membuat media sendiri sebagai alat bantu dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah media pembelajaran berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran. Akan tetapi guru mengalami kesulitan dalam membuat media sendiri karena guru harus belajar terlebih dahulu. Guru lebih sering mencari media di sekitar misalnya ada daun papaya dll. Smentara untuk sumber belajar guru senantiasa menggunakan buku tematik untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan. Sementara 134 itu menurut Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam menentukan media, alat, bahan dan sumber belajar disesuaikan dengan yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran. Jadi guru masih kesulitan dalam menentukan media sendiri karena guru harus belajar terlebih dahulu dalam membuat media sendiri. 10. Menentukan tujuan pembelajaran Guru selalu membuat tujuan pembelajaran dalam setiap RPP yang akan digunakan. Misalnya seperti tujuan setelah mengamati, siswa dapat menunjukkan penggunaan kosakata tentang berbagai jenis benda di lingkungan sekitar dalam suatu kalimat dengan tepat. Guru sudah menggunakan kata kerja operasional dan dapat diamati seperti kata kerja “menunjukan” serta dapat diukur yaitu dengan tepat. Hal ini sesuai dengan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Jadi guru tidak mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan pembelajaran karena sudah sesuai yaitu meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 11. Menentukan butir-butir materi Guru sudah membuat butir-butir materi dalam setiap RPP yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembelajaran. Butir-butir materi sudah sesuai dengan 135 indikator dan memuat semua materi yang akan diajarkan seperti materi siswa dapat menunjukkan penggunaan kosakata tentang berbagai jenis benda di lingkungan sekitar dalam suatu kalimat dengan tepat. Hal ini sudah sesuai dengan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa butir-butir materi sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. Jadi guru sudah membuat butir-butir materi dan tidak mengalami kesulitan.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh guru di kelas I terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran menurut Lampiran Permendibud No 22 Tahun 2016 bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 1 Kegiatan pendahuluanawal a Mengondisikan siswa Berdasarkan hasil peneltian dalam kegiatan pendahuluan, guru tidak mengondisikan siswa sebelum pembelajaran dengan mendampingi berdoa, menyanyikan lagu Indonesia raya dan membaca literasi karena guru sudah membiasakan agar siswa melakukan sendiri. Menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa salah satu dari 136 kegiatan pendahuluan adalah guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru sudah menyiapkan dan mengondisikan peserta didik dalam kegiatan pedahuluan tetapi tidak ikut mendampingi peserta didik. Guru mengalami kesulitan dalam menanamkan kebiasaan ini tetapi setelah berjalan waktu siswa sudah terbiasa dalam mengondisikan dirinya sendiri. b Apersepsi dan orientasi Berdasarkan penelitian kegiatan pendahuluan lain yang dilakukan oleh guru adalah menyampaikan apaersepsi dan orientasi dengan mengingatkan kembali kepada siswa tentang pembelajaran sebelumnya dengan bertanya kepada siswa. Menurut Sagala 2013:226,tujuan mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya yaitu untuk mengetahui sampai dimana pemahaman materi yang telah diberikan. Selanjutnya dalam kegiatan apersepsi dan orientasi ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan sub tema yang akan dipelajari kepada siswa. Hal ini juga sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Sani 2014:281-282 bahwa apersepsi dilakukan dengan menanyakan konsep yang telah dipelajari siswa terkait dengan konsep yang akan dipelajari dan orientasi untuk memusatkan perhatian peserta didik dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Sani 2014:281-282 juga menjelaskan bahwa apersepi dilakukan untuk memberikan apersepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari. Guru tidak mengalami kesulitan dalam melakukan apersepsi di 137 awal pembelajaran akan tetapi dalam wawancara dengan guru, beliau sering lupa dalam memberikan apersepsi kepada siswa. c Memberikan motivasi Kegiatan pendahuluan selanjutnya berdarkan hasil penelitian adalah memberikan motivasi kepada siswa. Guru sering memberikan motivasi kepada siswa dengan memotivasi siswa agar siswa semangat dalam belajar sehingga dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Menurut Sani 2014:281-282 kegiatan memotivasi ini dilakukan agar siswa gambaran manfaat materi yang akan dipelajari. Dalam kegiatan memotivasi siswa ini guru tidak memiliki kesulitan dan sudah sering untuk memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan semangat kepada siswa untuk belajar agar bisa dalam pelajaran. d Pemberian acuan Kegiatan terakhir yang dilakukan guru dalam kegiatan pendahuluan berdasar penelitian yaitu wawancara dan observasi adalah memberikan acuan kepada siswa baik itu acuan penilaian maupun acuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Guru sudah memberikan acuan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilaksanakan meskipun masih jarang dalam memberikan acuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini sudah sesuai dengan Sani2014:281-282 bahwa pemberian acuan dapat dilakukan dengan menyampaikan tugas-tugas dan penilaian yang akan dilakukan. Hal juga termuat dalam Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan 138 dasar dan menengah bahwa salah satu kegiatan dalam kegiatan pendahuluan adalah penyampaian cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan. Selanjutnya untuk acuan penilaian, guru tidak pernah memberikan acuan penilaian yang akan dilaksanakan karena untuk penilaian dilakukan pertema sehingga guru tidak memberikan acuan. Guru tidak mengalami kesulitan dalam memberikan acuan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa. Kegiatan pembelajaran pada kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan kegiatan pendahuluan sesuai dengan pernyataan Sani 2014:281- 282 yaitu meliputi mengondisikan siswa dengan membiasakan siswa agar mengondisikan diri sendiri sebelum guru masuk kelas, apersepsi dan orientasi, memotivasi siswa, dan memberikan acuan kegiatan yang akan dilakukan, meskipun guru tidak selalu melakukan seluruh kegiatan pendahuluan pada setiap pertemuan dengan memberikan acuan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Guru tidak mengalami banyak kesulitan dalam kegiatan pendahuluan ini hanya saja guru sering lupa dalam melakukan apersepsi dan dulu pernah mengalami kesulitan ketika guru menanamkan siswa agar siswa dapat mengondisikan dirinya sendiri sebelum pembelajaran dimulai. 2 Kegiatan inti Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru setelah kegiatan pendahuluan adalah kegiatan inti yang meliputi kegiatan 5M atau menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, siswa dan jenjang 139 pendidikan siswa. Hal ini sudah sesuai dengan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah dan no 103 tahun 2014. Menurut Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa pemilihan pendekatan saintifik disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan karakteristik kelas. Sementara itu menurut Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah bahwa kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik serta guru memfasilitasi dalam kegiatan 5 M. a Mengamati Berdasarkan hasil penelitian, guru sudah melaksanakan kegiatan mengamati dalam kegiatan inti. Kegiatan mengamati yang guru lakukan sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 yaitu dengan memberikan fasilatas dalam kegiatan mengemati siswa. Kegiatan mengamati yang dilakukan oleh guru biasanya adalah siswa dibimbing untuk mengamati gambar dalam buku tematik. Kegiatan mengamati yang dilakukan oleh guru ini kurang bervariasi karena hampir setiap hari siswa mengamati gambar yang terdapat dalam buku siswa. Sebenarnya guru bisa mengajak siswa mengamati lingkungan sekolah atau mengamati benda nyata seperti dalam tema Benda Hewan dan Tanaman di Sekitarku karena materinya tentang hewan dan tanaman disekitarku sehingga guru dapat mengajak siswa mengamati di 140 luar kelas. Dengan mengamati lingkungan sekolah, siswa akan memperoleh pengalaman langsung. Pengalaman langsung dalam kegiatan mengamati ini merupakan alat yang baik untuk memperoleh kebenaranfakta Hosnan, 2014: 44. Hosnan 2014: 369 juga mengatakan kelas sebagai lingkungan pembelajaran seharusnya tidak terbatas dalam ruang kelas, melainkan dapat di luar kelas dengan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber pembelajaran. Pada tema 8, sub tema 1 tentang cuaca, dan pembelajaran 1 tentang menyanyikan lagu pemandangan guru menggunakan media berupa HP agar siswa dapat mendengarkan lagu tersebut. Penggunaan media ini bertujuan agar siswa lebih tertarik dalam melakukan kegiatan mengamati dengan mendengarkan lagu yang diputar. Hal ini sesuai dengan fungsi dari media yaitu lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar Sayiful 2014: 129. Penggunaan media ini juga menunjukkan bahwa guru memfasilitasi siswa selama kegiatan mengamati. Guru bisa memfasilitasi siswa dengan menyajikan media berupa gambar, video, benda nyata, miniatur, dll Hosnan 2014: 40. Dalam melaksanakan kegiatan mengamati ini guru mengamali kesulitan terutama dalam membimbing siswa melakukan proses mengamati karena kadang-kandang beberapa anak mau mengamati dan ramai sendiri meskipun sudah dibimbing guru untuk mengamati. Sehingga anak-anak yang tidak mengamati kalau mengerjakan soal hanya mencontoh temannya. b Menanya 141 Kegiatan selanjutnya setelah melakukan kegiatan mengamati adalah menanya. Berdasarkan hasil penelitian, guru belum membimbing dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya selama proses pembelajaran meskipun ada beberapa siswa yang bertanya kepada guru mengenai langkah dalam melaksanakan pembelajaran. Guru belum sesuai dalam melaksanakan kegiatan menanya seperti Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 bahwa guru memberikan fasilitas siswa dalam kegiatan menanya. Hosnan menyatakan bahwa dalam kegiatan menanya guru berusaha membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat 2014: 49. Pada Tema peristiwa alam dan pembelajaran menggambar padi dan kapas, guru belum memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tetapi beberapa siswa bertanya kepada guru mengenai bagaimana menggambar padi dan kakapas tersebut apakah memanjang atau tegak. Seharusnya guru membimbing siswa dalam membuat pertanyaan dan memberikan kesempatan siswa untuk betanya. Guru membantu siswa sampai tahap dimana siswa mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri Hosnan 2014: 49. Fungsi bertanya dalam kegiatan pembelajaran adalah mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri dan membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar Hosnan 2014: 50. Dalam kegiatan 142 menanya ini guru mengalami kesulitan dan sudah mengusahakan agar siswa menanya kepada guru tetapi beberapa siswa belum bisa. c Mencobamencari informasi Kegiatan selanjutnya yaitu mencoba atau mencari informasi. Berdasarkan hasil penelitian, guru sudah melakukan kegiatan mengumpulkan informasimencoba yang dilakukan di kelas I SD N 3 Pengasih baik itu dengan membaca buku, diskusi, wawancara, dll. Kegiatan mencobamenalar yang guru lakukan sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 yaitu dengan memberikan fasilatas dalam kegiatan mencobamencari informasi yang siswa lakukan. Pada tema 7 benda hewan dan tanaman di sekitarku, sub tema 3 tumbuhan di sekitarku dan pembelajaran 1, guru membimbing siswa melakukan kegiatan wawancara dengan narasumber terutama dengan teman satu kelasnya untuk mengetahui cara merawat tanaman. Menurut Sani kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan dari berbagai sumber yang dilakukan melalui berbagai cara, seperti melakukan wawancara dengan nara sumber. Selain itu, dengan melakukan wawancara siswa juga akan mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Menurut Hosnan 2014: 58, salah satu kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengumpulkan informasimencoba adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi. Pada kegiatan ini siswa sudah antusias dalam melakukan kegiatan ini karena siswa dapat berkeliling dan bertanya kepada temannya tentang cara merawat tanaman. Kegiatan lain yang dilakukan oleh guru 143 dalam kegiatan mencari informasi mencoba ini guru membimbing siswa untuk mencari informasi dengan membaca buku baik itu di tempat duduknya maupun di depan kelas seperti dalam materi indahnya suasana pantai pada tema 8 yaitu peristiwa alam. Selain itu guru dalam kegiatan ini guru sudah membimbing siswa dalam membuat origami dengan membuat tiga macam origami yang berbeda pada tema benda, hewan, dan tumbuhan di sekitarku. Pada pembelajaran ini siswa begitu antusias dan senang dalam melaksanakan kegiatan membuat origami ini. Menurut Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014, salah satu prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 adalah peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar dan suasana belajar menyenangkan. Selain itu pada materi juga menarik dalam membuat origami itu sehingga siswa antusias dan senang. Dalam kegiatan mencari informasi ini guru meyiapkan alat dan bahan atau sebelumnya siswa sudah disuruh untuk membawa alat dan bahan dari rumah seperti guru membagikan kertas kepada siswa untuk membuat tanaman buatan atau origami yang harus dibawa siswa untuk pembelajaran membuat origami. Guru juga sudah memberikan contoh siswa cara membuat tanaman buatan dan juga contoh membuat origami. Menurut Sani 2014: 63, salah satu peran guru dalam kegiatan mengumpulkan informasi adalah memfasilitasi atau membantu siswa menggunakan bahan dan peralatan. Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan mencari informasi dan mencoba ini karena ada beberapa siswa yang masih belum bisa untuk membaca sehingga dalam mencari informasi dari temannya. Siswa tersebut ketika akan dibimbing untuk membaca setelah pulang sekolah tidak mau dan langsung pulang. 144 d Menalar Kegiatan selanjutnya yang dilakukan guru dalam kegiatan inti adalah kegiatan menalar. Berdasarkan hasil penelitian, guru sudah melaksanakan kegiatan menalar. Kegiatan menalar yang guru lakukan sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 yaitu dengan memberikan fasilatas kepada siswa dalam kegiatan menalar. Guru membimbing siswa untuk menghubungkan informasi yang sudah diperoleh siswa agar menjadi informasi yang utuh atau untuk membuat kesimpulan dari datainformasi yang sudah diperoleh siswa. Guru membimbing siswa dengan melakukan tanya jawab untuk menghubungkan informasi yang sudah didapatkan atau mengerjakan soal. Ketika bertanya jawab guru memancing siswa dengan melakukan tanya jawab untuk membuat kesimpulan bersifat umum. Dalam kegiatan menalar ini guru menggunakan penalaran induktif. Hal ini merupakan salah satu kompetensi yang diharapkan dari mengasosiasimenalar, yaitu menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif menyimpulkan. Menurut Hosnan 2014:73, penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik kesimpulan dari fenomena atau atribut- atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Kegiatan mengasosiasimenalar lainnya yang dilakukan guru adalah membimbing siswa melakukan tanya jawab untuk menyimpulkan hasil diskusi yang sudah dilakukan oleh siswa. Namun, saat bertanya jawab untuk menarik kesimpulan ada siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini dikarenakan guru karena guru bertanya untuk semua siswa 145 di dalam kelas sehingga yang menjawab hanya siswa tertentu. Sebenarnya guru bisa memberikan giliran pertanyaan kepada siswa tersebut agar siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sagala 2013: 208 menyatakan bahwa salah satu cara memberikan giliran dalam kegiatan tanya jawab adalah dengan memberikan pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang dan gilirannya kepada orang lain. Selain bertanya jawab guru juga membimbing siswa agar mengerjakan soal misalnya dalam soal penjumlahan dan juga pengurangan. Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan menalar ini karena siswa belum bisa melakukan penalaran secara sulit seperti dalam pertanyaan yang diberikan oleh guru yaitu mengapa rumah tidak terbuat dari kertas atau mengapa jendela terbuat dari kaca. Siswa belum bisa menjawab meskipun guru sudah membimbing siswa sehingga guru yang harus menjawabnya sendiri. e Mengomunikasikan Kegiatan terakhir yang dilakukan guru dalam kegiatan inti adalah mengomunikasikan. Berdasarkan hasil penelitian, guru sudah melaksanakan kegiatan mengomunikasikan. Kegiatan mengomunikasikan yang guru lakukan sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 yaitu dengan memberikan fasilatas dalam kegiatan mengomunikasikan hasil pekerjaan siswa Kegiatan mengkomunikasikan yang dilakukan guru hampir sama pada tiap pembelajaran. Kegiatan mengomunikasikan ini baisanya dilakukan guru dengan cara membimbing 146 siswa agar siswa membacakan hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Misalnya saja dalam tema benda, hewan dan tumbuhan di sekitarku guru membimbing siswa agar siswa membacakan percakapan yang sudah dibuat di depan kelas selain itu pada pembelajaran lainnya guru juga membimbing siswa agar siswa membacakan benda- benda yang sudah ditemukan yang memiliki permukaan kasar dan halus. Menurut Hosnan 2014: 76 dalam kegiatan mengkomunikasikan, peserta didik diharapkan sudah dapat mempresentasikan hasil temuannya untuk kemudian ditampilkan di depan khalayak ramai sehingga rasa berani dan percaya diri dapat lebih terasah. Dalam kegiatan mengomunikasikan guru guru mengalami kesulitan terutama karena ada siswa yang tidak mau untuk mengomunikasikan meskipun sudah dibimbing untuk mengomunikasikan. Hal ini juga terjadi karena siswa belum bisa membaca dan juga menulis. Dalam kegiatan inti guru sudah melaksanakan kegiatan saintifik meskipun masih mengalami kesulitan serta kegiatan menanya belum dilaksanakan dan guru tidak membimbing siswa dalam kegiatan menanya tetapi untuk kegiatan yang lainnya sudah dilaksanakan. Kegiatan inti ini juga sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 dalam pelaksanaan kegiatan inti yaitu menggunakan pendekatan saintifik. 3 Kegiatan penutupakhir 147 Setelah kegiatan inti, kegiatan selanjutnya adalah kegiatan penutup. Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan penutup sudah sesuai dengan apa yang terdapat dalam Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 dan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah , meskipun ada beberapa kegiatan yang jarang dilakukan oleh guru. a Membuat simpulan Berdasarkan penelitian guru sudah membuat simpulan dalam kegiatan penutup. Guru dalam kegiatan menyimpulkan sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 bahwa guru bersama siswa melakukan kegiatan menyimpulkan dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Dalam kegiatan menyimpulkan guru memancing siswa dengan melakukan tanya jawab untuk menyampaikan kesimpulan yang bersifat umum. Dalam kegiatan menyimpulkan ini guru menggunakan penalaran induktif. Menurut Hosnan 2014:73, penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik kesimpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Guru kadang mengalami kesulitan dalam menyimpulkan pembelajaran dengan siswa karena siswa terkadang belum memahami kalimat atau pertanyaan yang disampaikan oleh guru. b Melakukan refleksi 148 Berdasarkan wawancara dan observasi guru sudah melaksanakan kegiatan refleksi. Guru dalam kegiatan melakukan refleksi sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 bahwa guru bersama siswa melakukan kegiatan refleksi dari kegiatan apa saja yang sudah dilaksanakan. Guru melakukan refleksi dengan cara menanyakan kepada siswa tentang kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh siswa. Menurut Trianto Hosnan, 2014: 273, refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Guru sering melakukan refleksi di akhir pembelajaran seperti dalam tema benda, hewan dan tumbuhan di sekitarku guru bertanya pembelajaran apa saja yang sudah dilakukan dan siswa menjawab seperti sudah belajar kalimat pujian dan terimakasih, percakapan cara merawat tanaman, bagian tumbuhan, dan membuat pohon buatan. Guru mengalami kendala dalam melakukan kegiatan refleksi karena guru belum bisa membimbing semua siswa agar siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Dalam kegiatan refelksi ini yang menjawab pertanyaan dari guru hanya siswa yang pandai saja. c Memberikan umpan balik Berdasarkan hasil penelitian guru sudah memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar siswa. Guru dalam kegiatan menyimpulkan sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan 22 tahun 2016 bahwa guru memberikan umpan balik 149 terhadap proses dan hasil belajar siswa. Guru sering memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Hal ini juga dikatakan oleh Sani 2014:283 yaitu salah satu kegiatan dalam kegiatan penutup adalah memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dengan cara memberikan saran terhadap pekerjaan siswa dan motivasi kepada siswa tentang materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan saran seperti dalam tema benda, hewan, dan tumbuhan disekitarku bahwa guru memberikan saran agar selanjutnya dapat menempel daun pada lembar tugas lebih rapi lagi. Guru memberikan memberikan motivasi seperti guru memberikan motivasi agar giat belajar dan mempelajari lagi ciri-ciri benda, kegunaan benda, bahan baku benda, serta nama benda pada tema benda, hewan, dan tumbuhan di sekitarku. Guru mengalami kesulitan dalam memberikan umpan balik ini karena siswa kadang tidak melaksanakan apa yang sudah disampaikan oleh guru melalui umpan balik ini seperti agar mengulangi lagi pembelajaran di rumah dan belajar lagi sehingga keesokan harinya ketika ditanya lagi sudah tidak bisa menjawab. d Melakukan penilaian Berdasarkan hasil penelitian guru sudah melakukan penilaian di akhir pembelajaran. Hal ini sudah sesuai dengan Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan permendikbud no 2016 bahwa dalam kegiatan penutup salah satunya memberikan penilaian pada siswa. Guru sering melakukan penilaian dalam kegiatan penutup mesikipun nilai-nilai 150 tersebut tidak dimasukan karena guru hanya memasukan nilai pertema saja. Guru sudah melakukan penilaian dan tidak mengalami kesulitan dalam memberikan nilai kepada siswa. e Merencanakan kegiatan tindak lajut Berdasarkan penelitian guru sudah merencanakan kegiatan tindak lanjut. Guru baru merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugasPR dan memberikan pertanyaan kepada siswa seputar materi yang sudah disampaikan. Untuk kegiatan tindak lanjut, guru belum merencanakan kegiatan pengayaan. Menurut Sani 2014: 283 kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan dengan pemberian tugas individual maupun kelompok. Hal yang sama juga tertulis dalam Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah bahwa kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok. Kegiatan tindak lanjut ini sudah dilakukan oleh guru dan guru tidak mengalami kesulitan tetapi kegiatan ini tidak selalu dilaksanakan oleh guru. f Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya Berdasarkan penelitian kegiatan terakhir yang dilakukan guru dalam kegiatan penutup adalah menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Guru sudah menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya. Hal ini sesuai dengan Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah dan 103 tahun 2014 bahwa salah satu kegiatan dalam kegiatan penutup 151 adalah menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Menurut Sagala 2013: 229,informasi materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya diperlukan agar siswa dapat mempelajari materi tersebut. Guru sering menyampaikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan juga media yang harus dibawa pada pertemuan pada hari berikutnya. Seperti pada tema benda, hewan, dan tumbuhan di sekitarku guru menyampaikan bahwa guru menyampaikan kepada siswa bahwa selanjutnya mereka akan belajar membuat kubus tanaman dan guru memberitahukan kepada siswa bahwa mereka harus membawa fotocopy kerangka dadu untuk pembelajaran berikutnya. Guru sudah sering melakukan kegiatan ini dan guru tidak memiliki kendala dalam kegiatan ini

c. Penilaian

Berdasarkan hasil penelitian, guru menilai proses dan hasil belajar siswa meliputi 3 kompetensi yaitu kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Penilaian yang dilakukan guru sesuai dengan Permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan permendikbud no 23 tahun 2016. 1 Penilaian sikap Berdasarkan penelitian guru sudah melakukan penilaian sikap. Guru hanya menilai sikap siswa dari observasi saja. Menurut Permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah 152 serta Fadlillah 2014:211-214, teknik lain yang bisa digunakan dalam penilaian sikap adalah penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Guru melaksanakan kegiatan observasi ini ketika siswa belajar. Hal ini sesuai dengan tahapan pelaksanaan penilaian dalam Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan bahwa tahapan penilaian sikap yaitu mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran, mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasipengamatan, menindaklanjuti hasil pengamatan, dan mendeskripsikan perilaku peserta didik. Guru sudah sesuai dengan Permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah dan Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan karena guru sudah menggunakan instrumen observasi dalam menilai sikap siswa dan sesuai dalam melaksanakan tahapan penilaian. Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan observasi ini yaitu untuk menentukan sikap anak itu sangat sulit kalau jelek sekali tidak bagus tetapi baik sekali juga tidak baik sehingga harus guru harus merekayasa nilai siswa. Dalam melaksanakan penilaian sikap ini guru harus berhati-hati walupun anak itu seperti apapun guru harus tetap membimbing siswa. 2 Penilaian pengetahuan Berdasarkan observasi dan wawancara guru sudah melakukan penilaian pengetahuan. Guru menggunakan instrumen tes tertulis dan lisan untuk menilai pengetahuan siswa. Hal ini sama dengan apa yang disampaikan Fadlillah2014:215 153 bahwa penilaian pengetahuan dapat menggunakan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Selanjutnya menurut Permendikbud no 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah dan Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai pengetahuan peserta didik, antara lain melalui tes tertulis, observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Guru memberikan nilai pengetahuan dengan tes tertulis yang bersumber dari dari buku yang dibawa siswa yaitu buku fokus atau dari tambahan buku selain buku tematik karena guru pengetahuan dari buku tematik masih kurang mendalam. Seperti dalam kegiatan penjumlahan dan pengurangan guru mengambil soal dari buku ktsp matematika. Guru mengalami kesulitan dalam penilaian pengetahuan karena guru harus membuat soal perindikator baru dituangkan ke dalam kisi-kisi dan baru menjadi butir-butir soal sehingga sangat banyak soal yang harus dibuat guru. Guru juga sudah memberikan penugasan atau PR kepada siswa seperti PR dalam melakukan penjumalah dan juga pengurangan. Meskipun guru mengalami kesulitan, guru sudah sesuai dengan Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan dalam melaksanakan tahapan penilaian pengetahuan. Menurut Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan, porsedur penilaian yang dilakukan pendidik adalah menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, menyusun kisi-kisi penilaian, membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian, melakukan analisis kualitas instrumen, melakukan penilaian, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian, melaporkan hasil penilaian, 154 dan memanfaatkan laporan hasil penilaian. Penilaian yang dilakukan guru sudah sesuai dengan Permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah dan Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan karena guru menggunakan intrumen tes tertulis dan lisan dengan tanya jawab dan sudah sesuai dalam melaksanakan kegiatan penilaian. Akan tetapi guru masih kesulitan dalam menilai pengetahuan siswa karena harus membuat soal perindikator baru dibuat kisi-kisi dan menjadi soal. 3 Penilaian keterampilan Berdasarkan penelitian penilain terakhir yang dilakukan oleh guru adalah penilaian keterampilan. Sesuai dengan Lampiran Permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan menengah dan Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan bahwa guru sudah menggunakan penilaian portofolio, unjuk kerja, serta proyek. Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan Fadlillah2014:217-220 bahwa penilaian keterampilan menggunakan tes praktik, menggunakan portofolio, dan proyek. Guru menggunakan penilaian kinerja dan proyek untuk menilai kompetensi keterampilan siswa. Seperti dalam kegiatan pembelajaran tema benda, hewan, dan tumbuhan di sekitarku guru menggunakan penialain keterampilan unjuk kerja dan juga portofolio yaitu guru menilai pekerjaan siswa berupa menempel daun pada lembar kerjaunjuk kerja dan pekerjaan disimpan dalam mapportofolio. Penilaian portofolio dapat menunjukkan kemajuan hasil kerja siswa. Daryanto 2014: 127. mengungkapkan 155 bahwa penilaian portofolio adalah penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian keterampilan yaitu guru harus menilai perindikator sehingga banyak sekali penilaian guru.

C. Keterbatasan Penelitian