Sapaan Kata Ganti Orang Kedua Jamak Meu ‘Kalian’ Sapaan Gabungan

61 dan nama diri dapat dijelaskan melalui contoh berikut. Contoh 81 melukiskan seorang perempuan menanyakan pamannya yang tidak ke kantor untuk bekerja. 81 Amang Laus, co tara toe ngo kantor ite leso ho bo? „Amang Laus, mengapa hari ini anda tidak ke kantor?

g. Profesi dan Nama Diri

Dalam bahasa Manggarai dikenal juga sapaan gabungan dengan menyebut profesi dari mitra tutur dan diikuti dengan nama diri mitra tutur. Misalnya Bidan Sinta, Guru Alfons, Mentri Stanis, dan sebagainya. Bidan, guru, dan mentri menunjukkan profesi sedangkan Sinta, Alfons, dan Tanis merupakan nama diri mitra tutur. Penggunaan sapaan gabungan profesi dengan nama diri biasanya digunakan apabila kedua mitra tutur sudah saling mengenal. Berikut contoh 82 melukiskan seorang ibu meminta obat pada seorang bidan di puskesmas. 82 Bidan Sinta , nganceng tegi koe rewos beti sa’i? „Bidan Sinta, bolehkah saya meminta obat sakit kepala? 62

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SAPAAN

DALAM BAHASA MANGGARAI

4.1. Pengantar

Penggunaan sapaan dalam bahasa Manggarai dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: faktor hubungan peran dalam masyarakat, status sosial, jenis kelamin, keakraban, umurusia, dan hubungan kekerabatan.

4.2. Faktor Hubungan Peran dalam Masyarakat

Faktor hubungan peran dalam masyarakat membentuk beberapa macam sapaan dalam bahasa Manggarai. Berdasarkan faktor hubungan peran dalam masyarakat dikenal sapaan tuang, kraeng, pa, bu, emaende diikuti nama jabatan, tuangkraengpabu diikuti dengan nama profesijabatan, dengan menyebutkan profesi seseorang dan dapat juga dengan menyebutkan profesi diikuti dengan nama diri. Adanya jenis sapaan tuang, kraeng, pa, bu, ema dan ende ini dikarenakan adanya perbedaan profesi dan jabatan dalam kehidupan masyarakat Manggarai. Sapaan untuk profesi biasa menggunakan sapaan tuang, pa, bu, tuangpabu diikuti dengan nama profesi, dengan menyebutkan profesi seseorang dan dapat juga dengan menyebutkan profesi diikuti dengan nama diri. Sapaan untuk perbedaan jabatan biasa menggunakan sapaan kraeng, tuang, pa, bu, tuangkraengpabu diikuti dengan nama jabatan, emaende diikuti nama jabatan.