Koefisien Korelasi PEMBAHASAN MASALAH

commit to user

b. Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi dihitung dengan persamaan : å å å å å å å - - - = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r Contoh perhitungan koefisien korelasi antara light vehicle dengan motorcycle dengan menggunakan data dari arah dari timur jalan RM Said simpang pasar Nangka. å å å å å å å - - - = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r 2 2 702 92 66 8 2944 1183042 8 702 2944 277298 8 - - - - = r r = 0.896 Nilai r terletak diantara -1 ≤ r ≤ +1, ini berarti terdapat pengaruh negative antara variabel bebas yaitu jika variable x 1 yang besar berpasangan dengan y yang kecil, ataupun sebaliknya. Untuk perhitungan koefisien korelasi pada lokasi lainnya dapat dilihat pada lampiran A dan hasil perhitungan dicantumkan dalam tabel 4.7, tabel 4.8 dan tabel 4.9. Tabel 4.7 Nilai koefisien korelasi pada jam puncak pagi Lokasi Pengamatan Koefisien Korelasi MC HV Lokasi 1 0.673 0.229 Lokasi 2 0.575 0.233 Lokasi 3 0.327 0.159 Sumber : Hasil Perhitungan Analisis regresi linier memiliki dua variabel dependen dan variabel independen. Untuk mengetahui hubungan antar variabel dependen dan variabel independen maka dihitung nilai korelasi dari persamaan tersebut. commit to user Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa ada hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC pada lokasi 1 dan lokasi 2 tetapi tidak terdapat hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC pada lokasi 3. Untuk light vehicle LV dan heavy vehicle HV tidak terdapat hubungan antara keduanya. Tabel 4.8 Nilai koefisien korelasi pada jam puncak siang Lokasi Pengamatan Koefisien Korelasi MC HV Lokasi 1 0.648 0.232 Lokasi 2 0.896 0.275 Lokasi 3 0.757 0.284 Sumber : Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa ada hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC tetapi tidak terdapat hubungan antara light vehicle dengan heavy vehicle HV. Tabel 4.9 Nilai koefisien korelasi pada jam puncak sore Lokasi Pengamatan Koefisien Korelasi MC HV Lokasi 1 0.261 0.102 Lokasi 2 0.803 0.291 Lokasi 3 0.751 -0.065 Sumber : Hasil Perhitungan Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa ada hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC pada lokasi 2 dan lokasi 3 tetapi tidak terdapat hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC pada lokasi 1. Untuk light vehicle LV dan heavy vehicle HV tidak terdapat hubungan antara keduanya. commit to user

c. Uji Koefisien Korelasi

Dokumen yang terkait

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

12 124 268

ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (Studi Kasus : Simpang 3 lengan tak bersinyal Jalan Wates Km.17- Jl. Pengasih)

3 22 95

TUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL MANAHAN ATAS DASAR OBSERVASI EKUIVALENSI MOBIL PENUMPANG

2 7 106

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta).

0 0 5

EVALUASI KINERJA PADA SIMPANG TAK BERSINYAL SELATAN PASAR LEGI SURAKARTA.

0 1 21

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

1 3 43

BAB I PENDAHULUAN - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 2 7

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 1 21

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL PASAR KERABUT KOTA PANGKALPINANG

0 1 18