59 b. Konversi skor reviewer kegrafikaan
Konversi skor dilakukan dengan mengkonversi masing-masing komponen aspek penilaian media. Hasil Konversi dapat dilihat pada tabel
15.
Tabel 15. Konversi skor penilaian masing-masing komponen aspek kegrafikaan
Komponen Aspek Materi
Interval Skor Nilai
Kategori Kegrafikaan
3,25 ≤ X ≤ 4,00 A
Sangat Baik 2,50 ≤ X 3,25
B Baik
1,75 ≤ X 2,50 C
Kurang 1,00 ≤ X 1,75
D Sangat Kurang
Dalam penelitian ini nilai kelayakan ditentukan dengan minimal “B” dengan kategori baik. Jika hasil penilaian oleh ahli dan praktisi memberikan
hasil akhir “B”, maka produk pengembangan buku pembelajaran ini sudah dianggap layak untuk digunakan.
2. Teknik Analisis Pemahaman siswa terhadap materi mitigasi bencana erupsi gunung api.
a. Aspek Kognitif Penilaian terhadap pemahaman siswa terhadap materi edukasi mitigasi
bencana dilaksanakan dalam kegiatan post test. Eko Putro Widoyoko 2014:67 menjelaskan untuk menghitungnya, dengan rumus sebagai berikut.
Dengan ketentuan : Sk : skor yang diperoleh peserta tes.
B : Jumlah jawaban yang benar
Sk = B
60 Jadi untuk penilaian pilihan ganda jawaban yang dihitung adalah jawaban
yang benar saja, jawaban yang salah tidak mempengaruhi skor. Penilaian untuk tes uraian menurut Burhan Nurgiyantoro 2012:121 penskoran untuk tes
uraian tidak berangkat dari skor nol, penilaian juga bisa menggunakan skala, atau penilaian juga bisa mempertimbangkan keluasan, kedalam, cakupan
bahan, dan kompleksitas tiap soal, sehingga tiap butir soal akan memiliki bobot nilai yang berbeda. Untuk penilaian tes uraian pada materi ini memiliki
bobot nilai yang tidak sama di setiap butir nomornya. b. Aspek Afektif dan Aspek Psikomotorik
Analisis data yang digunakan pada aspek afektif dan psikomotrik adalah deskriptif kualitatif. Analisi kualitatif digunakan untuk menggambarkan hasil
pengamatan domain afektif dan psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian Define
Kegiatan pengembangan buku teks tentang mitigasi bencana erupsi gunung api dalam pembelajaran IPA Kelas IV, diawali dengan tahap pendefinisian
kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan ini secara rinci dibagi menjadi lima tahapan yaitu: analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis
konsep, dan perumusan tujuan. Hasil yang diperoleh dari langkah-langkah tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Analisis Awal-Akhir
Tahap ini bertujuan untuk melihat kondisi lingkungan sekolah, proses pembelajaran, dan potensi yang dapat dikembangkan. Data hasil analisis awal-
akhir diperoleh melalui kegiatan observasi di sekolah, serta wawancara dengan Kepala Sekolah, guru kelas IV dan siswa kelas IV. Data yang diperoleh
menunjukkan bahwa letak SD Negeri Kiyaran 2 berada di Dusun Sembungan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan. SD Negeri Kiyaran 2 berada pada
Kawasan Rawan Bencana KRB erupsi gunung api dengan radius ± 15 km. Berlokasi ± 500m sebelah timur dari Kali Kuning, namun sekolah ini belum
memiliki bahan ajar sebagai pendukung untuk proses pembelajaran mitigasi bencana erupsi gunung api.
Pembelajaran tentang mitigasi bencana erupsi gunung api dirasa perlu mengingat kondisi geografis rumah siswa dan letak sekolah yang tidak jauh
dari kawasan Gunung Merapi. Pada dasarnya pembelajaran mitigasi bencana