Syukraini Irza : Analisis Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat, 2009.
4.6.8 Hubungan Riwayat Keluarga dengan Hipertensi
Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa risiko untuk menderita hipertensi bagi subjek dengan riwayat keluarga hipertensi adalah 7,9 kali lebih
besar dibandingkan dengan subjek tanpa ada riwayat keluarga yang mengalami hipertensi. Faktor genetik yang berhubungan dengan kadar natrium intraseluler
diduga berpengaruh besar terhadap risiko hipertensi bagi seseorang. Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga
itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar natrium intraseluler dan rendahnya rasio antara kalium
terhadap natrium. Individu dengan riwayat orang tua hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak
mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80 kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga Rohaendi,
2008. Adrogue dan Madias 2007 telah melakukan penelitian tentang
patogenesis natrium dan kalium pada hipertensi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa faktor keturunan berpengaruh terhadap hipertensi primer melalui beberapa
gen yang terlibat dalam regulasi vaskular dan reabsorpsi natrium oleh ginjal. Efek poligenik misalnya, dihasilkan dari peningkatan fungsi mutasi dan polimorfisme
pada penerjemahan komponen gen atau pengaturan molekul-molekul pada sistem renin-angiotensin dan transpor natrium ginjal.
Hipertensi merupakan salah satu gangguan genetik yang bersifat kompleks. Hipertensi esensial biasanya terkait dengan gen dan faktor genetik, di
mana banyak gen turut berperan pada perkembangan gangguan hipertensi. Faktor
Syukraini Irza : Analisis Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat, 2009.
genetik menyumbangkan 30 terhadap perubahan tekanan darah pada populasi yang berbeda. Gen yang berperan pada patofisiologi hipertensi menurut Fisher
dan Williams 2005 adalah: a.
gen simerik yang mengandung promotor gen 11 -hidroksilase dan gen urutan
selanjutnya untuk memberi kode pada gen aldosteron sintase sehingga menghasilkan produksi ektopik aldosteron.
b. saluran natrium endotel yang sensitif terhadap amilorid yang terdapat pada
tubulus pengumpul. Mutasi gen ini mengakibatkan peningkatan aktivitas aldosteron, penekanan aktivitas renin plasma dan hipokalemia.
c. kerusakan gen
11 -hidroksilase dehidrogenase menyebabkan sirkulasi konsentrasi kortisol normal mengaktifkan reseptor mineralokortikoid yang
menimbulkan sindrom kelebihan mineralokortikoid Sani, 2008.
4.6.9 Hubungan Riwayat Penyakit dengan Hipertensi