Berdasarkan Aspek Afektif Kajian Mengenai Tingkat Pemahaman Siswa 1. Berdasarkan Aspek Kognitif

36 e. sintesis, adalah kemampuan untuk menyatukan dan atau menghimpun bagian- bagian agar menjadi sesuatu yang utuh dan bermakna. f. evaluasi, merupakan tingkatan yang paling tinggi dalam ranah kognitif. Berkenaan dengan kemampuan untuk membuat penilian terhadap sesuatu berdasarkan maksud atau kriteria tertentu dan memberikan suatu keputusan. Sejalan dengan pendapat di atas, Krathwohl dan Anderson, dkk Dewi Salma, 2008:94 merumuskan proses berpikir kognitif terjadi dengan cara : a. mengingat, b. mengerti, c. menerapkan, d. menganalisis, e. menilai, dan f. berkreasi. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa berdasarkan aspek kognitif pada buku teks dengan materi mitigasi bencana erupsi gunung api meliputi tingkat pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Tingkat pemahaman siswa berdasarkan aspek kognitif diukur melalui ragam tes soal evaluasi yang tersedia pada buku teks.

2. Berdasarkan Aspek Afektif

Aspek afektif berkenaan dengan sikap, nilai, dan apersepsi. Wynne Harlen Hendro Darmojo, 1992: 7-10 menerangkan bahwa ada sembilan aspek sikap dasar ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia Sekolah Dasar, yaitu : a. Sikap ingin tahu, artinya suatu sikap yang selalu ingin mendapatkan jawaban yang benar dari objek yang diamatinya. Kata benar disini artinya rasional atau masuk akal dan objektif atau sesuai dengan kenyataan. 37 b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, artinya sikap ini bertitik tolak dari kesadaran bahwa jawaban yang telah mereka peroleh dari rasa ingin tahu itu tidaklah bersifat final atau mutlak, tetapi masih bersifat sementara atau relative. c. Sikap kerja sama, artinya disini adalah kerja sama untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Seorang yang bersifat cooperative ini menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki orang lain mungkin lebih banyak dan lebih sempurna dari apa yang ia miliki. d. Sikap tidak putus asa, artinya seorang ilmuan harus terus mencoba memperbaiki kegagalannya, dan terus berusaha. e. Sikap tidak purba sangka, maksudnya disini adalah mengajarkan cara dalam menetapkan kebenaran berdasarkan dua kriteria, yaitu rasionalitas dan objektivitas. f. Sikap mawas diri, artinya seorang ilmuan sangat menjunjung tinggi kebenaran. Objektivitas tidak hanya ditunjukan diluar tetapi juga terhadap dirinya sendiri. Itulah sikap mawas diri untuk menjunjung tinggi kebenaran. g. Sikap bertanggung jawab, artinya berani memeprtanggung jawabkan apa yang telah diperbuatnya adalah suatu sikap yang mulia. h. Sikap berpikir bebas, artinya keberhasilan yang terbesar dari ilmu pengetahuan alam adalah keberhasilannya mengembangkan metode ilmiah yang dapat digunakan oleh seseorang secara mandiri, yang itu merupakan sikap berpikir bebas. 38 i. Sikap kedisiplinan diri, diartikan sebagai kemampuan sesorang untuk dapat mengontrol ataupun mengatur dirinya menuju kepada tingkah laku yang dikehendaki dan yang dapat diterima oleh masyarakat. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa berdasarkan aspek afektif pada buku teks dengan materi mitigasi bencana erupsi gunung api didasarkan pada sikap ilmiah pada mata pelajaran IPA yang terdiri dari sikap ingin tahu, sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru, sikap kerja sama, sikap tidak putus asa, sikap mawas diri, sikap bertanggung jawab, sikap berpikir bebas, dan sikap kedisiplinan.

3. Berdasarkan Aspek Psikomotorik