Peran DNA dan RNA dalam Sintesis Protein

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: MATERI GENETIK KELOMPOK KOMPETENSI E 16 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud berikutnya datang untuk berpasangan dengan kodon RNAd berikutnya. Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida tertentu yang terdiri dari asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu. Gambar. 1.7. Proses Translasi Sumber: Campbel et al., 2009

6. Kode Genetik

Kode genetik, yaitu instruksi berupa kode-kode yang menentukan macam protein yang akan dibuat. Instruksi melalui kode genetik berupa kodon pada RNA tersebut ditranskripsi dari DNA dengan bantuan RNA polimerase. Ciri-ciri kodon menurut Nirenberg, dkk 1961, yaitu: a. Terdiri dari triplet, artinya 3 basa membentuk kodon b. Non overlapping, artinya susunan 3 basa pada kodon tidak dibaca ulang sebagai kodon berikutnya tumpang tindih. c. Degenerate, artinya 1 asam amino mempunyai kodon lebih dari satu. d. Universal, artinya kode yang sama berlaku untuk semua makhluk hidup. KEGIATAN PEMBELAJARAN: MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK KOMPETENSI E Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Biologi SMA 17 Gambar. 1.8. Kode Gentika Sumber: Campbell et all, 2009 Ciri khas protein ditentukan oleh jumlah asam amino, macam, dan urutan asam amino yang membangunnya. Umumnya terdapat 20 macam asam amino di alam yang akan membentuk protein sebagai kodon yang tersusun dari 4 macam basa nitrogen berjumlah 64. Dengan demikian terdapat kodon-kodon sinonim degenerate, artinya satu asam amino dikode lebih dari satu kodon.

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah mengkaji materi tentang konsep materi genetic, Anda dapat mempelajari kegiatan eksperimen dan non eksperimen yang dalam modul ini disajikan petunjuknya dalam lembar kegiatan. Untuk kegiatan praktikum, Anda dapat mencobanya mulai dari persiapan alat bahan, melakukan percobaan dan membuat laporannya. Sebaiknya Anda mencatat hal-hal penting untuk keberhasilan percobaan, Ini sangat berguna bagi Anda sebagai catatan untuk mengimplementasikan di sekolah. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: MATERI GENETIK KELOMPOK KOMPETENSI E 18 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud Lembar Kerja 1. Mengidentifikasi Kromosom Kelenjar Ludah pada Drosophila melanogaster A. Pendahuluan Sifat menurun pada setiap organisme berkembang di bawah kendali gen-gen yang akan dikemas menjadi kromosom. Dalam sel yang sedang membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari struktur halusnya, harus digunakan sebuah mikroskop elektron, karena dapat memberikan perbesaran jauh lebih kuat. Kromosom dibedakan atas autosom kromosom tubuh dan kromosom kelamin kromosom seks. Lalat buah Drosophila melanogaster yang sering digunakan untuk penyelidikan genetika mempunyai 8 kromosom, 6 autosom dan 2 kromosom kelamin Suryo, 1986. Untuk mendapatkan kromosom raksasa yang perlu didapatkan terlebih dahulu adalah kelenjar ludah larva instar 3 Drosophila melanogaster. Kelenjar ludah ini terletak di daerah antara kepala dengan leher. Warna kelenjar ludah adalah transparan dan akan berubah menjadi keruh saat ditetesi larutan fiksatif FAA. Kelenjar ludah Drosophila melanogaster berjumlah sepasang dengan bentuk seperti ginjal. Sebelum diamati, terlebih dahulu kelenjar ludah yang telah didapatkan ditetesi dengan acetocarmin. Pemberian acetocarmin ini bertujuan untuk memberikan pewarnaan pada kromosom sehingga kromosom lebih mudah diamati. Kromosom raksasa yang ditemukan berwarna transparan dengan suatu ciri yang khas yang mudah dikenali, yaitu terdapat garis-garis pita gelap dan terang berseling teratur. Dengan perbesaran mikroskop lemah, kromosom ini sudah dapat diamati dengan cukup jelas Iqbal, 2007.

B. Tujuan Setelah melakukan kegiatan ini, Anda diharapkan dapat Mengetahui dan

memahami struktur dan bagian dari kromosom politen Drosophila melanogaster. C. Alat dan bahan 1. Alat a. Cawan Petri b. Pinset