d.  Tujuan Penilaian Kinerja Karyawan
Menurut  Veithzal  Rivai  2009:551,  penilaian  kinerja  karyawan  memiliki tujuan sebagai berikut :
1 Mengetahui pengembangan meliputi umpan balik kinerja, menentukan transfer dan penugasan, identifikasi kelemahan dan kekuatan karyawan, identifikasi
kebutuhan pelatihan. 2 Pengambilan keputusan administratif meliputi pemutusan hubungan kerja,
pengakuan kinerja karyawan, keputusan menentukan gaji. 3 Keperluan perusahaan meliputi perencanaan sumber daya manusia,
menentukan kebutuhan pelatihan, evaluasi pencapaian tujuan perusahaan, penguatan terhadap kebutuhan pengembangan perusahaan.
4 Dokumentasi meliputi kriteria untuk validasi penelitian, dokumentasi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan SDM, membantu memenuhi
persyaratan hukum.
e.  Pengukuran Kinerja Karyawan
Evangelidis  1992  dalam  buku  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia  untuk Perusahaan  oleh  Veithzal  Rivai  2009:597  menerangkan  bahwa  “Performance
measurement  is  the  process  of  deermining  how  successful  organizations  or individuals  have  been  in  attaining  their  objective” Pengukuran  kinerja  adalah
sebuah  proses  penentuan  besarnya  keberhasilan  organisasiperusahaan  atau individu  telah  mencapai  tujuannya  dan  menurut  Zairi  dalam  buku  Manajemen
Sumber  Daya  Manusia  untuk  Perusahaan  oleh  Veithzal  Rivai  2009:597
menjelaskan  bahwa  “Performance  measurement  is  the  systematic  assignment  of members  to  entities”  Pengukuran  kinerja  adalah  sebuah  tugas  yang  sistematis
dari ke entitas. Pengukuran
kinerja karyawan
dapat digunakan
sebagai dasar
memformulasikan  strategi  perusahaan,  yaitu  dengan  menggunakan  balance scorecard – Kaplan    Norton,  1996  Veithzal  Rivai,  2009:597.  Balance
Scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton sebagai alat ukur kinerja perusahaan untuk lingkungan bisnis modern.
Pengukuran  kinerja  juga  diperlukan  untuk  melaporkan  kondisi  perusahaan kepada  eksternal  perusahaan.  Tanpa  pengukuran  kinerja,  fungsi  kontrol  dalam
perusahaan  mungkin  tidak  dapat  berfungsi  dengan  baik  dan  tujuan  serta  target tidak dapat terdefinisikan secara akurat.
7.  Pengaruh  Persepsi  Karyawan  pada  Kompensasi  dan  Motivasi  terhadap Kinerja Karyawan
Handoko  1994:2  berpendapat  bahwa  keadilan  kompensasi  dapat  membuat tenaga  penjual  pegawai  lebih  terpuaskan  dan  termotivasi  dalam  bekerja,  yang
pada akhirnya berdampak positif terhadap prestasi kerja kinerja. Selain  itu  Drs.  H.  SP.  Malayu  Hasibuan  1997:137-138  memaparkan  pada
motivasi  dari  tujuan  manajemen  kompensasinya  adalah  bahwa,  jika  balas  jasa