data perusahaan manufaktur sektor miscellaneous dan consumer goods industry tahun 2008-2013.
5. Atika Fatmawati 2013 dengan penelitian yang berjudul “Analisis
Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Grosir dan Ritel yang Terdaftar dalam Daftar
Efek Syariah”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel ROE dan PBV yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham, sedangkan variabel TATO, ITO, ROA, dan EPS tidak
berpengaruh terhadap return saham. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pennggunaan variabel ITO
dan ROA sebagai prediktor terhadap return saham. Sementara perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data perusahaan grosir dan ritel periode tahun 2008-2011, sedangkan penelitian yang akan dilakukan
menggunakan data perusahaan manufaktur sektor miscellaneous dan consumer goods industry tahun 2008-2013.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Inventory Turnover terhadap return saham Inventory turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kecepatan perputaran persediaan menjadi kas. Semakin cepat inventory terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan persediaan
menjadi kas Robert Ang, 1997. Perusahaan yang nilai perputaran persediaannya makin tinggi berarti makin efisien dalam kaitannya dengan
pengendalian biaya, efisiensi dalam pengendalian biaya bagi perusahaan akan berdampak pada peningkatan perolehan laba Saniman, 2007.
Informasi mengenai tingkat perputaran persediaan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah persediaan lambat dalam proses
penjualan atau pemakaiannya pada kegiatan perusahaan. Semakin tinggi nilai ITO mengindikasikan penjualan yang lancar dan kinerja perusahaan
yang baik, sehingga meningkatkan keuntungan. Peningkatan keuntungan ini akan direspon positif oleh investor, sehingga harga saham cenderung
naik dan return saham akan meningkat pula. 2. Pengaruh Return On Asset terhadap return saham
Return On Asset merupakan ukuran kemampuan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan return bagi perusahaan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik Robert Ang, 1997.
Semakin tinggi nilai ROA menunujukkan bahwa semakin efisien perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya guna memperoleh laba.Semakin efisien perusahaan berarti semakin baik kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang semakin baik
dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan berdampak
kepada kenaikan return saham Saniman, 2007. Hal ini menarik bagi investor untuk memiliki saham tersebut. Karena
peningkatan ini akan dinikmati juga oleh pemegang saham. Tentunya investor akan lebih tertarik untuk memiliki saham perusahaan yang