Formasi Dan Pengadaan Pegawai
A. Pengertian Formasi Pegawai
Kata formasi berasal dari bahasa Belanda “Formatie” dan bahasa Inggris “Formation” yang berarti susunan berdasarkan undang-undang pokok
kepegawaian No. 8 tahun 1974 menetapkan formasi Pegawai Negeri Sipil di kalangan pemerintah dijelaskan bahwa:
Formasi kepegawaian adalah penentuan jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri sipil diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang, sedangkan peraturan pemerintah No. 5 tahun 1979 pasal 1 menjelaskan lebih lanjut, bahwa formasi kepegawaian adalah jumlah dan
susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh susunan organisasi Negara untuk melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu tertentu,
ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang penerbitan dan penyempurnaaan Aparatur Negara. Dalam pasal 15 UPK 1974 disebutkan bahwa
jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri Sipil PNS yang diperlukan ditetapkan dalam formasi untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat,
dan beban kerja yang harus dilaksanakan. Jadi, formasi adalah penentuan jumlah dan susunan pangkat PNS yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas
pokok yang ditetapkan oleh penjabat berwenang sesuai dengan beban kerja yang dibebankan pada suatu organisasi.
B. Prinsip-Prinsip Penyusunan Formasi Pegawai
Dalam penyusunan formasi hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Setiap jenjang jabatan jumlah pegawainya sesuai dengan beban kerjanya. 2. Setiap perpindahan dalam posisi jabatan yang baik karena adanya mutasi atau
promosi dapat dilakukan apabila tersedia posisi jabatan yang lowong. 3. Selain beban kerja organisasi tidak berubah komposisi jumlah pegawai juga
tidak berubah.
C. Sistem Penyusunan Pegawai
Terdapat dua bentuk sistem penyusunan formasi yang bisa digunakan untuk menyusun pegawai, yakni:
1. Sistem sama
Sistem sama adalah sistem yang menentukan jumlah dan kualitas pegawai yang sama bagi semua unit organisasi yang sama dengan tidak
memperhatikan besar kecilnya “beban kerja”. Biasanya digunakan pada organisasi yang terstandar seperti ABRI
2. Sistem ruang lingkup Sistem ruang lingkup adalah sistem yang digunakan untuk menentukan
jumlah dan kualitas pegawai yang ditentukan berdasar jenis, sifat dan beban kerja sesuai unit organisasi.
Dalam menghitung formasi, banyak metode yang dapat dipergunakan. Namun demikian, dalam pedoman ini disajikan metoda yang sederhana yang
memungkinkan dapat memberi kemudahan bagi instasi menggunakannya. Metoda yang dipilih adalah metoda beban kerja yang diidentifikasi dari :
a. Hasil kerja b. Objek kerja
c. Peralatan kerja d. Tugas per tugas jabatan
D. Faktor-Faktor Penyusunan Pegawai