Sumber Daya Manusia PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

88

5.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Kearsipan.

a. Sumber Daya Manusia

Secara umum, masalah sumber daya manusia adalah masalah pokok yang terjadi dalam kegiatan kearsipan karena merupakan faktor yang menentukan dalam perencanaan tujuan. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi sangat tergantung pada petugas yang menangani arsip sesuai dengan tugas yang diebankan kepadanya. Hal ini menyebabkan sumber daya manusia sering disebut faktor sentral dalam kegiatan kearsipan. Tanpa persionil atau sumber daya manusia, tidak ada organisasi, dan tanpa organisasi, tidak akan ada pula administrasi, begitu pula dalam pelaksanaan sistem penataan filling dan penemuan kembali arsip dalam suatu organisasi, dibutuhkan sumber daya manusia yang ahli dan memiliki pengetahuan khusus mengenai kearsipan. Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Drs. Efron Pasaribu Kepala Sub BIdang Catatan Sipil pada mengungkapkan bahwa: “itulah yang menjadi masalahnya tidak adanya tenaga yang ahli tentang Kearsipan yang terkadang menyulitkan dalam bagaimana penerapan sistem Kearsipan sebenarnya,dan pelatihan tentang Penerapan sistem Kearsipan tidak pernah didapat oleh stafpegawai, seharusnya harus ada tenaga yang ahli yang menangani Arsip-Arsip yang ada di Kantor ini supaya Pengelolaannya dapat lebih Baik. Pendapat dari tersebut diatas didukung Kepala Sub Bidang Catatan Sipil oleh stafnya yakni Pida Nainggolan staf bagian Pelayan Bidang Catatan Sipil yakni beliau mengungkapkan bahwa : Universitas Sumatera Utara 89 “Tidak ada tenaga ahli yang menangani Arsip yang ada di kantor ini, kami hanya belajar sendiri tentang penataan Kearsipan, memperhatikan dan membaca buku ,pelaksanaan Penataan Kearsipan juga sangat mudah dipahami walapun Kami juga tidak pernah mendapat pendidikan Khusus atau sosialisasi tentang bagaimana Penerapan Sistem Kearsipan Sebenarnya. Selanjutnya ditambahi oleh Bu Yohana kasi . penyuluhan pencatatan sipil dan Marlina kasi. Perubahan dan pembatalan pencatatan sipil mengatakan bahwa: “ Mengenai pelatihan Kearsipan kami tidak pernah menerima tapi kami mau belajar dan mencari tau tentang bagaimana sistem kearsipan yang benar dan bertanya dengan yang lebih paham dan pelaksanaannya juga sangat mudah dilaksanakan sehingga tidak terlalu suli untuk kami untuk belajar dan menerapkannya. Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Sumberdaya manusia pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bahwa yang mempunyai Keahlian Khusus tentang Kearsiapan tidak ada, bahkan pelatihan tentang Pengelolaan dan Penataan Kearsipan tidak ada di terima oleh pengawai melainkan para Pengawai staf Belajr sendiri – sendiri atau bertanya sesama pengawai , Padahal Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh terharap kelancaran suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya Untuk dapat memperoleh data yang akurat, selain memperhatikan hasil wawancara dengan para informan, penulis juga melakukan pengamatan langsung observasi di lokasi dan juga melakukan pengamatan yang mendalam pada cara kerja pegawai atau staf yang bekerja di bidang Catatan sipil memang benar tidak ada pengawai yang menangani langsung tentang Kearsipan , setiap bidang yang menangani Arsip masing-masing bidang . Universitas Sumatera Utara 90 Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa sumber daya manusia pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil masih kurang baik secara kuantitas maupun kualitas. Seharusnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memiliki tenaga Ahli menangani tentang penginventarisan dokumen- documen yang telah diterbitkan karena hal tersebut sangat mampu mempengaruhi kerja pegawai dalam pelaksanaan sistem kearsipan.

b. Sarana Prasarana