Pengantar Sapaan Berdasarkan Hubungan Kekerabatan

36 Sapaan ende juga bisa digunakan oleh penutur untuk menyapa nenek yang sudah tua meskipun tidak memiliki hubungan darah. Contoh berikut 14 melukiskan bagaimana penutur mengajak seorang nenek yang kehujanan ketika pulang dari kebun untuk mampir ke rumahnya. 14 Ende, iling ce mbaru di gereng meti usang „Nenek, mampirlah di rumah ini dulu sampai hujannya berhenti„ Jadi sapaan ende bila diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah ibumama namun karena mengalami perluasan penggunaan sebagaimana yang dialami sapaan ema, maka sapaan ende dapat pula digunakan untuk menyatakan nenek tergantung keadaan. Sapaan ende untuk menyatakan nenek kandung dalam perkembangannya juga seringkali jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan. Hal ini dikarenakan juga sapaan ende erat kaitannya dengan sapaan untuk nenek yang sudah tua. Masyarakat perkotaan di Manggarai lebih sering menggunakan kata sapaan oma untuk menyapa seorang nenek baik kandung maupun tidak, namun memiliki hubungan pertalian kekerabatan dengan penutur dan jarang menggunakan sapaan ende. Kaitannya dengan hal tersebut yang perlu digaris bawahi adalah adanya hubungan pertalian kekerabatan. Seorang nenek yang tidak memiliki hubungan pertalian dengan penutur tidak dapat di panggil dengan sapaan oma. Contoh 15 berikut melukiskan seorang anak meminta makan pada neneknya. 15 Oma, darem aku emi koe hang ta oma „Oma, saya lapar Ambilkan saya makan oma„ 37 Sapaan ende yang menyatakan nenek banyak digunakan di perkotaan hanya untuk menyapa seorang nenek yang sudah tua dan tidak memiliki hubungan pertalian kekerabatan dengan penutur. Sapaan ende sendiri untuk menyatakan nenek lebih sering digunakan di pedesaan untuk menyapa nenek kandung maupun untuk menyapa seorang nenek meskipun tidak memiliki hubungan pertalian kekerabatan dengan penutur.

c. Sapaan Amang

Sapaan amang adalah sapaan yang digunakan untuk menyapa saudara laki-laki kandung ibu penutur dan bisa juga untuk menyapa suami dari saudari perempuan kandung ayah penutur. Sapaan amang bila diartikan kedalam bahasa Indonesia menjadi om atau paman. Berikut contoh 16 melukiskan bagaimana seorang anak meminta uang kepada om atau pamannya yang datang mengunjungnya. 16 Amang tegi seng pe „Ompaman minta uang„ Pada penggunaannya sapaan amang dalam masyarakat Manggarai dapat digantikan dengan sapaan om. Contoh 17 berikut melukiskan seorang anak yang menelepon om atau pamannya yang berada dikampung untuk membawa buah mangga ketika om atau pamannya hendak berkunjung kerumahnya. 17 Om, ba koe pau latang aku eme mai ce’e e „Ompaman, bawakan saya buah mangga kalau datang ya‟ Sapaan amang juga bisa digunakan oleh penutur untuk menyapa ayahbapak kandung dari wanitapria yang disukainya. Berikut contoh 18