Faktor Penyesuaian Belok-Kiri Faktor Penyesuaian Belok-Kanan Faktor Penyesuaian Rasio Arus Jalan Minor

commit to user Kelas tipe lingkungan jalan RE Kelas Hambatan Samping SF Rasio Kendaraan Tak Bermotor

0.00 0.05

0.10 0.15

0.2 0.25 Komersial Tinggi 0.93 0.88 0.84 0.79 0.74 0.70 Sedang 0.94 0.89 0.85 0.80 0.75 0.70 Rendah 0.95 0.90 0.86 0.81 0.76 0.71 Pemukiman Tinggi 0.96 0.91 0.86 0.82 0.77 0.72 Sedang 0.97 0.92 0.87 0.82 0.77 0.73 Rendah 0.98 0.93 0.88 0.83 0.78 0.7 Akses Terbatas Tinggisedang rendah 1.00 0.95 0.90 0.85 0.80 0.75 Sumber : MKJI, 1997 Jika empUM ≠ 1,0, yang mungkin merupakan keadaan jika kendaraan tak bermotor tersebut terutama berupa sepeda maka dipakai rumus sebagai berikut : FRSUPUM sesungguhnya = FRSUPUM= 0 × 1- PUM × empUM…..2.33

6. Faktor Penyesuaian Belok-Kiri

Faktor penyesuaian belok-kiri ditentukan dari Gambar 2.4 di bawah. Variabel masukan adalah belok-kiri Batas-nilai yang diberikan untuk PLT adalah rentang dasar empiris dari manual. commit to user Gambar 2.4 Faktor penyesuaian belok kiri F LT

7. Faktor Penyesuaian Belok-Kanan

Untuk simpang 4-lengan FRT = 1,0.

8. Faktor Penyesuaian Rasio Arus Jalan Minor

Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor ditentukan dari Gambar 2.5 dan tabel 2.16 di bawah. Variabel masukan adalah rasio arus jalan minor PMI dan tipe simpang IT. Batas-nilai yang diberikan untuk PMI pada gambar adalah rentang dasar empiris dari manual. commit to user Gambar 2.5. Faktor rasio arus minor Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997 Tabel 2.14 Faktor rasio arus minor IT F MI P MI 422 1,19 × P MI 2 – 1,19 × P MI + 1,19 0,1 – 0,9 424 444 16,6 × P MI 4 – 33,3 × P MI 3 + 25,3 × P MI 2 – 8,6 × P MI + 1,95 0,1 – 0,3 1,11 × P MI 2 – 1,11 × P MI + 1,11 0,3 – 0,9 322 1,19 × P MI 2 – 1,19 × P MI + 1,19 0,1 – 0,5 -0,595 × P MI 2 – 0,595 × P MI 3 + 0,74 0,5 – 0,9 342 1,19 × P MI 2 – 1,19 × P MI + 1,19 0,1 – 0,5 2,38 × P MI 2 – 2,38 × P MI + 1,49 0,5 – 0,9 324 344 16,6 × P MI 4 – 33,3 × P MI 3 + 25,3× P MI 2 – 8,6 × P MI × 1,95 0,1 – 0,3 1,11 × P MI 2 – 1,11 × P MI + 1,11 0,3 – 0,5 -0,555 × P MI 2 + 0,555 × P MI + 0,69 0,5 – 0,9 Sumber : MKJI, 1997

2.6.3 Waktu tunda Delay

Tundaan terdiri dari tundaan lalu lintas dan tundaan geometrik dapat dilihat pada gambar 2.6. Tundaan lalu lintas vehicle interaction delay adalah waktu yang diperlukan untuk menunggu akibat adanya interaksi antara lalulintas dengan lalulintas yang menimbulkan masalah kemacetan konflik, dan tundaan geometrik geometrical delay adalah waktu tambahan yang disebabkan adanya perlambatan dan percepatan kendaraan yang membelok di persimpangan dan atau yang terhenti oleh perlintasan kereta api. Pada simpang tidak bersinyal , tundaan terdiri dari tundaan lalulintas simpang DTt, tundaaan lalulintas utama DT MA , tundaan lalu lintas jalan minor DT MI , tundaan geometric simpang D G , dan tundaan simpang D.

Dokumen yang terkait

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

12 124 268

ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL (Studi Kasus : Simpang 3 lengan tak bersinyal Jalan Wates Km.17- Jl. Pengasih)

3 22 95

TUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL MANAHAN ATAS DASAR OBSERVASI EKUIVALENSI MOBIL PENUMPANG

2 7 106

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta).

0 0 5

EVALUASI KINERJA PADA SIMPANG TAK BERSINYAL SELATAN PASAR LEGI SURAKARTA.

0 1 21

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

1 3 43

BAB I PENDAHULUAN - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 2 7

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 1 21

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL PASAR KERABUT KOTA PANGKALPINANG

0 1 18