6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada: 1. Keluarga penderita skizofrenia remisi sempurna hendaknya menggunakan koping
internal seperti mengandalkan kelompok keluarga, menggunakan humor, memelihara ikatan keluarga, mengontrol kembali makna dari masalah dan
menormalkan situasi dengan baik dalam merawat penderita, sehingga relaps pada penderita tidak terjadi atau dapat dicegah.
2. Keluarga penderita skizofrenia remisi sempurna hendaknya menggunakan koping eksternal dengan baik seperti mencari informasi lebih banyak tentang penyakit
melalui buku-buku, majalah, seminar-seminar atau konsultasi dengan ahli, memelihara hubungan aktif dengan lingkungankomunitas dan mencari dukungan
spiritual melalui kegiatan-kegiatan kerohanian, melakukan ibadah teratur dan konsultasi dengan tokoh agama dalam merawat penderita, sehingga relaps pada
penderita tidak terjadi atau dapat dicegah. 3. Instansi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara agar membuat kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan koping sehingga relaps pada penderita skizofrenia remisi sempurna dapat dicegah seperti melakukan kunjungan rumah Home Visite
pelatihan kepada keluarga untuk menangani penderita skizofrenia dan melibatkan keluarga dalam perawatan selama di rumah sakit sehingga keluarga dapat melakukan
koping dengan baik setelah penderita remisi dari rumah sakit. 4. Masyarakat hendaknya mau mengerti, memahami dan menolong penderita serta
keluarga dalam menghadapi situasi yang terjadi dilingkungannya, sehingga penderita
36
dan keluarga merasa diterima dan dihargai apa adanya, dengan demikian kejadian relaps dapat dicegah atau tidak terjadi.
5. Peneliti lain agar melakukan penelitian lanjut tentang koping keluarga internal seperti pemecahan masalah bersama dan fleksibilitas peran serta koping keluarga eksternal
mencari dukungan sosial yang belum bisa dibuktikan dalam penelitian ini dengan rancangan penelitian yang berbeda atau melakukan penelitian lanjut mengenai
pengaruh koping terhadap kejadian relaps disesuaikan dengan tipe skizofrenia, frekuensi relaps, eksaserbasi, ketersediaan obat dan kepatuhan minum obat oleh
penderita.
36
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 2002. Psikologi Sosial, Ed Revisi, Jakarta: Rineka Cipta. Amir, Nurmiati, Mencegah Stigma Gila,
http:www.RagamBerita.com , 15 Februari
2006. Anastasi, A dan Urbina, S, 1997. Tes Psikologi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: PT
Prenhallindo. APA, 2004. Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorder IV-TR. Ed 4. American
Psychiatric Association Arlington, VA. Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Ed Revisi,
Jakarta: Rineka Cipta. Atkinson, Rita L, dkk, 1996. Pengantar Psikologi, Ed 8, Alih Bahasa: Dra Nurdjanah
Taufiq, Jakarta:. Erlangga. Azwar, Saifudin, 2000. Reliabilitas dan Validitas, Ed 3 Cetakan I, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar ______, 2005. Penyusunan Skala Psikologi, Ed 1, Cetakan V, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Bachtiar dan Sylvia, 2005. Penuntun Wawancara Psikodinamik dan Psikoterapi,
Jakarta: EGC. Chandra, Kenali Gejala Dini Skizofrenia.
http:www.schizophrenia.com . 29 Januari
2005. _______, 2004. Skizofrenia Penyakit yang bisa Ditanggulangi Bersama.
http:www.dokter.web.id.5 Maret 2004.
_______, 2006. Skizofrenia dan Penyalahgunaan Napza. http:www.jiwa sehat.com. 30 Maret 2006
Departemen Kesehatan, RI, 1993. Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa, Jakarta: Departemen Kesehatan.
Dharmady, Agus, 2001. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta dan Sanatorium Dharmawangsa dalam
Pemilihan Jalur Pelayanan Kesehatan Pertama Kali dan Keterlambatan Kontak ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jiwa, Jakarta: FKUI.
36
Friedman, Marilyn M, 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, ed 3, Alih Bahasa: Ina Debora dan Yoakin Asy, Jakarta: EGC.
Hawari, Dadang, 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa, Ed 2, Jakarta: FKUI. Hidayat, Teddy, 2002. Konsultasi Kesehatan Jiwa: Kewalahan Mengawasi Kakak yang
Selalu Ingin Bunuh Diri . http:www.pikiranrakyat.com.2002. Hurlock, Elizabeth H, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan sepanjang
Kehidupan, Ed 5, Alih Bahasa, Istidayanti dan Soejdarwo, Jakarta: Erlangga. Ingram, dkk, 1995. Catatan Kuliah Psikiatri. Edisi 6. Alih Bahasa: Petrus Adianto,
Jakarta: EGC Irmansyah, 2005. Faktor Genetika pada Skizofrenia. http:www.schizophrenia.web.id.
Isaacs, Ann, 2005. Mental Health and Psychiatric Nursing. Alih Bahasa: Dian Praty Rahayuningsih,Jakarta: EGC.
Izzudin, dan Amino, Gondohutomo.2005. Konsultasi dan Integrasi Pelayanan Psikiatri:Membunuh Keluarga Sendiri,
http:www.suaramerdeka.com . 5
September 2005. Kaplan dan Sadock, 1997. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri
Klinis, Ed 7, Alih Bahasa: Dr Widjaja Kusuma, Jakarta: Binarupa Aksara. ________,1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat, Alih Bahasa: Dr. WM. Roan, Jakarta:
Widya Medika. Kartini Kartono, 1997. Patologi Sosial 3: Gangguan-Gangguan Kejiwaan, Jakarta: CV
Rajawali. Kusuma, Widjaja, 1997. Kedaruratan Psikiatrik Dalam Praktek, Editor: Dr. Lyndon
Saputra, Jakarta: Professional Books. Lemeshoww, dkk, 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, Alih Bahasa:Dibyo
Pramono, Yogyakarta: Gajahmada University Press. Maramis, WF, 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Cetakan 8, Jakarta: Airlangga.
Maslim, Rusdi, 1997. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Jakarta: TP. Murti, Bhisma, 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
36
Residen Bagian Psikiatri UCLA, 1997. Buku Saku Psikiatri, Alih Bahasa: dr.R.F. Maulany, Jakarta: EGC.
Ridwan, 2003. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta. Sabri,Luknis dan Sutanto, 2007. Statistik Kesehatan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Saifullah, 2005. Penanganan Penderita Skizofrenia Secara Holistik di Badan Pelayanan
Kesehatan Jiwa Nangroe Aceh Darussalam. Tesis. PPs USU. Medan. Sastroasmoro, Sudigdo, 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Jakarta:
Binarupa Aksara. Shea, Shawn C, 1996. Wawancara Psikiatri, Alih Bahasa: Novi Helena Catherina, Elfi
Syahreni, Aniek Maryunani,Jakarta:EGC. Semi Jurnal Farmasi dan Kedokteran, “Hati-Hati Skizofrenia,” Ethical Digest, Ed 24,
Hal: 31-40, Februari 2006. Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta: EGC.
Sundart, Siti, 2005. Kesehatan Mental Dalam Kehidupan, Jakarta: Rineka Cipta. Tomb, David A, 2004. Buku Saku Psikiatri, Ed 6, Alih Bahasa: dr.Martina Wiwie N,
Jakarta: EGC. Vijay, Chandra, 2005. Cara Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Jiwa.
http:www.BaliPost.co.id . 3 Agustus 2005.
Warga Miskin Cimahi Alami Gangguan Jiwa, http:www.hidayatullah.comcontentvieu2248481
, 06 Maret 2005.
36
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET Pada halaman berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang harus saudara
tanggapi. Untuk menanggapi pernyataan-pernyataan tersebut, saudara cukup memberikan tanda silang X pada kolom lembar jawaban yang tersedia, yaitu dengan
memilih salah satu pendapat sebagai berikut: 3 = Selalu
2 = Kadang-kadang 1 = Tidak Pernah.
Dengan jawaban demikian, artinya saudara setuju dengan pernyataan tersebut.
Dalam menjawab pernyataan tidak ada jawaban yang salah. Oleh sebab itu usahakan agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.
36
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOPING KELUARGA TERHADAP KEJADIAN RELAPS
PADA SKIZOFRENIA REMISI SEMPURNA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2006
Nama Inisial Responden :
Umur :
Tahun Agama
: Jenis Kelamin
: Laki-Laki Perempuan Pendidikan Terakhir
: Pekerjaan
: Penghasilan
: Jumlah Anggota Keluarga
:
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
3 2 1 A. Koping Keluarga Internal
a. Mengandalkan Kelompok Keluarga