Vitamin A ZAT GIZI MIKRO

14 mengandung sekitar 100-180 mg Lestiani, 2009. Beberapa bahan makanan yang mengandung vitamin C dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kandungan vitamin C berbagai bahan makanan mg100g Sumber: Anonim 3 2010 Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bagi tubuh. Menurut Berdanier et al., 2008, gejala klinis akibat kekurangan vitamin C muncul perlahan dan sering tersamar. Gejala awal yang ditimbulkan biasanya berupa tubuh yang sering merasa lelah dan mudah merasa sakit. Jika gejala berkembang lebih lanjut maka akan menimbulkan penyakit yang lebih parah seperti scurvy kudisan dan juga scorbutism sariawan. Gejala scurvy biasanya muncul setelah tiga bulan kekurangan asupan vitamin C. Konsumsi vitamin C yang berlebih juga berpotensi mengganggu kesehatan tubuh. Ada resiko dari kajian toksisitas bila asupan melebihi satu sampai dua gram per hari Berdanier et al ., 2008. Gangguan terhadap sistem pencernaan terutama pada lambung akan muncul sebagai reaksi konsumsi vitamin C berlebihan. Selain itu, kemungkinan terjadinya peningkatan asam oksalat yang merupakan hasil metabolit dari asam askorbat bisa mengganggu kerja ginjal.

5. Vitamin A

Vitamin A merupakan zat gizi esensial, aktivitas biologi senyawa ini diperoleh dari struktur senyawa retinol. Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang merupakan nama generik dari semua retinoid dan prekursorprovitamin Akarotenoid yang memiliki aktivitas biologis sebagai retinol. Vitamin A adalah suatu kristal alkohol berwarna kuning dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Vitamin A di dalam tubuh dapat ditemukan dalam tiga bentuknya, yaitu retinol alkohol, retinal aldehid, dan retinoat asam. Retinol dapat diubah menjadi retinal atau sebaliknya, akan tetapi asam retinoat tidak dapat dibentuk kembali menjadi retinol atau retinal Olson, 1991. Biasanya vitamin A di dalam makanan terdapat dalam bentuk ester retinil, yaitu terikat dalam asam lemak rantai panjang Almatsier, 2006. Struktur retinol dapat dilihat pada Gambar 3. Vitamin A tahan terhadap panas cahaya dan alkali, tetapi tidak tahan terhadap asam dan oksidasi. Pada cara memasak biasa tidak banyak vitamin A yang hilang. Suhu tinggi untuk menggoreng dapat merusak vitamin A. Demikian pula oksidasi yang terjadi pada minyak Bahan makanan mg Cabai hijau 242.5 Cabai merah 144 Jambu biji 228 Paprika kuning 184 Thyme 160 Peterseli 133 Sawi 70 Brokoli 89 Kiwi 93 Pepaya 62 Jeruk 59 Strawberi 59 15 yang tengik. Ketersediaan biologis vitamin A meningkat dengan kehadiran vitamin E dan antioksidan lain Almatsier, 2006. Gambar 3. Struktur kimia retinol Vitamin A esensial untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan vitamin A sangat penting untuk pemeliharaan keberlangsungan hidup secara normal. Vitamin A memiliki empat fungsi utama, yaitu penglihatan, diferensiasi sel, pertumbuhan, dan reproduksi Linder, 1992. Sedangkan Broody 1994, membagi fungsi vitamin A ke dalam tiga kelas, yaitu mendorong diferensiasi sel epitel, mendorong kelangsungan hidup dari sistem reproduktif pertumbuhan fetal dan vitalitas testis, dan utilisasi siklus penglihatan. Vitamin A dapat diperoleh dari bahan pangan nabati maupun hewani, sebagian besar dalam bentuk ß-karoten dan retinil ester dari hewan. Bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani. Di sisi lain, pangan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor vitamin A. Hanya karotenoid bentuk alfa, beta, gama, dan kriptosantin yang berperan sebagai provitamin A. Bentuk beta-karoten adalah yang paling aktif, terdiri atas dua molekul retinol yang saling. Bagi ß-karoten harus mengalami pemecahan dalam tubuh menjadi dua molekul retinal. Selanjutnya senyawa tersebut dimetabolisme dalam tubuh mengikuti jalur metabolisme asam lemak, ditransportasikan, dan disimpan dalam hati. Konsentrasi retinol dalam tubuh ditentukan oleh tingkat sekresi hati dan levelnya dipertahankan sangat konstan kecuali dalam keadaan defisiensi atau keracunan Linder, 1992. Beberapa sumber vitamin A antara lain hati, kuning telur, susu, minyak ikan dan mentega. Sumber karoten antara lain sayuran hijau tua serta sayuran dan buah-buahan berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, kangkung, bayam, buncis, wortel, tomat, pepaya, mangga dan jeruk. Minyak sawit merah juga kaya akan karoten. Beberapa bahan makanan yang mengandung vitamin A terdapat di Tabel 7. Defisiensi terhadap vitamin A dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Konsumsi vitamin A provitamin A rendah, gangguan dalam proses penyerapan di dalam usus halus, gangguan dalam proses penyimpanan di hati, dan gangguan dalam proses konversi provitamin A menjadi vitamin A merupakan faktor yang harus diperhatikan untuk mencegah defisiensi vitamin A. Gejala maupun akibat defisiensi yang muncul adalah refleksi dari berbagai peranan vitamin A Muchtadi, 1993. Gejala defisiensi vitamin A pada mata yaitu rabun senja, keratinisasi kornea, opacity kornea keruh, bitot’s spot, xerosis conjunctival, dan xerophtalmia. Gejala defisiensi vitamin A pada kulit yaitu kulit kasar, kering, dan folliculasis benjolan kecil di dasar kantung rambut yang mengeras. Gejala defisiensi vitamin A lainnya yaitu infeksi saluran pernafasan, pertumbuhan tulang terlambat, gangguan kesuburan fertilitas pada pria, gangguan siklus estrus, perkembangan plasenta, gangguan reproduksi wanita, gangguan resorpsi fetus, 16 hilangnya enamel gigi, penurunan selera makan, penurunan kemampuan indera pencium, dan perasa Muchtadi, 1993. Kekurangan vitamin A biasanya terjadi pada anak-anak balita. Tanda-tanda kekurangan terlihat bila simpanan tubuh habis terpakai. Kekurangan vitamin A merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi, atau kekurangan sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, atau gangguan konversi karoten menjadi vitamin A. Kekurangan vitamin A sekunder dapat terjadi pada penderita Kurang Energi Protein KEP, penyakit hati, alfa, beta-lipoproteinemia, atau gangguan absorpsi karena kurang asam empedu Almatsier, 2006. Tabel 7. Kandungan vitamin A berbagai bahan makanan Retinol Ekivalen RE µg100g Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, FKUI 1992 Beberapa jenis penyakit yang membahayakan manusia terjadi karena defisiensi vitamin A. Buta senja adalah salah satu tanda awal kekurangan vitamin A, yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samar-samar. Perubahan pada mata dapat terjadi jika kekurangan vitamin A lebih lanjut berupa kelenjar air mata tidak mampu Bahan makanan RE Hati sapi 13,170 Kuning telur bebek 861 Daging Ayam 600 Ginjal 243 Ikan sardin kaleng 250 Minyak ikan 24,000 Minyak kelapa sawit 18,000 Minyak hati ikan hiu 2,100 Wortel 3,600 Daun singkong 3,300 Daun pepaya 5,475 Daun lamtoro 5,340 Daun talas 3,118 Daun melinjo 3,000 Daun katuk 3,111 Sawi 1,940 Kangkung 1,890 Bayam 1,827 Ubi jalar merah 2,310 Mentega 1,287 Margarin 600 Susu bubuk full cream 471 Keju 225 Susu kental manis 153 Susu segar 39 Mangga masak pohon 1,900 Pisang raja 285 Tomat masak 450 Semangka 177 17 mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Jika kondisi tersebut terus berlanjut penyakit yang terjadi adalah xeroftalmia, dimana kornea menjadi lunak dan pecah. Fungsi kekebalan tubuh menurun pada orang yang kekurangan vitamin A, sehingga mudah terserang infeksi. Selain itu, kulit juga menjadi kering dan kasar, folikel rambut menjadi kasar, mengeras dan mengalami keratinisasi. Kekurangan vitamin A juga menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel tulang Almatsier, 2006. Di sisi lain, kelebihan vitamin A juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Kelebihan vitamin A bisa terjadi bila memakan vitamin A sebagai suplemen dalam takaran tinggi secara berlebih, misalnya takaran 16,000 RE untuk jangka waktu lama atau 40,000- 55,000 REhari. Gejala yang ditimbulkan pada orang dewasa antara lain kepala pusing, mual, rambut rontok, kulit mengering, anoreksia, dan sakit pada tulang. Gejala pada wanita adalah terganggunya siklus menstruasi sehingga berhenti. Pada bayi, terjadi pembesaran kepala, hidrosefalus, dan mudah tersinggung Almatsier, 2006.

E. REMAJA